From zero to hero. Ungkapan itu cocok untuk menggambarkan sensasi yang tak henti-hentinya dibuat oleh guard New York Knicks, Jeremy Lin. Kini, publik Amerika Serikat tengah terjangkit "Linsanity".
Hingga akhir tahun lalu, nama Lin masih awam di telinga pecinta basket dunia. Maklum, dia cuma pemain cadangan di Golden State Warriors pada musim lalu. Pebasket keturunan Taiwan itu juga cuma mencetak rata-rata 2,6 poin dan 1,4 assist per game.
Karena dianggap gagal, Lin pun kemudian dilepas oleh Warriors. Houston Rockets sempat menjajalnya sebelum musim ini dimulai, tapi kemudian tak jadi memakai jasa pemuda berusia 23 tahun ini.
Dari Rockets, petualangan Lin berlanjut ke Knicks. Knicks menjadikan Lin sebagai pelapis untuk Toney Douglas dan Mike Bibby setelah Iman Shumpert dan Baron Davis mengalami cedera.
Meski tadinya direkrut sebagai pemain pelapis, sarjana ekonomi lulusan Universitas Harvard ini ternyata mampu unjuk gigi saat diberi kepercayaan sebagai starter. Dalam enam partai terakhir di mana Lin bermain, Knicks selalu menang.
Lin tercatat sebagai pemain pertama dalam sejarah NBA yang mencetak minimal 20 poin dan tujuh assist dalam empat pertandingan pertamanya sebagai starter. Dari situ ia mencetak 109 poin, atau yang terbanyak dalam daftar sejak 1976, dan menorehkan rata-rata 26,8 poin dan 8 assist per game.
Pesona Lin kemudian menjangkiti publik basket AS. Namanya terus-terusan diperbincangkan di media sosial. Jersey Knicks nomor 17 miliknya pun laris manis di pasaran.
Kehebatan terbaru Lin tersaji di Air Canada Centre, Rabu (15/2/2012) pagi WIB, saat Knicks menghadapi tuan rumah Toronto Raptors. Tiket pertandingan ini sendiri banyak diburu karena banyak yang masih penasaran dengan aksi Lin.
Dalam laga kontra Raptors, Lin kembali mempertontonkan sihirnya. Bak keajaiban dalam film-film Hollywood, Lin tampil sebagai pahlawan Knicks lewat tembakan tiga angka di detik terakhir yang membuat timnya menang 90-87. Seisi Air Canada Centre pun bergemuruh dan memberi aplaus untuk pemuda kelahiran Los Angeles ini.
"Dia adalah seorang anak yang tangguh, Anda tidak akan tahu itu sampai Anda bermain di lapangan bersamanya. Dia benar-benar tangguh dan punya mental," puji pelatih Knicks, Mike D'Antoni, seperti dikutip Reuters.
"Saya menaruh kepercayaan penuh kepadanya. Dia cukup percaya diri bahwa bola itu akan masuk," imbuhnya.
"Sekarang dia jadi pemain yang diperhatikan. Dia tak akan bersembunyi," kata D'Antoni.
Lin sendiri menyebut apa yang tengah dilaluinya saat ini sebagai sebuah keajaiban. Pemain setinggi 191 cm ini mengaku tak menyangka bisa tampil sangat baik seperti saat ini.
"Jika Anda melihat kisah saya..... Ada banyak hal yang harus terjadi dan saya cuma tak bisa mengontrolnya," aku Lin.
"Saya pikir ini adalah keajaiban karena tentu saja saya pikir tak seorang pun menduga ini akan terjadi dengan cara seperti ini," ucapnya.
Sumber: sport.detik.com
0 komentar:
Post a Comment