About Me

Jasa Menghapus Malware (Virus) Komputer Tanpa Format

Stres karena laptop bervirus dan tidak ingin diformat? Di sini solusinya.

Jauhi Aplikasi RAM Booster dan Task Killer Pada Android

Sering menggunakan aplikasi pembersih seperti Clean Master? Hati-hati!

Pohon Soekarno, Hadiah Sang Proklamator bagi Arab Saudi

Pohon inilah yang mengurangi efek panas terhadap umat islam yang menuaikan ibadah Haji di sana

Hyperloop Siap Bangun Transportasi Tercepat di Indonesia

Lebih cepat dari pesawat penumpang, hanya kalah cepat dari pesawat tempur. Wow!

5 Bukti Bahwa Smartphone Ubah Manusia Menjadi 'Zombie'

Bukti bahwa kecanduan Smartphone sudah sangat meresahkan.

Tuesday, 3 June 2014

Wah, 'Kreativitas' Anak Pada Passport Ayahnya Membuat Sang Ayah Tidak Dapat Pulang ke Negaranya


Memiliki anak yang kreatif tentu diinginkan oleh semua orangtua. Tetapi hati-hati, jangan sampai sang buah hati menuangkan kreativitas mereka di tempat yang salah.

Seperti yang dilakukan oleh seorang anak asal China yang sedang berlibur bersama keluarganya di Korea Selatan. Seperti dilansir metro.co.uk, karena kreativitas yang tak terbendung, sang anak menggambari passport milik ayahnya dengan aneka doodle lucu. Dia juga menambahkan rambut dan coretan aneh pada foto paspor ayahnya itu.

Sayangnya, kreativitas ini berakibat fatal. Karena coretan-coretan pada passport tersebut membuat pihak imigrasi kesulitan mengenali identitasnya, ayah yang malang ini tidak boleh pulang ke negaranya dan harus tinggal di Korea hingga mendapat passport yang baru.

Foto passport dengan aneka coretan sang anak | copyright metro.co.uk

Foto ini awalnya menyebar pada jejaring sosial Weibo. Awalnya sang ayah yang dikenal dengan nama Chen meminta bantuan untuk dapat pulang kembali ke negaranya. Tentu saja proses ini agak rumit karena pembuatan passport tentu memerlukan kehadirannya.

Wah.. ada-ada saja ya... Semoga saja kedutaan China dapat membantunya sehingga ayah yang malang ini dapat kembali ke negaranya segera.

Sumber: http://www.vemale.com/relationship/keluarga/62678-wah-kreativitas-anak-pada-passport-ayahnya-membuat-sang-ayah-tidak-dapat-pulang-ke-negaranya.html

5 Bayi Yang Berhasil Hidup Setelah di Aborsi

keir

Aborsi merupakan salah satu cara untuk menggugurkan kandungan. Hal ini dianggap tindakan kejam karena telah menghilangkan kesempatan untuk manusia hidup di dunia.

Tindakan aborsi ini sudah ada sejak dahulu kala. Di beberapa negara sangat melarang tindakan aborsi ini dilakukan, karena merupakan tindakan yang tidak baik dan kejam.

Namun, meskipun begitu dari tahun ke tahun aborsi malah semakin banyak dilakukan oleh orang-orang. Terutama para anak remaja yang hamil di luar nikah.

Banyak sekali anak remaja yang bergaul secara bebas, kemudian karena belum siap untuk memiliki anak mereka memutuskan untuk melakukan aborsi. Tindakan ini pun semakin menjadi-jadi, dan bayi yang tidak bersalah menjadi korban dari kelakuan mereka.

Tapi ternyata, tidak semua tindakan aborsi dapat membunuh bayi lho. Ada beberapa kisah seseorang yang melakukan aborsi namun bayinya berhasil tetap hidup dan hingga besar.

Nah, penasaran seperti apa kisah bayi ajaib yang mampu bertahan hidup meskipun sudah di aborsi? Yuk, langsung saja kita simak ulasannya yang berikut ini.

