Komputer tablet adalah teknologi yang dapat membantu pendidikan anak, tetapi penggunaannya harus dipantau secara seksama untuk memastikan agar tidak menimbulkan masalah pada perilaku dan cara belajar anak.
Menurut survei pada akhir tahun 2011 terhadap 2.200 orang tua dan anak-anak di Inggris dan Amerika, 15 persen dari anak-anak usia 3-8 tahun telah menggunakan iPad orang tuanya. 9 persen dari anaka-anak tersebut memiliki iPad sendiri, sedangkan 20 persen memiliki iPod seperti dilansir dari medindia, Rabu (4/4/2012).
Sebanyak 77 persen orang tua percaya bahwa penggunaan gadget seperti tablet bermanfaat bagi anak-anak untuk membantu mengembangkan kreativitasnya.
Beberapa peneliti berulangkali mengingatkan bahwa penggunaan tablet secara berlebihan pada anak dapat menyebabkan kesulitan perkembangan dan masalah termasuk autisme atau kesulitan memfokuskan perhatian.
"Kritikus cenderung menyalahkan perangkat seperti tablet untuk masalah perkembangan anak. Tablet mungkin memiliki hubungan sebab akibat dengan masalah tersebut, tetapi yang perlu ditegaskan adalah bagaimana kontrol orang tua terhadap batas penggunaannya," kata Lisa Guernsey, direktur yayasan Early Education Initiative, Amerika.
Untuk mengetahui sejauh apa tablet mempengaruhi perkembangan anak, Anda dapat mencoba mengajaknya bicara ketika anak sedang asik dengan tabletnya. Bisakah anak fokus terhadap percakapan selama 30 menit saja tanpa melihat ke layar tablet?
"Anda tidak perlu panik mengatasi masalah tersebut. Otak Anda akan berubah sepanjang waktu, setiap kali Anda mempelajari sesuatu yang baru," kata Annie Murphy Paulus, penulis buku How the Nine Months Before Birth Shape the Rest of Our Lives.
"Jangan biarkan tablet menjadi pengasuh elektronik untuk anak Anda. Batasi waktu penggunaan tablet dan selalu dampingi anak-anak Anda ketika bermain dan belajar dengan tabletnya," kata Warren Buckleitner, seorang editor Children's Technology Review.
Sumber: health.detik.com
0 komentar:
Post a Comment