Sosmed sekarang ini sudah menjadi 'rumah kedua' bagi banyak orang, bahkan lebih dari 10 jam waktu dihabiskan untuk berselancar ria di dunia maya. Terbukti dari peringkat Indonesia yang masuk 5 besar dunia sebagai pengguna sosmed terbanyak.
Kalau kita perhatikan belakangan ini sosmed sudah ada orang yang mendapat cacian, hinaan sampai hujatan dan bahkan ada orang yang sepertinya suka kalau orang lain disalahkan.
Saling hujat, saling membodohkan orang lain, saling salah menyalahkan bahkan saling lapor sampai saling “tapir mentapirkan” (kasihan tapirnya) sekarang ini sudah menjadi kondisi yang seolah tidak dapat dipisahkan dari sosmed. Berbeda dengan sebelumnya atau saat pertama kali muncul di tanah air, sosmed tidak ubahnya menjadi ajang untuk saling menyapa dengan teman, kenalan atau bahkan PDKT.
Terlepas dari itu, sebagai orang Indonesia yang menganut budaya timur nan ramah, tidakkah Anda sendiri bertanya-tanya kenapa sekarang ini ada begitu banyak kebencian di sosmed? Sosial media yang sebenarnya dibuat untuk memudahkan interaksi sosial sesama makhluk sosial justru jadi ajang 'pertarungan' tanpa ring, tanpa sarung tinju bahkan tanpa wasit. Well, mungkin karena 7 alasan ini kenapa banyak kebencian di sosmed ini jadi penyebabnya.
Informasi yang Overload
Kita semua sudah tahu kalau jaman sekarang dengan mudahnya akses internet apalagi dengan bantuan google, ada banyak informasi yang bisa dengan mudah kita dapatkan. Sayangnya hal seperti ini juga punya efek negatif apalagi untuk orang-orang yang masih sibuk dengan mimpinya.
Pasalnya, semua informasi tersebut beredar tanpa filter alias tanpa penyaring dengan begitu mereka yang belum bangun dari mimpinya cenderung tidak siap. Alhasil mereka jadi tidak bisa memahami dengan cermat semua informasi yang ia dapatkan, dan karena itu mereka jadi cenderung tidak paham informasi sampai akhirnya salah paham. Kalau sudah begini ujung-ujungnya emosi dan membenci orang lain yang tidak sepaham dengannya. Memang lucu kan?
Kebebasan Berpendapat yang Disalah Artikan
Jaman sekarang hak-hak setiap orang begitu di tegakkan, termasuk pula hak untuk bebas berpendapat. Hanya saja karena pengguna sosmed yang begitu banyak tak ayal sosmed yang awalnya menjadi ajang untuk bersosialisasi pun berubah menjadi ajang untuk saling mengeluarkan pendapat.
Sangat wajar sebenarnya apalagi kita memang diberi kebebasan untuk mengeluarkan pendapat. Tapi faktanya karena sudah lebih dulu emosi dan kurang paham, yang awalnya cuma untuk saling mengeluarkan pendapat pun berujung saling membenci.
Kita memang dibebaskan berpendapat, tapi bukan berarti kita justru tidak bisa menerima pendapat orang lain bahkan membencinya dan sampai menghujat mereka yang berbeda pendapat dengan kita. Apalagi Anda pun tahu kalau orang lain pun punya hak yang sama, jadi tentu tidak ada alasan kita tidak memperbolehkan orang lain berpendapat bukan?
Ingin Eksis
Ingin eksis? Ya ini salah satu dari 7 alasan kenapa banyak kebencian di sosmed sekarang ini. Mau difollow banyak orang, mau jadi perhatian, mau terlihat berkontribusi dan yang pasti mau dibilang cerdas karena punya banyak informasi. Tapi karena takut dibully atau bahkan takut dilapor polisi akhirnya mereka membuat akun palsu, hanya supaya eksis atau bebas untuk mencaci maki orang.
Tidak ada salahnya kalau ada orang yang mau eksis di sosmed. Hanya saja, kalau ingin eksis dan dikenal suka mengkritik yang sebenarnya membenci bahkan menghakimi orang lain apakah ini sudah mencerminkan kecerdasan? Sudah mencerminkan budaya timur? Sudah mencerminkan keramahan orang Indonesia yang dikenal ramah oleh dunia?Bahkan sebenarnya kebencian yang terjadi justru mencerminkan seperti apa kepribadian diri sendiri.