1. Melissa Ohden

mlissa

Wanita yang satu ini merupakan seorang anak yang memiliki nasib beruntung. Saat ia dikandung oleh ibunya, ia berhasil selamat dari usaha ibunya untuk menggugurkan dirinya. Saat itu sang ibu sudah mengandung Melissa selama 7 bulan, kemudian entah apa yang dipikirkan sang ibu sehingga ingin menggugurkan Melissa.

Sang ibu memilih cara menggugurkan dengan air Saline yang akan disuntikan di dalam rahim dan akan membakar tubuh bayi hingga mati di dalam rahim. Cara ini terbilang sangat kejam karena membunuh bayi dengan cara membakarnya di dalam rahim. Namun, sungguh ajaibnya, cairan tersebut malah membuat Meliss lahir prematur di usia kandungan 7 bulan.

Namun, karena sang ibu tidak menginginkan kelahirannya, Melissa pun dibuang di tempat sampah dan kemudian ditemukan oleh seorang perawat yang mengasuhnya hingga dewasa. Kini, Meliisa sudah menjadi seorang ibu dan sangat peduli dengan tindakan aborsi.

2. Gianna Jessen

gianna

Kisah wanita yang satu ini juga sangat miris. Saat ia masih dalam kandungan ibunya, ia tak diinginkan oleh ibunya sehingga ibunya mencoba untuk membunuhnya lewan air Saline. Sang ibu menyuntikan air Saline itu ke dalam rahimnya dan selama 18 jam Gianna diselimuti oleh cairan itu. Kemudian, ibunya pun harus di paksa melahirkan secara prematur karena cairan itu.

Namun, nasib malang menimpa dirinya, ia dibuang oleh ibunya dalam keadaan sedikit terbakar oleh cairan itu. Ia pun tidak bisa berjalan dan berbicara akibat cairan itu. Tapi, untunglah orang tua angkat Gianna sangat menyayangi Gianna dan terus memotivasi Gianna sehingga bisa hidup seperti anak normal lainnya.

3. Brandi Lozier

bayi3_listverse

Kisah yang satu ini cukup tragis dan miris. Brandi Lozier merupakan bayi yang berhasil selamat setelah di aborsi oleh ibunya sendiri. Saat itu usia kandungan ibunya baru mencapai 4 bulan. Namun, ibunya sengaja ingin membunuh Brandi dengan air Saline. Kemudian, tim medis mengira Brandi sudah meninggal di dalam kandungan dan segera ingin dikeluarkan. Namun, keajaiban pun datang ke Brandi, saat dikeluarkan ia mengangkat tangan kanannya dan menunjukan kehidupan. Hal ini membuat tim medis sangat terkejut bagaimana bisa bayi yang beru berusia 4 bulan bisa hidup. Sampai saat ini Brandi pun berhasil hidup dan menjadi  pembicara di Colorado.

4. Claire Culwell

claire

Claire merupakan bayi yang juga selamat setelah diaborsi. Saat itu ibu Claire masih berusia 13 tahun, dan ia hamil di luar nikah. Kemudian, ia pun memutuskan untuk menggugurkan kandunganya ke klinik. Setelah keluar dari klinik ia pun merasa lega karena  telah berhasil membuang bayi dalam kandungannya. Namun, setelah beberapa bulan, ia merasa perutnya semakin membesar dan ia kembali memutuskan untuk kembali ke klinik tempat ia menggugurkan bayi. Lalu, dokter mengatakan bahwa ia masih dalam keadaan mengandung karena saat ia melakukan pengguguran yang digugurkan adalah bayi kembar Claire, sedangkan Claire masih dalam kandungan.

Claire pun kini berhasil hidup bersama ibu kandungnya. Ia sangat bersyukur karena ibu kandungnya tidak menggugurkan dirinya.

