About Me

Wednesday, 3 October 2012

Ketika Tuhan Menciptakan Seorang Ibu


Kisah ini bercerita tentang betapa agungnya seorang Ibu sehingga kita bisa memberikan penghargaan dan tempat yang layak bagi seorang Ibu.

Ketika itu, Tuhan telah bekerja enam hari lamanya. Kini giliran diciptakan para ibu. Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata lembut: "Tuhan, banyak nian waktu yang Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini?"


Tuhan menjawab pelan, "Tidakkah kau lihat perincian yang harus dikerjakan?
Ibu ini harus waterproof (tahan air/cuci) tapi bukan dari plastik.
Harus terdiri dari 180 bagian yang lentur, lemas dan tidak cepat capai.
Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya.
Memiliki telinga yang lebar untuk menampung keluhan anak-anaknya.
Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukan hati anaknya.
Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, dan enam pasang tangan!"

Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya "Enam pasang tangan?"
"Tentu saja! Bukan tangan yang merepotkan Saya, melainkan tangan yang melayani sana-sini, mengatur segalanya menjadi lebih baik." balas Tuhan.

"Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang modelnya.", Sambung Tuhan
"Tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang modelnya?" Malaikat semakin heran.
Tuhan mengangguk-angguk dan menambahkan, "Sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya:
'Apa yang sedang kau lakukan di dalam situ?', padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabannya.
Sepasang mata kedua sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga ia bisa melihat ke belakang tanpa menoleh.
Artinya, ia dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh ia lihat dan pasang mata ketiga untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata itu harus bisa bicara! Mata itu harus berkata: 'Saya mengerti dan saya sayang padamu'. Meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun."

"Tuhan", kata malaikat itu lagi, "Istirahatlah".
"Saya tidak bisa, Saya sudah hampir selesai", jawab Tuhan.
"Ia harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit. Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons daging. Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu tidak ingin mandi."

Akhirnya Malaikat membalik balikkan contoh Ibu dengan perlahan.
"Terlalu lunak", katanya memberi komentar.
"Tapi kuat" Kata Tuhan Bersemangat.

"Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung, pikul, dan derita."
"Apakah ia dapat berpikir?" tanya malaikat. lagi.
"Ia bukan saja dapat berpikir, tapi ia juga dapat memberi gagasan, idea dan berkompromi", kata Sang Pencipta.

Akhirnya Malaikat menyentuh sesuatu di pipi, "Eh, ada kebocoran di sini"
"Itu bukan kebocoran", kata Tuhan. "Itu adalah air mata. Air mata kesenangan, air mata kesedihan, air mata kekecewaan, air mata kesakitan ,air mata kesepian, air mata kebanggaan, air mata..., air mata..."
"Tuhan memang ahlinya.", Akhirnya Malaikat berkata pelan.

Sumber: http://beribu-kisah.blogspot.com/2012/07/ketika-tuhan-menciptakan-seorang-ibu.html

0 komentar:

Post a Comment