Beberapa hari lalu jagat maya dihebohkan dengan foto seorang bocah SD yang tertidur pulas saat sedang berjualan tisu dan snack di pinggir jalan. Bocah yang masih mengenakan seragam baju pramuka itu mengundang rasa iba netizen.
Foto tersebut bukanlah rekayasa, melainkan gambaran hidup nyata seorang bocah bernama Abil. Diketahui bocah SD itu bernama Abil Alifudin yang saat ini masih berada di kelas 4 SDN Tanjung Barat 09 Pagi, Jakarta Selatan. Anak kelahiran 18 Januari 2004 ini mengaku berjualan setiap hari setelah pulang sekolah, pada pukul 14.00-22.00 WIB. Hasil dari berjualan sebagian dia gunakan untuk membeli perlengkapan sekolah dan membantu ibu.
Namun, ternyata awalnya kedua orang tua Abil sempat melarang tindakan anaknya itu. Akan tetapi, Abil tak menghiraukannya dan tetap ingin berjualan agar bisa mendapatkan uang untuk membiayai sekolahnya.
Meski setiap hari Abil harus menawarkan dagangannya dengan berjalan kaki, tapi ia tidak pernah melupakan tugasnya sebagai pelajar. Ia mengaku juga masih tetap belajar saat menunggu pelanggan datang.
Foto Abil pertama kali diunggah oleh pemilik akun Facebook bernama Bayu Gawtama. Di akun Facebooknya, Bayu menceritakan kisah pertemuannya dengan bocah tangguh berusia 13 tahun itu.
Lewat Facebook, Bayu bercerita bahwa Abil berasal dari keluarga kurang mampu. Ayahnya hanyalah seorang pedagang cilor yang pendapatan terbesarnya cuma 50 ribu Rupiah per hari.
"Karena kesulitan ekonomi dua kakak Abil putus seklah. Kakak pertama putus sekolah, kakak kedua cuma sampai kelas 3 SMP, terpaksa keluar karena tiga tahun nggak bayaran sekolah," tulis Bayu Gawtama dalam postingannya di Facebook.
Keluarga Itu Belum Makan
Bayu menjelaskan bahwa ia bersama tim SDR Sekolah Relawan sempat berkunjung ke rumah Abil. Saat tiba di lokasi, mereka begitu prihatin lantaran kondisi keluarga bocah laki-laki itu sangat memprihatinkan.
Abil dan keluarga benar-benar hidup dalam keterbatasan ekonomi. Bahkan saat, para relawan tiba di rumahnya, ternyata Abil dan keluarga belum makan.
"So, salah satu relawan pergi membeli makanan. Sambil makan, tim terus menggali info terkait keluarga ini," tulis Bayu.
Dalam dinding Facebooknya, Bayu juga mengunggah sebuah video yang memperlihatkan ketika dirinya berbincang dengan Abil. Dalam video, Abil menceritakan kesulitan hidupnya. Himpitan ekonomi membuat ia harus ikut berjuang mencari nafkah meski di usianya yang masih sangat belia.
Terancam Diusir dari Kontrakan
Kesulitan ekonomi pula yang menjadi alasan mengapa di usianya yang sudah menginjak 13 tahun, Abil masih dudul di kelas 4 SD. "Kan di Bandung sekolahnya sempat pindah-pindah juga, sudah mau naik kelas, pindah," cerita Abil kepada Bayu Gawtama dalam video.
Abil dan keluarga kini tinggal di sebuah rumah kontrakan sederhana, namun entah berapa lama lagi mereka akan tinggal di sana. "Mereka tinggal di rumah kontrakan, baru tiga bulan di kontrakan yang sekarang, tapi sudah nunggak dari awal ngontrak. Katanya sih kalau minggu depan nggak bayar, bakal diusir," tulis Bayu dalam Facebook.
Kisah Abil tak pelak menuai simpati banyak netizen. Tak sekadar berkomentar di laman Facebook Bayu, para netizen juga tergerak ingin membantu langsung keluarga Abil.
Mulai Berdagang Nasi Goreng
Informasi terbaru dari Sekolah Relawan, para relawan ikut membantu Pak Aep (ayah Abil) berjualan nasi goreng. Mulai dari gerobak, hingga semua perlengkapannya, bahkan termasuk bahan mentah. Dengan harapan agar keluarga ini mampu bertahan di fase awal perjuangan barunya.
Semoga kelak, keluarga Abil bisa menikmati kehidupan yang lebih layak dan kedua kakaknya bisa kembali bersekolah.
Sumber:
https://www.dream.co.id/your-story/kisah-haru-abil-bocah-sd-yang-jualan-sampai-ketiduran-1703213/keluarga-itu-belum-makan-uxw.html
http://www.teen.co.id/read/3669/viral-abil-bocah-sd-yang-berjualan-sampai-ketiduran-masih-mengenakan-seragam
https://news.detik.com/berita/3451205/kisah-abil-anak-sekolah-yang-tertidur-di-trotoar-selepas-jualan
0 komentar:
Post a Comment