5. Keira Hamsworth

keir

Keira Hamsworth merupakan bayi yang juga selamat dari usaha aborsi ibunya. Saat itu, ibu Keira berusia 16 tahun dan hamil di luar nikah. Kemudian, di usia kandungan yang baru 3 minggu ibu Keira memutuskan untuk menggugurkan kandungannya. Setelah itu ia merasa lega karena telah membuang bayinya. Namun, beberapa bulan kemudian, ia merasa bahwa perutnya semakin membesar dan memutuskan untuk kembali ke klinik tempat ia menggugurkan bayinya.

Kemudian, dokter mengatakan jika aborsi yang ia lakukan tersebut gagal dan ia pun merasa bersalah dan memutuskan untuk tetap mempertahankan bayinya. Namun, sayangnya Keira lahir dengan kondisi tidak normal, ia telah kehilangan salah satu tangannya akibat aborsi tersebut.

Nah, itulah dia ke lima kisah bayi yang berhasil hidup setelah di aborsi. Jika tidak ingin melakukan aborsi secara terpaksa di kemudian hari, maka cegahlah kehamilan yang tidak Anda harapakan mulai dari sekarang.

Sumber: http://palingseru.com/40701/5-bayi-yang-berhasil-hidup-setelah-di-aborsi

Tragis, Wanita Hamil Ini Dilempari Batu Hingga Mati Oleh Keluarganya Sendiri

menikahi-pria-yang-dicintai-wanita-ini-dilempari-batu-oleh-keluarganya-sendiri

Cinta memang butuh pengorbanan, apa lagi cinta yang tidak direstui oleh kedua orangtua. Jika berbicara tentang pengorbanan cinta, ada banyak sekali jenis pengorbanan cinta yang dilakukan oleh kedua pasangan untuk mendapatkan atau mempertahankan cintanya.

Seperti kisah tragis wanita di Pakistan ini. Wanita yang bernama Farzana Parveen ini tewas mengenaskan akibat dilempari dengan batu bata oleh keluarganya sendiri.

Hal ini terjadi karena saat itu hubungan cinta Farzana dengan kekasihnya yang bernama Muhammad Iqbal tidak direstui oleh keluarga Farzana.

Farzana yang diketahui berusia 25 tahun itu, nekat ingin tetap menikah dengan kekasih tercintanya itu. Namun, keluarga Farzana tidak merestui hubungan mereka.

Saat itu, ayah dan kakak Farzana sudah menunggu disebuah gerbang untuk menjemput paksa Farzana yang ingin melangsungkan pernikahan dengan Iqbal tersebut.

Tapi, saat itu Farzana menolak untuk pulang bersama ayah dan kakaknya. Lalu, ayah dan kakaknya melempar Farzana dengan menggunakan batu bata hingga Farzana tewas. Waktu itu Farzana sedang hamil muda dihamili oleh kekasihnya tersebut.

Kejadian itu, membuat Iqbal merasa sangat terpukul karena ia harus kehilangan orang yang ia cintai untuk kedua kalinya. Yang pertama ia pernah ditinggal mati oleh istrinya yang telah memberinya lima orang anak. Kali ini ia harus kehilangan kekasihnya yang dapat membuatnya jatuh cinta kembali.

Ayah dan kakak Farzana pun mengaku bersalah dengan perbuatannya tersebut, dan mereka menyerahkan diri sendiri ke pihak polisi. Namun, menurut mereka pembunuhan itu adalah pembunuhan terhormat yang memang harus di lakukan.

Namun, ternyata di Pakistan memang sering kali terjadi kasus pembunuhan yang dilakukan oleh keluarganya sendiri. Dan masalahnya juga sama yaitu tidak mendapat restu dari orangtua.

Hal ini membuat Pakistan terkenal dengan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh keluarga sendiri.

Sumber: http://palingseru.com/40753/tragis-wanita-hamil-ini-dilempari-batu-hingga-mati-oleh-keluarganya-sendiri

5 Cara Penyiksaan Terhadap Hewan Paling Kejam


Tidak hanya umat manusia saja yang patut diperlakukan dengan sepantasnya, dan mendapat hak untuk hidup dengan bebas. Para hewan seharusnya juga memiliki hak tersebut, oleh karena itu penyiksaan terhadap hewan haruslah segera dihentikan. Di jaman modern ini para umat manusia bertindak dengan egois, dan hanya memikirkannya diri sendiri. Inilah beberapa tindakan penyiksaan terhadap hewan yang paling kejam:

1. Memutar Anjing Seperti Gasing



Brodilovo adalah sebuah desa terpencil di bagian tenggara Bulgaria. Di sini, penduduk desa sangat takut pada penyakit rabies yang biasa ditularkan oleh anjing.

