About Me

Friday 16 May 2014

5 Merek Indonesia yang Mendunia

5 Merek Indonesia yang mendunia

Tumbuhnya potensi pasar di Indonesia yang kian banyak telah membuat beberapa perusahaan tertarik untuk memasarkan produknya di Indonesia.

Dengan sumber daya manusia sejumlah 237 juta jiwa, Indonesia menjadi pasar yang menjanjikan untuk beberapa merek terkenal dunia. Sebut saja perusahaan barang konsumer asal Amerika Serikat, Unilever, masih menganggap pasar Indonesia sebagai pasar yang potensial.

Namun, di tengah barang-barang yang didominasi merek luar negeri, karya anak bangsa di sisi lain juga telah mendunia.

Terdapat lima merek anak bangsa yang telah mendunia:

1. J.co



Toko donat milik Johnny Andrean ini kini telah tersebar di seluruh Asia. Sejak didirikan pada 26 Juli 2005, toko donat ini berhasil memikat para penyuka donat yang ingin konsep yang berbeda, yaitu open kitchen atau proses pembuatan donat yang terbuka untuk pembeli. Dengan harga yang terjangkau dan resep donat yang berbeda, J.co menjadi alternatif baru untuk para penyuka donat.

Johnny yang berasal dari Singkawang, Kalimantan Barat awalnya ingin mendirikan toko donat dengan konsep waralaba layaknya BreadTalk. Namun, karena waralaba donat saat ini terbatas baik keberlanjutan dan resepnya, Johnny memutuskan untuk membuat toko donat sendiri. Pertama dibuka di Supermal Karawaci, J.co menjadi oleh-oleh khas Jakarta pada saat itu.

Saat ini, telah terdapat 34 gerai di seluruh Asia. Yaitu 20 gerai di Indonesia, lima di Malaysia, tiga di Singapura, dua di Shanghai, dan empat di Filipina.

2. Essenza



Siapa yang tidak ingat dengan iklan keramik dengan buah catur yang sangat besar dan hancur di atas ubin keramik? Slogannya yang berbunyi "no tile like it" membuat iklan tersebut menjadi eksklusif. Namun, siapa sangka ternyata produk keramik tersebut asli Indonesia? Merek tersebut adalah milik PT Intikeramik yang berada di Tangerang, Jawa Barat. Perusahaan tersebut telah membuat keramik dengan merek Essenza sejak tahun 1991 dan mulai memasarkannya di tahun 1993.

Saat ini produknya telah dipasarkan di seluruh dunia termasuk Italia dan Amerika Serikat. Intikeramik juga termasuk salah satu dari sedikit perusahaan yang bisa memproduksi keramik dengan ukuran 60x60 sentimeter.

3. Jeans Lea



Produk jeans yang iklannya selalu menggunakan lokasi di Amerika Serikat ini ternyata buatan dalam negeri. Jeans yang diproduksi oleh PT Lea Sanent yang berlokasi di Jl Tomang Raya, Jakarta Barat ini telah menjadi produk populer di Indonesia. Produk jeans ini telah diproduksi sejak tahun 1979 lalu.

Merek jeans ini juga telah mendapatkan penghargaan dari majalah Chleo pada tahun 2010 sebagai jeans paling cocok untuk digunakan.

4. Polygon



Produk sepeda buatan PT Insera Sena atau Industri Sepeda Surabaya ini kini telah terkenal di seluruh dunia. Sejak didirikan pada tahun 1989 lalu, produk Polygon telah memroduksi sepeda dengan kualitas tinggi.

Saat ini 60 persen produksi perusahaan tersebut dikirim ke luar negeri dan sisanya untuk pasar lokal. Pasar ekspor perusahaan asal Sidoarjo ini telah merambah di lima benua dengan lebih dari 30 negara.

5. Indomie



Sudah tidak heran lagi bila produk buatan anak negeri ini sudah terkenal di seluruh dunia. Diproduksi oleh PT Indofood Sukses Makmur yang dimiliki oleh keluarga Salim, produk mi instan ini semakin disukai oleh dunia. Bahkan, beberapa bulan belakangan Indofood akan merambah Kazakhstan.

Tiap tahun, Indofood memroduksi 11 miliar bungkus Indomie dengan 880 juta bungkus diekspor.
Saat ini, produk Indomie telah diekspor di 80 negara di lima benua selama lebih dari 20 tahun. Beberapa negara yang menjadi target pasar Indomie antara lain adalah Singapura, Malaysia, Brunei, Hongkong, hingga Taiwan. Indomie juga sudah terbang jauh ribuan kilometer mulai dari wilayah Eropa, Timur Tengah, Afrika, hingga benua Amerika.

Untuk memenuhi permintaan di berbagai belahan dunia tersebut, Indofood tidak sekadar mendatangkan Indomie dari Indonesia. Namun, perusahaan yang dirintis oleh taipan Soedono Salim ini juga membangun pabrik di sejumlah negara lain. Misalnya di Malaysia, Indofood mempunyai perusahaan Indofood (M) Food Industries Sdn Bhd yang khusus memproduksi mi instan di Malaysia.

Untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika, Indofood menjalin kontrak perjanjian dengan berbagai perusahaan di sana untuk memproduksi Indomie. Misalnya saja dengan Pinehill Arabia Food Limited (Pinehill) di Arab Arabia, De United Food Industries Limited (Duhill) di Nigeria, Salim Wazaran Brinjikji Company (Sawab) di Syria, dan Salim Wazaran Abu Elata Co (Sawata) di Mesir.

Selain ke-5 merk di atas, masih ada lagi beberapa produk buatan Indonesia yang mendunia seperti yang Ki@mhu Blog himpun dari berbagai sumber. Pengen tahu lagi? Buka spoiler di bawah:

Silver Queen



Silver Queen, Chunky Bar, dan Ceres, siapa yang tak kenal dengan ketiga merek coklat ini? Tahukah anda, kalau produsennya PT. Petra Foods, menjadi salah satu pemain utama di pasar global. Petra Foods, perusahaan milik keluarga Chuang ini, menjadi pesaing berat M&M’S, produsen coklat nomor wahid asal Amerika. Produk-produk dari PT. Petra Foods tersebut juga telah merambah ke setidaknya 17 negara di antaranya Thailand, Jepang, Filipina, Hong Kong, Australia, dan China.

Sophie Martin



Sophie Martin didirikan oleh pasangan suami-istri berkebangsaan Perancis, Bruno Hasson dan Sophie Martin. Pada tahun 1997 mereka datang ke Indonesia karena Bruno mendapat tugas di sebuah perusahaan perancis yang ada di Indonesia.

Mulanya, mereka tak berniat lama-lama tinggal di Indonesia, namun Bruno dan Sophie bukan pasangan ekspatriat biasa. Sophie piawai merancang tas, sementara Bruno, dengan skill marketingnya yang tinggi, jeli mencium peluang bisnis untuk memasarkan keterampilan istrinya.

Dengan mempekerjakan seorang tukang jahit di loteng rumah, mereka merintis cikal bakal Sophie Martin. Karena pernah menjadi handbag designer untuk Christian Dior selama 2 tahun, maka produk yang pertama di buat adalah tas. Ternyata tas-tas yang dipromosikan dari mulut ke mulut tersebut, mendapat respon positif. Pintu untuk melebarkan sayap pun terbentang lebar. Trik Sophie Martin dengan menambahkan kata “paris” di belakang brand Sophie Martin tersebut ternyata cukup berhasil, dan mengecoh banyak konsumen.

Casablanca



Siapa yang menyangka kalau merek Casablanca asli dari Indonesia? Banyak orang menduga kalau merek parfum yang banyak dipakai eksekutif muda ini, berasal dari perancis. Parfum casablanca, yang dalam iklan-iklannya banyak menampilkan model-model bule itu, ternyata diproduksi di Muara Kapuk, Jakarta.

Terry Palmer



Banyak yang mengira Terry Palmer merupakan brand dari luar, padahal handuk Terry Palmer tersebut diproduksi di Tangerang. Terry Palmer merupakan brand handuk yang dimiliki oleh PT. Indah Jaya. Handuk yang diklaim sebagai handuk paling higienis ini telah diekspor sampai ke Jepang, Australia, Amerika hingga negara-negara Eropa.

Excelso



Salah satu yang bisa kita lihat selain produk kopi kemasan mereka adalah Excelso Cafe. Mungkin sebagian besar orang ketika berada di cafe ini, takkan terpikir bahwa Excelso adalah brand kafe lokal. Kebanyakan orang akan berpikir bahwa Excelso adalah sebuah cafe luar negeri (bisa jadi Amerika) yang membuka cabangnya di Indonesia.

Tapi siapa sangka sebenarnya Excelso ini adalah salah satu anak perusahaan dari Kapal Api Group, yang cukup dikenal dengan brand-nya Kopi Kapal Api. “Beroperasi sejak 1991 di Plaza Indonesia, cafe Excelso telah menjelma menjadi salah satu ikon gaya hidup di kota-kota besar di Indonesia” (dikutip dari majalah Swa edisi 29 April – 11 Mei 2010).

Buccheri  



Produk-produk dari Buccheri adalah Sepatu dan Tas Kulit. Diproduksi mulai tahun 1980 melalui PT. Vigano Cipta Perdana. Banyak orang tak menyangka, bahwa merek besutan Ediansyah ini merupakan produk asli buatan Indonesia. Mayoritas penikmat sepatu dan tas kulit menyangka bahwa Buccheri adalah buatan Italia.

Terry Palmer



Banyak yang mengira Terry Palmer merupakan brand dari luar, padahal handuk Terry Palmer tersebut diproduksi di Tangerang. Terry Palmer merupakan brand handuk yang dimiliki oleh PT.Indah Jaya. Handuk yang diklaim sebagai handuk paling higienis ini telah diekspor sampai ke Jepang, Australia, Amerika hingga negara-negara Eropa.

