Melepaskan hal-hal yang tidak lagi menjadi pilihan hidup yang layak bagi ternyata dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan kebugaran tubuh seseorang.
Peneliti dari Concordia University dan McGill University menemukan bahwa penderita kanker payudara yang mampu melepaskan target-target hidup yang tidak realistis dan membuat target baru yang lebih bisa diraih bisa dikaitkan dengan kualitas hidup yang lebih tinggi dan peningkatan aktivitas fisik.
"Dengan memfokuskan diri pada target baru, seseorang dapat mengurangi penderitaan yang muncul akibat keinginan yang tak terjangkau sambil terus mencari nilai kehidupan lainnya," ungkap peneliti Carsten Wrosch dari Concordia University seperti dilansir dari Huffingtonpost, Senin (30/4/2012).
"Meninggalkan target lama membuat seseorang mampu menginvestasikan waktu dan energinya untuk menangani realitas baru secara efektif."
Studi yang dipublikasikan di jurnal Psycho-Oncology tersebut melibatkan 176 orang berusia 28-79 tahun. Setiap orang dalam studi ini telah didiagnosis dengan kanker payudara setidaknya 11 minggu sebelum studi dan telah menjalani pengobatan setidaknya 3 bulan sebelum studi.
Sebelumnya, sebuah studi dalam jurnal Science mengemukakan bahwa melepaskan rasa bersalah juga sehat bagi mental. Hal ini karena rasa bersalah menjadi semakin tak berharga seiring dengan bertambahnya usia kita dan sebenarnya melepaskan rasa bersalah dan tidak merenungkannya terus-menerus bisa jadi pilihan yang lebih sehat secara emosional.
Sumber: health.detik.com
Peneliti dari Concordia University dan McGill University menemukan bahwa penderita kanker payudara yang mampu melepaskan target-target hidup yang tidak realistis dan membuat target baru yang lebih bisa diraih bisa dikaitkan dengan kualitas hidup yang lebih tinggi dan peningkatan aktivitas fisik.
"Dengan memfokuskan diri pada target baru, seseorang dapat mengurangi penderitaan yang muncul akibat keinginan yang tak terjangkau sambil terus mencari nilai kehidupan lainnya," ungkap peneliti Carsten Wrosch dari Concordia University seperti dilansir dari Huffingtonpost, Senin (30/4/2012).
"Meninggalkan target lama membuat seseorang mampu menginvestasikan waktu dan energinya untuk menangani realitas baru secara efektif."
Studi yang dipublikasikan di jurnal Psycho-Oncology tersebut melibatkan 176 orang berusia 28-79 tahun. Setiap orang dalam studi ini telah didiagnosis dengan kanker payudara setidaknya 11 minggu sebelum studi dan telah menjalani pengobatan setidaknya 3 bulan sebelum studi.
Sebelumnya, sebuah studi dalam jurnal Science mengemukakan bahwa melepaskan rasa bersalah juga sehat bagi mental. Hal ini karena rasa bersalah menjadi semakin tak berharga seiring dengan bertambahnya usia kita dan sebenarnya melepaskan rasa bersalah dan tidak merenungkannya terus-menerus bisa jadi pilihan yang lebih sehat secara emosional.
Sumber: health.detik.com
0 komentar:
Post a Comment