Orang-orang yang sudah lama tinggal di perkotaan, mungkin lupa jika ada keanekaragaman fauna yang ada di dunia. Dari berbagai keanekaragaman tersebut, kita tak bisa melihat berbagai jenis binatang ekstrem di kota.
Binatang-binatang ekstrem tersebut mungkin selain tak bisa kita temui, juga tak mau kita temui. Masalahnya, binatang-binatang tersebut ternyata punya mekanisme pertahanan diri yang cukup berbahaya bagi manusia. Tak cuma sakit dan luka yang kita terima, jika terpapar racunnya, kita bisa mati mendadak!
Racun-racun yang terkandung dalam bisa binatang ini bahkan punya cara membunuh yang cukup spesifik. Mulai dari membuat manusia serangan jantung, hingga pendarahan otak. Apa saja itu? Berikut ulasannya.
1. Paru-paru Meledak
Kebanyakan racun yang menyerang saraf bekerja dengan cara mematikan sistem saraf di beberapa titik. Namun ada sebuah neurotoxin yang ditemukan di seekor laba-laba yang hanya hidup di Sydney, justru memberi rangsangan berlebihan pada saraf yang justru sangat berbahaya.
Jika tubuh kita teracuni laba-laba Sydney Funnel Web Spider ini, tekanan darah akan naik tiba-tiba, dan jutaan gelembung udara di paru-paru meledak. hal ini membuat kita layaknya tenggelam, padahal kita menapak tanah.
Yang mengherankan, racun ini tak berbahaya bagi sebagian besar makhluk hidup, bahkan mamalia. Namun secara spesifik, racun ini mematikan bagi primata. Laba-laba ini dianggap sebagai laba-laba paling mematikan di dunia karena racunnya bisa membunuh dalam 15 menit saja, tanpa bisa mencari pertolongan pertama.
2. Kejang yang Sangat Parah
Sebuah racun bernama dortoxin yang terkandung dalam kalajengking berjenis South African Spitting, mungkin adalah racun paling mematikan yang membunuh dengan cara perlahan dan tak menyenangkan. Bagaimana tidak, ketika ilmuwan mencobanya ke tikus, tikus tersebut langsung kejang, bergetar, hiperaktif, dan sama sekali tak berhenti bahkan hingga 30 detik setelah tikus malang tersebut meninggal.
Untuk membunuh tikus 20 gram, hanya butuh 20 nanogram (20 per satu milyar gram) saja.
3. Pendarahan Otak
Beberapa dekade yang lalu, terdapat kasus kematian besar-besaran yang melibatkan seekor ulat. Angka kematian yang disebabkan seekor ulat ini sangat tinggi, yakni 500 kematian. Laba-laba Sydney funnel web yang ada di daftar nomor satu artikel ini saja hanya membunuh 13 orang dalam 100 tahun terakhir.
Akhirnya seekor ulat berjenis ulat Lonomia yang diteliti oleh ilmuwan. Hal ini dikarenakan ada seorang wanita yang meninggal dengan pendarahan otak pasca disengat oleh ulat ini. Setelah diteliti, racun yang terkandung dalam ulat bisa ulat tersebut punya kemampuan menyerang protein di sel darah hingga membuat darah tak bisa menggumpal. Darah lalu mengumpul di beberapa titik yang rentan dan berakhir membuat tubuh terluka. Otak yang tak mampu menahan hal ini, berakhir dalam keadaan terluka.
4. Serangan Jantung
Mungkin Anda sudah familiar dengan nama katak panah beracun atau poison dart frog. Katak ini sering muncul di banyak artikel dan bahkan jadi salah satu karakter film animasi lucu. Meski demikian, katak ini dikenal karena ia mematikan.
Dari racun batrachotoxin dari tubuhnya, dengan menyentuhnya saja kita bisa langsung meninggal. Racun ini menyerang saraf dengan secara spesifik bisa membuat kita serangan jantung mendadak.
Namun uniknya, tubuh kodok ini tak memproduksi sendiri racunnya. Racun ini diproduksi melalui diet dan makanan apa yang ia makan. Jadi ketika kodok ini diletakkan di penangkaran, ia kehilangan kekuatan beracunnya.
5. Halusinasi Sebelum Meninggal
Ubur-ubur Irukandji punya ukuran sangat kecil, bahkan lebih kecil dari jari kelingking kaki manusia. Namun jika disengat, manusia berbadan besar pun bisa langsung mati. Ubur-ubur yang hidup di perairan Australia ini memang sama seperti kebanyakan binatang air mematikan lain, jika tidak memangsa, dimangsa.
Racun dari ubur-ubur ini punya efek mengerikan, antara lain kram otot menyiksa, sakit parah di punggung dan ginjal, sensasi terbakar pada tangan dan wajah, sakit kepala, mual, gelisah, berkeringat, muntah, peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, dan halusinasi kematian akan datang. Sudah ada 70 kasus orang meninggal karena disengat ubur-ubur ini.
6. Mati Rasa dan 'Geli'
Burung Hooded Pitohui merupakan satu-satunya burung beracun di dunia. Hidup di Papua Nugini, burung ini punya racun yang sama persis secara mekanisme biologis maupun kandungan dari racun milik katak panah beracun.
Ilmuwan menganggap munculnya racun batrachotoxin di burung yang habitatnya berjarak puluhan ribu kilometer dari habitat katak panah beracun, adalah sesuatu yang menakjubkan. Belum lagi tak ada ikatan apapun antara katak dan burung tersebut.
Karena punya kandungan racun yang sama, racun ini menyerang saraf dengan secara spesifik bisa membuat kita serangan jantung mendadak, diawali dengan mati rasa dan rasa geli.
7. Kelumpuhan dan Kematian
Ikan buntal cukup terkenal sebagai binatang unik yang bisa menggembung ketika ia dalam keadaan bahaya, serta seringkali dikonsumsi di beberapa daerah di Jepang sebagai sushi. Namun meski bentuknya unik, ikan ini beracun. Lebih tepatnya, racun yang digunakan bernama tetrodotoxin.
Racun ini adalah racun yang bisa melumpuhkan saraf, dan 100 kali lebih mematikan ketimbang potasium sianida. Jika seseorang terkena, tanpa ampun dia akan lumpuh seketika dan meninggal.
Racun ini tak cuma ditemukan di ikan buntal saja, namun ada di beberapa spesies lain seperti gurita biru bercincin, kadal laut, siput laut dan beberapa spesies lain.
Sumber:
https://www.merdeka.com/teknologi/7-racun-binatang-yang-mampu-membunuh-dengan-cara-sangat-spesifik/racun-dari-kalajengking-ini-sebabkan-kejang-yang-sangat-parah.html
0 komentar:
Post a Comment