Semua orang pasti sepakat toilet adalah sarang kuman, karena fungsinya adalah menampung kotoran manusia. Namun tidak semua tahu, kuman-kuman yang bisa memicu diare itu akan berhamburan saat toilet disiram atau digelontor pakai air.
Desain toilet moderen pada umumnya memang dilengkapi dengan penutup, namun seringkali orang hanya menutupnya setelah benar-benar selesai digunakan. Saat menggelontor kotoran, banyak yang melakukannya dalam kondisi penutup toilet masih terbuka.
Tidak banyak yang menyadari, kebiasaan ini bisa membuat kuman-kuman yang berasal dari kotoran manusia berhamburan ke udara hingga ketinggian 10 inchi atau 25 cm di atas permukaan toilet. Jika terhirup atau menempel pada benda lain, kuman ini bisa memicu diare.
Dalam sebuah penelitian di Leeds Teaching Hospital, para ilmuwan menemukan konsentrasi bakteri C.difficile di udara kamar mandi meningkat hingga 90 menit setelah toilet digelontor. Bakteri tersebut merupakan salah satu kuman dalam kotoran manusia yang bisa memicu diare.
Peningkatan tertinggi terjadi sesaat setelah toilet digelontor dalam kondisi penutupnya masih terbuka. Dalam waktu 60 menit berikutnya, konsentrasi bakteri turun 8 kali lipat, namun masih terdeteksi meski tinggal 3 kali lipat lebih rendah pada menit ke-90.
Meski penelitian ini dilakukan di rumah sakit, para ilmuwan mengatakan bahwa penyebaran bakteri saat menggelontor toilet bisa terjadi di mana saja. Di rumah misalnya, bakteri yang berhamburan bisa saja hinggap di tisu toilet dan bahkan sering ditemukan hinggap di sikat gigi.
"Ini menarik. Ingat-ingat saja, selalu tutup toilet sebelum nge-flush atau menyiram dan jangan lupa cuci tangan sesudahnya," pesan para peneliti yang melaporkan temuan itu di Journal of Hospital Infection.
Sumber: health.detik.com
Desain toilet moderen pada umumnya memang dilengkapi dengan penutup, namun seringkali orang hanya menutupnya setelah benar-benar selesai digunakan. Saat menggelontor kotoran, banyak yang melakukannya dalam kondisi penutup toilet masih terbuka.
Tidak banyak yang menyadari, kebiasaan ini bisa membuat kuman-kuman yang berasal dari kotoran manusia berhamburan ke udara hingga ketinggian 10 inchi atau 25 cm di atas permukaan toilet. Jika terhirup atau menempel pada benda lain, kuman ini bisa memicu diare.
Dalam sebuah penelitian di Leeds Teaching Hospital, para ilmuwan menemukan konsentrasi bakteri C.difficile di udara kamar mandi meningkat hingga 90 menit setelah toilet digelontor. Bakteri tersebut merupakan salah satu kuman dalam kotoran manusia yang bisa memicu diare.
Peningkatan tertinggi terjadi sesaat setelah toilet digelontor dalam kondisi penutupnya masih terbuka. Dalam waktu 60 menit berikutnya, konsentrasi bakteri turun 8 kali lipat, namun masih terdeteksi meski tinggal 3 kali lipat lebih rendah pada menit ke-90.
Meski penelitian ini dilakukan di rumah sakit, para ilmuwan mengatakan bahwa penyebaran bakteri saat menggelontor toilet bisa terjadi di mana saja. Di rumah misalnya, bakteri yang berhamburan bisa saja hinggap di tisu toilet dan bahkan sering ditemukan hinggap di sikat gigi.
"Ini menarik. Ingat-ingat saja, selalu tutup toilet sebelum nge-flush atau menyiram dan jangan lupa cuci tangan sesudahnya," pesan para peneliti yang melaporkan temuan itu di Journal of Hospital Infection.
Sumber: health.detik.com
0 komentar:
Post a Comment