Kurang Kerjaan atau Karena Pekerjaan
Orang-orang bilang, mereka yang suka menghinca, mencaci maki orang lain bahkan sampai membodohkan orang lain adalah mereka yang sebenarnya kurang kerjaan. Hal ini mungkin sekilas bisa cukup dipahami, karena umumnya orang-orang yang memang kurang kerjaan akan mencari-cari kesibukan.
Tapi sebenarnya hal ini bukan semata-mata karena kurang kerjaan tapi juga karena pekerjaan. Kenapa? Sebenarnya banyak orang-orang yang bisa melihat peluang hanya saja kemampuan seperti itu justru lebih banyak dilakukan untuk hal negatif. Makin bingung?
Kita semua tahu ada ratusan juta orang yang menghabiskan waktunya di sosmed sampai berjam-jam lamanya, dan seperti yang saya bilang tadi kita punya banyak orang yang bisa melihat peluang. Nah, karena alasan untuk mendapatkan banyak like, banyak followers yang tentu memudahkan mereka dalam mengembangkan bisnisnya terutama dalam bidang media internet, mereka pun memanfaatkan situasi untuk menyebar berita salah. Akun palsu pun dibuat untuk komentar demi mendapatkan likers. Apalagi kalau sudah dengan ancaman “kalau informasi ini putus di Anda maka Anda akan……”.
Mau Meluruskan Tapi Terlanjur Emosi
Selain orang-orang yang overload informasi, ada pula orang-orang yang sebenarnya tahu fakta yang sedang diperdebatkan dan berusaha meluruskan agar orang-orang yang kurang paham atau bahkan salah paham jadi bisa berpikiran lurus. Mereka ini sebenarnya adalah orang-orang yang cukup pantas untuk diberikan 'tepuk tangan', sayangnya kebanyakan diantara mereka justru sudah lebih dulu merasa emosi.
Alhasil, fakta yang ia punya justru tidak dapat tersampaikan dengan jelas karena emosi sudah berbicara, dan ya seperti yang sering kita lihat ada banyak kebencian di dalamnya.
Terlalu Idealis
Idealisme juga bisa menjadi salah satu alasan kenapa banyak kebencian di sosmed. Pada dasarnya orang-orang idealis memang hanya mau dan sangat loyal dengan hal yang sudah ia percaya. Baginya tidak boleh ada satu hal pun yang salah dan menyimpang atau bahkan hanya sekedar berbeda. Karena itu kalau ada orang yang tidak sependapat dengannya, Anda tahu tentu apa yang akan dia lakukan.
Idealisme sebenarnya wajar tapi apakah itu sendiri ideal kalau kita harus membenci orang lain? Apakah namanya ideal kalau kita harus menghina, membodohkan, mengatai atau bahkan seperti yang lagi tren meng-kafirkan orang lain dengan begitu mudahnya?
Efek Kemajuan Teknologi
Mungkin Anda sendiri merasa heran, kenapa kemajuan teknologi seperti sekarang ini justru menjadi alasan orang-orang saling membenci? Faktanya masih banyak masyarakat kita yang belum siap untuk menerima kemajuan itu. Terbukti dari banyaknya orang yang terlalu mudah termakan kabar hoax. Apalagi kalau sudah sependapat dengannya kebanyakan orang justru jadi malas untuk mencari tahu kebenaran. Padahal tanpa perbandingan dari dua sisi hal yang sebenarnya tidak dapat kita temukan, atau istilahnya “tidak ada yang bisa disebut benar tanpa ada yang disebut salah”, ya kan?
Tapi ya mau bagaimana lagi, karena semua orang bebas berpendapat jadinya ya seperti yang tersaji di sosmed sekarang ini. Tapi pertanyaannya apakah kita harus terus-terusan menjalani situasi seperti itu? Bukankah kita masyarakat Indonesia menganut dasar Pancasila? Bukankah kita memang hidup berbeda dengan orang lain.
Sumber: https://www.kaskus.co.id/thread/58d3d259a2c06e0b268b4569/7-alasan-kenapa-sekarang-banyak-kebencian-di-sosmed/
0 komentar:
Post a Comment