Oleh karenanya, mereka memiliki tradisi yang telah dilakukan selama berabad-abad untuk menangkal penyakit tersebut. Ritual aneh ini dilakukan dengan cara memutar anjing, seperti permainan gasing dengan menggunakan tali.

Tubuh anjing itu tergantung di atas sungai kecil. Ritual ini biasanya dilakukan setahun sekali dan diyakini dapat membantu menjauhkan penyakit rabies dari anjing-anjing itu.

Karena terus diputar, anjing-anjing itu akan jatuh ke bawah sungai. Penduduk desa akan menyediakan sebuah jaring untuk menangkap tubuh anjing tersebut ketika jatuh sungai dan kemudian membantu mereka untuk keluar dari air. Kedengarannya sangat kejam, bukan?

Tradisi itu akhirnya dilarang oleh hukum pada tahun 2006, setelah mendapat tekanan dari media internasional pada tahun 2005. Namun, itu tampaknya tidak berpengaruh pada penduduk setempat. Mereka tetap melanjutkan praktik kejam tersebut sama seperti sebelumnya.

Ritual aneh ini akhirnya dihentikan tahun lalu ketika anggota Animal Rights, Sofia menjaga tepian Sungai Veleka untuk memastikan bahwa penduduk setempat menaati hukum tersebut.

2. Menggemukkan Babi Dengan Cara Sadis



Pigs of God adalah sebuah festival paling kontroversial yang berasal dari Taiwan. Dalam kontes ini, babi-babi yang telah dipaksa makan selama bertahun-tahun kemudian disembelih di depan umum dan diarak melalui jalan-jalan kota.

Asal-usul tradisi ini tidak begitu jelas, namun beberapa orang mengatakan bahwa ini merupakan bagian dari keyakinan agama orang Hakka, sebuah kelompok etnis dengan populasi lebih dari empat juta jiwa di Taiwan.

Para aktivis perlindungan hewan menyatakan bahwa dalam beberapa dekade terakhir ini kontes tersebut menjadi cara terselubung yang digunakan oleh beberapa keluarga untuk memamerkan kekayaan dan kekuasaan mereka.

Pemilik babi membutuhkan waktu sekitar 2 tahun untuk menggemukkan hewan itu. Selama proses penggemukan, babi-babi itu bahkan sampai tidak mampu berdiri. Prosedur ini kerap menyebabkan kegagalan organ dan luka tekanan yang disebabkan berbaring untuk jangka waktu yang lama.

Beberapa pemilik bahkan mengebiri babi-babi mereka tanpa anestesi, dengan keyakinan ini akan membantu mereka mendapatkan babi yang lebih gemuk.

Sebelum kontes dimulai, babi-babi kabarnya dipaksa makan pasir dan logam berat untuk membuat tubuh mereka jadi seberat mungkin. Saat perayaan dimulai, babi-babi itu kemudian diseret dengan brutal di depan kerumunan penonton untuk disembelih. Terdengar sangat kejam?

Setelah itu, babi-babi gemuk itu dicat dan dihias untuk diarak keliling kota. Berat babi rata-rata melebihi 700 kg dan ada pula yang beratnya mencapai sekitar 900 kg.

3. Foie Gras



Foie gras dalam bahasa Prancis berarti lemak hati. Hidangan ini terbuat dari lemak bebek atau angsa yang telah mengalami proses penggemukan.bebek dan angsa itu dipaksa untuk menjadi gemuk dengan cara yang kejam.

Pakan bebek atau angsa akan disalurkan langsung ke dalam kerongkongan unggas dengan menggunakan corong. Teknik ini diklaim dapat mempercepat waktu makan yang biasanya sekitar 45 sampai 60 detik, menjadi 2 sampai 3 detik.