Broco



Brand ini merupakan milik PT.Broco Mutiara Electrical Industry, yang berdiri pada tahun 1985, dan memproduksi alat-alat dan instrumen kelistrikan. Kini produk-produk Broco telah banyak digunakan, baik oleh bangunan komersial, tempat tinggal, maupun hotel bintang 5.

The Executive



Sebelumnya bernama "Executive 99" yang lahir tahun 1974. Lalu pada tahun 1985 berganti pemilik, dan tahun 2000 berganti nama menjadi The Executive. Saat ini, brand The Executive bisa dijumpai di Malaysia, Singapura, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.

Paseo



Paseo merupakan brand tisu berkualitas premium yang diproduksi PT.Pindo Deli sejak tahun 1998. Paseo kini kini telah diekspor ke negara-negara Asia Tenggara (Singapura dan Filipina), Australia, dan Belgia.

Edward Forrer



Edward Forrer adalah perusahaan alas kaki dan tas asal Indonesia. Perusahaan ini dinamakan sesuai nama pendirinya, Edward Forrer, atau lebih sering disapa Edo. Dimulai dengan memproduksi sepatu pada tahun 1989 di Bandung, kini Edward Forrer memiliki lebih dari 50 gerai di Indonesia, Australia, Malaysia, dan Hawaii. Edward Forrer memiliki kantor pusat di jalan Veteran No.44 Bandung, Jawa Barat.

Polytron



Melihatatau mendengar merek Polytron, boleh jadi yang terbayangkan adalah produk elektronik dari luar negeri. Padahal, sesungguhnya Polytron lahir di Tanah Air, di Kudus, Jawa Tengah (Jateng), yang kemudian menembus pasar Eropa, ASEAN, Timur Tengah, dan Australia. Bahkan, Polytron bisa dikatakan kini tinggal satu-satunya produk nasional tanpa prinsipal yang masih bertahan, setelah melalui perjuangan panjang dan gelombang pasang surutnya industri elektronik nasional.

Menurut yang punya merek, Polytron merupakan gabungan dua kata, yaitu poly yang berarti banyak, dan tron diambil dari kata elektronik. Jadi, Polytron diartikan sebagai kumpulan (banyak) elektronik. Barang elektronik, seperti produk audio, video, kulkas, mesin pengatur suhu udara (AC), dan pompa air merek Polytron sebenarnya lahir dari tangan putra-putri Indonesia di Kudus, Jateng, yang diakui pemiliknya kini menguasai 15 persen pangsa pasar produk elektronik nasional untuk produk sejenis.

Eiger



Brand asal Bandung ini berdiri sejak tahun 1990 dan fokus pada penyediaan perlengkapan adventure. Untuk menjangkau pasar global, Eiger tetap memakai merk sendiri supaya tumbuh brand awareness di kalangan konsumen global.

Melalui riset pasar tas yang dilakukan, Eiger memposisikan diri di kelas menengah yang lebih mementingkan kualitas dan harga ketimbang merk sebagai target pasar. Eiger telah merambah ke Singapura, Malaysia, Brunei dan juga Jerman sebagai pintu masuk menuju pasar Eropa.

Baterai ABC



Di tengah gempuran produk baterai merek luar negeri, baterai ABC masih melenggang menguasai hampir setengah pasar domestic, baik untuk baterai jenis alkaline maupun carbon zinc. Produk PT International Chemical Industry, telah diekspor ke sekitar 50 negara, dengan berbagai merek, kecuali di Australia dan beberapa negara lain yang menggunakan merek ABC atau Alkaline.

Extra joss



Untuk pasar dalam negeri, Extra Joss merupakan fenomena minuman berenergi. PT Bintang Toedjoeh selaku produsen telah mengekspor Extra Joss ke Filipina, Malaysia dan Vietnam. Extra Joss bahkan menguasai 80 persen pasar minuman energi di Filipina. Sementara di Malaysia, meskipun menjadi new comer lantaran baru masuk ke negara itu pada 2007, penjualannya telah mencapai 100 ribu dolar AS per bulan. Sedangkan di Vietnam penjualannya mencapai Rp 2 miliar pertahun.

Aqua



Aqua lahir atas ide Tirto Utomo (1930-1994). Merupakan brand air minum dalam kemasan (AMDK) terbesar di wilayah Asia, Timur Tengah dan Pasifik menurut survei Zenith International. Tirto Utomo adalah orang Asia pertama yang dinobatkan sebagai tokoh pencetus dan penggerak industri AMDK di kawasan Asia dan Timur Tengah serta masuk dalam Hall of Fame industri bottled water. Sejak 1987 Aqua telah merajai Singapura, Malaysia, Maldives, Fiji, Australia, Timur Tengah dan Afrika. Sayangnya sekarang produk aqua ini telah diakusisi oleh Danone.

Sumber:
merdeka.com
http://web-xplore.blogspot.com/2012/01/13-brand-indonesia-yang-mendunia.html
http://topieks.blogspot.com/2014/03/10-produk-asli-indonesia-yang-mendunia.html

0 komentar:

Post a Comment