Sebagian dari kita pasti suka atau pernah makan ayam goreng dipinggir jalan. Dagingnya gurih dan lembut dimakan malam hari pas dingin dingin habis hujan. Rata rata penjual mamasang tarif paling murah 10 ribu rupiah. Tetapi pernah tidak Anda makan ayam goreng di pinggir jalan dengan harga super murah dibawah 5 ribu rupiah?
Harap berhati-hati, artikel ini bukan bermaksud merusak citra mata pencaharian pedagang ayam goreng atau membuat image penjual ayam goreng pinggir jalan menjadi jelek. Tetapi untuk meningkatkan kewaspadaan karena adanya aksi aksi nakal pedagang ayam goreng pinggir jalan yang ingin mencari untung besar dengan merugikan konsumen dan merusak citra pedagang ayam goreng pinggir jalan.
Mulai dari menjual ayam upkir alias ayam yang sudah mati sebelum dipotong dengan cara borongan di pasar tradisional yang harganya setengah harga ayam sehat yang masih hidup, tetapi itu juga masih sesama ayam. Ada yang lebih menjijikan dari aksi pedagang ayam goreng pinggir jalan yang mengoplos daging ayam goreng bahkan beneran tidak ada ayamnya hanya dengan daging tikus, ya daging tikus..!!
Begini jelasnya ini adalah "tikus" yang bakal jadi bahan oplosan "ayam goreng" yang sudah di cuci oleh si pedagang foto dibawah ini:
Ini dia Si calon 'ayam goreng' yang sudah dicuci oleh si pedagang
Kemudian dibakar untuk menghilangkan bulunya
Setelah itu dicuci dan dipotong sebelum dimasak sehingga menyerupai daging ayam
Kemudian di beri berbagai bumbu dan dipersiapkan untuk digoreng
Sewaktu dimasak
Si 'tikus' sekarang sudah menjadi 'ayam goreng'
Sekarang ayam goreng 'palsu' ini siap disajikan dengan hangat
Begini hasilnya setelah di santap sebagian
Walaupun kelihatan mirip sekali dengan ayam goreng benaran, di bawah ini sedikit tips untuk membedakan antara ayam goreng tikus dengan ayam goreng beneran:
1. Dari dagingnya, walaupun sama-sama putih dan rasanya benar-benar mirip, akan tetapi daging tikus lebih banyak lemaknya dan seratnya lebih halus daripada ayam benaran (seperti foto di atas yang penuh dengan minyak dibagian paha).
2. Dari kulitnya, perhatikan lebih teliti lagi apakah pori-porinya besar atau kecil. Kalau pori-pori kecil, kemungkinan yang pernah tumbuh adalah rambut. Pori-pori dari bulu (ayam) adalah lebih kasar daripada pori-pori bulu (tikus)
3. Dari tulangnya (memang yang ini agak susah), kalau ayam: bagian dada ya ada tulang rawan, kalo di paha ya tulang paha yang besar itu, kalo punggung ya tulang rusuk, dsb. Kalau tikus akan terdapat sedikit sekali tulang di bagian punggung nya, dsb.
4. Dari harga, kalau harganya terlalu murah, lebih banyak kemungkinan kalau adalah ayam goreng 'jadian'
5. Kalau tukang ayamnya dekat dengan rumah, datangi tuh tukang ayam sesering mungkin untuk membeli sayap. Kalo ga pernah ada sayapnya, patutlah anda curigai karena seperti kita tahu, salah satu ciri khas unggas adalah bagian sayap, yang tentunya tidak mungkin ada pada tikus.
Sumber:
http://bandtz-kartoredjo.blogspot.com/2011/05/awas-jajanan-daging-ayam-di-pinggir.html
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12985157
http://jopja62.multiply.com/photos/album/6/AWAS..._TIKUS_GORENG....#
0 komentar:
Post a Comment