About Me

Sunday, 31 July 2016

Kebahagiaan Berubah Seiring Usia

Anda hidup untuk mencapai kebahagiaan. Segala upaya dilakukan tanpa sadar, sebenarnya yang Anda kejar adalah target bergerak.

Anda hidup untuk mencapai kebahagiaan. Segala upaya dilakukan tanpa sadar, sebenarnya yang Anda kejar adalah target bergerak.

Faktor-faktor apa saja yang membuat Anda menyatakan sudah merasa bahagia. Apakah mereka pasti ataukah bisa diubah?

Jawaban atas pertanyaan itu penting karena dapat memberi pencerahan, bahwa pemahaman Anda tentang hal-hal yang membahagiakan sering kali tidak akurat.

Itu tak mengherankan, mengingat kebahagiaan adalah target yang bergerak, senantiasa berubah seiring waktu. Begitu menurut psikolog sosial Stanford, Jennifer Aaker seperti dikutip Inc.

Kebahagiaan di usia 15 tahun, jauh berbeda dengan apa yang membuat Anda bahagia di usia 55. Cara mencapainya pun sangat berbeda.

Untuk lebih memahaminya, Aaker, Cassie Mogilner, dan Sep Kamvar memaparkan lima tahap kebahagiaan yang mereka ungkap lewat riset.

Penemuan

Ini adalah masa remaja. Dimana seseorang kerap merasa terisolasi, segalanya tak pasti. Sering kali Anda merasa tak dihargai, di satu sisi bergumul mendefinisikan tujuan hidup. Pada fase ini, Anda merasa bahagia saat mengalami kegembiraan.

Pencarian

Di usia 20-an, biasanya seseorang sudah tahu apa yang diinginkannya dalam hidup. Mereka lalu berusaha menaklukkan dunia dengan segala cara yang dianggap bermakna.

Di tahap ini, definisi kebahagiaan berubah. Bahagia dirasa ketika sukses tercapai, atau saat Anda mampu melakukan sesuatu yang menantang. Terutama jika diakui oleh orang lain.

Kesimbangan

Memasuki usia 30-an, makna kebahagiaan kembali bergeser. Bahagia lebih sering diasosiasikan dengan keseimbangan. Di tahap ini, seseorang mulai menata fokus untuk memulai keluarga kecil, dan menyesuaikan diri dengan kesehatan dan level energi baru.

Pemaknaan

Menjelang usia 40-an, kebahagiaan dihubungkan dengan peningkatan makna yang datang dari hidup bersama keluarga. Selain itu aspek spiritual dan komunitas, juga kesadaran akan pengaruh yang dapat kita buat di dunia ini.

Psikolog Heidi Grant Halvorson dalam tulisannya di The Atlantic juga mengungkapkan, bagaimana kebahagiaan berubah seiring usia. Bersantai di rumah bersama orang tersayang mungkin lebih menyenangkan daripada pesta dan keramaian.

Menikmati

Di tahap akhir ini kebahagiaan erat kaitannya dengan kepuasan dan perasaan terhubung, di mana seseorang menghargai apa yang telah mereka raih dan miliki. Rasa syukur ini biasanya tumbuh di usia 50an dan 60an. Kebahagiaan di tahap ini menjadi semakin erat hubungannya dengan rasa tenang, beruntung, dan diberkati.

Aeker dan tim membuktikan bagaimana pemaknaan seseorang akan kebahagiaan terus berubah melalui pilihan-pilihan kecil yang dibuat dari hari ke hari. Dengan mengetahui fase demi fase, Anda diharapkan dapat melakukan sejumlah penyesuaian demi mencapai kebahagiaan.

Sumber: https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/kebahagiaan-berubah-seiring-usia

0 komentar:

Post a Comment