About Me

Monday 3 September 2012

Makanan yang Memicu Depresi


Depresi bukan hanya disebabkan oleh tekanan dan masalah berat saja, tetapi juga dapat disebabkan oleh makanan. Kandungan dalam makanan tertentu dapat mempengaruhi kestabilan hormon stres di otak dan meningkatkan depresi.

Berikut 6 jenis makanan yang dapat menyebabkan depresi, seperti dilansir naturalnews, Senin (3/9/12) antara lain:

1. Pemanis sirup jagung kaya fruktosa

Sirup jagung kaya fruktosa biasanya digunakan sebagai pemanis dalam minuman soda. Sebagian besar dari konsumen soda menderita malabsorpsi karbohidrat, yaitu ketidakmampuan usus kecil dalam menyerap fruktosa, sehingga banyak fruktosa yang mengapung ke usus besar.

Fruktosa tersebut menjadi makanan bakteri dalam usus dan menyebabkan kembung, kram perut dan diare.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa malabsorpsi fruktosa berkaitan dengan depresi karena fruktosa bereaksi secara kimia dengan triptofan, asam amino pengendali serotonin atau hormon stres. Fruktosa mendegradasi triptofan sehingga hampir tidak ada yang tersisa untuk diserap tubuh.

2. Air yang dimurnikan dengan proses fluoridasi

Meski kebanyakan dokter gigi menyatakan bahwa fluoride baik untuk memperkuat gigi, tetapi fluoridasi atau pemurnian air dapat menyebabkan ketidakseimbangan tiroid, depresi, sembelit, dan retensi cairan.

Hal ini juga dapat mengurangi kecerdasan janin dalam kandungan dan menyebabkan gangguan kelenjar endokrin. Fluoride dalam bentuk silicoflurides, yang ditambahkan ke dalam untuk memurnikannya akan menyebabkan depresi.

Jika keadaan depresi menjadi lebih buruk karena konsumsi fluoride, ambillah obat resep Prozac untuk mengatasi depresi.

3. Monosodium glutamat (MSG) atau vetsin

Depresi mungkin sebuah fenomena yang kompleks, tetapi faktor sederhana yang mengarah ke depresi adalah naik turunnya kadar serotonin. Zat kimia aspartam dalam vetsin mampu mengubah keseimbangan antar neurotransmitter di otak.

Sebuah studi di Trocho, Barcelona pada tahun 1998 menunjukkan bahwa aspartam terakumulasi dalam sel dan menyebabkan kerusakan DNA dengan racun yang paling banyak menetap di hati dan sel-sel lemak.

4. Makanan olahan

Makanan olahan atau makanan cepat saji umumnya mengandung lemak trans yang tidak tercerna dengan baik dan menumpuk dalam tubuh. Sayangnya, tubuh tidak mampu mengenali racun yang bersembunyi di sel-sel lemak tersebut.

Racun tersebut akan terlepas ke dalam aliran darah, yang dapat menyebabkan depresi dan kecemasan. Oleh karena itu tubuh memerlukan detoksifikasi untuk membersihkan tubuh dari racun karena lemak trans.

5. Bahan pengawet makanan

Pengawet seperti natrium benzoat, BHA dan BHT yang digunakan untuk menjaga kesegaran makanan dapat menyebabkan kerusakan sel. Bahan kimia tersebut benar-benar mengubah darah dan asam pada sistem pencernaan yang dapat menyebabkan depresi dan penyakit lain, terutama kanker.

Sumber: health.detik.com

0 komentar:

Post a Comment