About Me

Thursday, 24 April 2014

Mengintip Proses Pembuatan Mi Instan


Anda gemar menyantap mi instan? Makanan praktis yang paling pertama dicari saat kelaparan melanda. Memang, jika terlalu banyak mengkonsumsinya juga tidak baik untuk kesehatan. Karena itu bijaklah saat menyantap mi instan.

Berbagai macam merek mi instan beredar dipasaran, pada umumnya cara membuat mi instan sama yang membedakan hanyalah bumbu yang memberikan rasa pada mi instan tersebut. Dan kualitas bahan juga ikut mempengaruhi rasa mi instan. Nah, seperti apa cara membuat mi instan yang selama ini Anda konsumsi? Simak penjabaran berikut ini:



Proses awal membuat mi instan dimulai dari mencampur bahan-bahannya (mixing). Bahan membuat mi sebenarnya hanya terdiri dari tepung dan air. Untuk mendapatkan adonan yang sempurna biasanya kadar airnya sekitar 32-34%. Dalam takaran yang besar, pencampuran dilakukan dengan mesin pengaduk berukuran besar.



Setelah tepung dan air tercampur rata, proses selanjutnya membentuk adonan. Adonan akan digiling hingga kalis dengan tekstur yang halus. Pada proses ini adonan akan ditipiskan hingga ketebalan tertentu membentuk lembaran-lembaran panjang.



Lembaran tersebut akan berjalan menuju mesin pemotongan. Pada tahap ini lembaran adonan akan dipotong dan 'dikeritingkan'. Di sini bentuk mi sudah mulai terlihat namun masih dalam bentuk untaian panjang yang belum terpotong.


Untaikan mi keriting ini masih mentah dan harus dimatangkan melalui tahap pematangan dengan cara dikukus (steam). Sama seperti proses mengukus biasa namun dengan alat berukuran besar dimana untaian mi akan berjalan perlahan melewati mesin pengukus.



Setelah dikukus mi yang tadinya lunak akan berubah wujud agak sedikit keras. Lalu akan dipotong-potong sesuai berat per sajian. Mi yang sudah mulai terlihat seperti mi yang biasa kamu konsumsi ini belum boleh dikemas. Namun mesti digoreng terlebih dahulu pada suhu 140-150 C selama 60-120 detik. Tujuan penggorengan mi adalah mengurangi kadar air dalam mi hingga benar-benar kering sempurna.



Proses hampir selesai, namun sebelum dikemas mi yang masih panas akan melewati proses pendinginan terlebih dahulu. Mi ditiriskan dan berjalan menuju kipas angin berputar dengan suhu 40 C. Proses ini bertujuan membuat minyak menjadi padat dan menempel pada mi yang otomatis membuat mi menjadi keras dan tidak mudah berjamur.



Melewati proses ini, mi sudah dianggap siap kemas. Namun untuk menjaga kualitasnya, mi akan disortir secara manual oleh petugas. Proses ini akan memisahkan kualitas mi yang tidak baik dari segi bentuk dan beratnya. Mi yang cacat otomatis akan disingkirkan.



Mi dengan kualitas baik akan dikemas dan ditambahkan bumbu perasanya. Prosedur pengemasan juga didasarkan pada peraturan SNI 01-3551-2000 yang berisi “Mi instan harus dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, dan aman selama masa penyimpanan dan distribusi”. Dengan demikian mi tidak terkontaminasi dengan apapun hingga mi sampai ke tangan agan.

Hmm.. Proses yang menarik bukan?

Sumber: http://id.openrice.com/restaurant/article/detail.htm?article_id=1550

0 komentar:

Post a Comment