Selama proses itu berlangsung, peternak akan berusaha menghindari kerusakan pada kerongkongan unggas karena itu bisa menyebabkan cedera atau bahkan kematian.

Meski begitu, para peneliti menemukan bukti adanya peradangan pada dinding proventriculus setelah proses itu. Indikasi peradangan esofagus juga ditemukan pada tahap lanjut dalam proses penggemukan unggas tersebut.

4. Ortolan



Burung ortolan termasuk spesies langka yang saat ini jumlahnya terus menurun di Prancis. Dulu, burung ini dihidangkan sebagai sajian mewah di restoran-restoran kelas atas.

Untuk menyajikan hidangan dari burung ortolan, para koki akan mengurung burung ini di dalam kandang tanpa penerangan sedikit pun. Hal itu akan membuat ortolan tidak mengetahui waktu, sehingga pola makan mereka akan ikut kacau.

Akibatnya, burung itu akan terus makan sampai mengalami obesitas. Kemudian burung ortolan yang sudah bertubuh gemuk ditenggelamkan hidup-hidup ke dalam minuman keras hingga mati.

Baru setelah itu, burung ortolan dipanggang dan dihidangkan. Proses memasaknya sangat kejam, bukan?

5. Festival Ukweshwama



Festival Ukweshwama adalah sebuah perayaan yang dilakukan oleh suku Zulu di Afrika Selatan. Perayaan ini merupakan wujud rasa syukur orang Zulu kepada Tuhan atas panen pertama dalam setiap musim.

Untuk merayakannya, seekor banteng akan dilepaskan di tengah kerumunan orang dan perlahan-lahan disiksa selama hampir satu jam. Banteng lemas itu kemudian dirobek lidahnya.

Penyiksaan itu dilanjutkan dengan memasukkan tanah ke dalam mulut banteng hingga dia hampir tidak bisa bernapas. Matanya lantas dicongkel dan kelaminnya dipotong-potong.

Praktik kejam ini telah diprotes selama bertahun-tahun, tetapi pemerintah Afrika Selatan menolak permintaan itu karena ritual tersebut adalah jantung budaya Zulu.

Sumber: http://cerita-beritaunik.blogspot.com/2014/05/5-cara-penyiksaan-terhadap-hewan-paling.html

Setelah 75 Tahun, akhirnya Nenek Jessie Bisa Mendapatkan Gelar Diplomanya Yang Tertunda


Di tahun 1939, setiap harinya nenek Jessie menjalani kuliah pada jurusan Stenografi dan perawatan buku. Namun, hingga 75 tahun, nenek yang sejak kecil mengidap polio ini tidak mendapatkan gelar diplomanya.

Biaya transkrip sebesar USD 5 membuat nenek Jessie gagal mendapatkan gelarnya tersebut. Meskipun demikian, nenek ini tetap bekerja pada perpustakaan dan terus menuntut ilmu di bidang menjahit dan memasak.

Biaya USD 5 yang telah dibayarkan

"Mereka bilang, jika Anda berhenti untuk menuntut ilmu, maka Anda akan menjadi tua. Karena itu saya tidak berniat untuk berhenti belajar," ungkap nenek Jessie.

Nenek yang tinggal di daerah Maine ini akhirnya berhasil mendapatkan gelar diplomanya setelah pimpinan dari Maine’s Beal College, Alan Stehl, tempatnya menuntut ilmu mendengar kisahnya dari seorang teman dan langsung membayarkan biayanya agar nenek Jessie dapat segera lulus.

Di umurnya yang telah mencapai 99 tahun, sang nenek akhirnya menyandang gelar diploma. Nenek Jessie pun dibuatkan acara wisuda khusus untuk kelulusan spesialnya ini.

Sumber: http://www.vemale.com/inspiring/people-we-love/62503-setelah-75-tahun-akhirnya-nenek-jessie-bisa-mendapatkan-gelar-diplomanya-yang-tertunda.html