About Me

Wednesday, 4 April 2012

Bapak-Anak Juara Eropa di Klub yang Sama


Dalam sejarah kejuaraan antarklub Eropa di kasta tertinggi, hanya ada tiga bapak-anak yang pernah menjadi juara di klub yang sama. Inilah mereka:

Manuel Sanchis Martinez dan Manuel Sanchis Hontiyuelo


Dua-duanya adalah legenda Real Madrid, sama-sama bermain sebagai defender. Sang ayah, Sanchis Martinez pernah tujuh tahun memperkuat Los Blancos, dari 1964 sampai 1971.

Ia mengoleksi satu Piala Eropa di tahun 1966, ketika Madrid mengalahkan Partizan Beograd 2-1 di final yang digelar di Stadion Heysel, Brussels, Belgia. Manuel senior tidak terlalu bersinar di timnas Spanyol, hanya punya 11 caps walaupun sempat mencicipi satu Piala Dunia (1966).

Sang anak, Sanchis Hontiyuelo, adalah mantan sweeper dan kapten hebat Madrid, yang tampil di lebih dari 700 pertandingan resmi klub tersebut. Ia juga pernah membela negaranya di Piala Eropa 1988 dan Piala Dunia 1990.

Sanchis yunior menjadi legenda Santiago Bernabeu berkat loyalitasnya pada klub ini, yang ia perkuat dari 1983 sampai 2001. Ia memenangi trofi Liga Champions dua kali, yakni di tahun 1998 dan 2000.

Cesare Maldini dan Paolo Maldini


Salah satu bapak-anak paling populer di dunia sepakbola. Pernah mencapai kejayaan baik di klub AC Milan maupun timnas Italia.

Cesare Maldini menghabiskan paling banyak kariernya bersama Rossoneri dari 1954 sampai 1966. Ia tampil di Piala Dunia 1962 dan 1966, menjadi pelatih Gli Azzurri di Piala Dunia 1998.

Piala Eropa yang ia dapat bersama Milan adalah di musim 1962/1963. Di final melawan Benfica di Stadion Wembley, London, Milan yang dikapteni Maldini menang dengan skor 2-1.

Kehebatan Cesare Maldini menitis pada anaknya, Paolo, yang kelak kehebatannya melebihi ayahnya itu. Dunia telah mengakui Paolo Maldini sebagai salah satu pesepakbola terhebat yang pernah dilahirkan planet bumi. Loyalitasnya pada Milan, sebagai satu-satunya klub yang pernah ia bela, adalah salah satu keistimewaannya.

Jika bapaknya cuma punya satu Piala Eropa, Maldini mengoleksi lima medali Liga Champions (1989, 1990, 1994, 2003, dan 2007).

Carles Busquets dan Sergio Busquets


Fans berat Barcelona mungkin cukup familiar dengan nama Carles Busquets. Ia adalah kiper klub tersebut di era 1990-an, sebagai pelapis penjaga gawang legendaris Andoni Zubizaretta. Setelah Zubizaretta meninggalkan Camp Nou di tahun 1994, ia sempat dua musim menjadi kiper nomor satu El Barca, sebelum datang Vitor Baia dan Ruud Hesp.

Carles Busquets memiliki medali Piala Champions di musim 1991/1992. Hanya saja, saat Barca menang 1-0 atas Sampdoria di final, ia cuma duduk sepanjang laga di bangku cadangan.

Anaknya, Sergio, sudah masuk Barcelona sejak umur 18 tahun. Ia hanya perlu dua tahun untuk dipromosikan ke tim Barcelona A, dan mulai menjadi bagian dari Azulgrana sejak 2008.

Bermain sebagai gelandang bertahan Busquets termasuk pemain kunci, termasuk saat membantu Spanyol menjuarai Piala Dunia 2010. Bersama Barcelona Busquest turut mengecap kesuksesan menjuarai Liga Champions musim 2008/2009 dan 2010/2011.

Sumber: sport.detik.com

0 komentar:

Post a Comment