6 Negara Ini Menganggap Wanita Obesitas Cantik

Pada zaman modern ini standar kecantikan berkiblat pada budaya barat di mana wanita-wanita yang bertubuh langsing, dengan pinggul ramping dan kaki yang jenjang dianggap mempesona. Para perempuan berlomba-lomba untuk berdiet, bahkan ada yang rela menempuh prosedur operasi plastik untuk mendapatkan tubuh langsing yang dianggap cantik oleh para pria.

Tetapi di belahan dunia lain, standar kecantikan justru diukur dari besarnya tubuh seseorang. Semakin gemuk orang tersebut, semakin dia dianggap menarik dari segi fisik. Bahkan tubuh gemuk kadang menjadi syarat penting bagi seorang pria untuk menentukan calon pasangan hidup. Tak heran kalau para wanita dalam kebudayaan ini terobsesi untuk menggemukkan tubuh, walaupun harus membahayakan kesehatan.

Anda penasaran kebudayaan mana saja yang menganut budaya ini? Berikut ini kami sajikan untuk Anda 6 negara yang menganggap cantik wanita-wanita obesitas seperti dikutip dari Top Tenz.

1. Mauritania



Negara di benua Afrika ini menganggap obesitas pada wanita sebagai suatu bentuk keindahan. Tubuh gemuk melambangkan kekayaan dan kecantikan. Agar tampak layak di mata para pria, seorang wanita diharapkan memiliki tubuh yang gemuk. Bahkan tak jarang terjadi kasus perceraian dengan alasan si istri tidak bisa mempertahankan tubuh gemuknya.

Mereka memiliki tradisi yang dinamakan 'gavage'. Istilah ini diambil dari bahasa Prancis, merujuk pada metode ekstrem untuk menggemukkan angsa untuk bahan foie gras. Tujuannya adalah untuk menjadikan para gadis yang sudah mencapai usia menikah gemuk dalam waktu singkat. Para gadis dikirim ke sebuah 'kamp penggemukan' di mana mereka diberi makan sangat banyak dalam waktu beberapa bulan. Jika sudah mencapai tingkat kegemukan yang dianggap cukup, barulah mereka dipulangkan kembali dan dijodohkan.

2. Nauru



Nauru adalah salah satu negara dengan tingkat obesitas paling tinggi di dunia. Sama dengan Mauritania, di negara ini kegemukan dianggap sebagai lambang kesuburan dan kecantikan. Para wanita sengaja dibuat gemuk agar mereka punya cukup energi untuk melahirkan. Tak hanya perempuan, di negara ini para pria juga menggemukkan diri karena dengan memiliki tubuh yang subur mereka dianggap kuat dan jantan.

3. Afrika Selatan



Tingginya tingkat keterjangkitan penyakit AIDS di negara ini menjadikan tubuh kurus identik dengan kesan negatif. Pasalnya orang-orang yang mengidap penyakit AIDS kebanyakan memiliki tubuh yang kurus dan mereka umumnya hidup di bawah garis kemiskinan. Karena itulah warga Afrika Selatan, terutama penduduk asli yang berkulit hitam berusaha untuk mendapatkan tubuh yang berisi.

Para wanita di Afrika Selatan juga terpengaruh dengan pemikiran ini. Mereka berusaha agar bisa memiliki tubuh yang gemuk untuk menunjukkan kesehatan dan status ekonomi mereka.

4. Afghanistan



Perempuan dengan tubuh gemuk dan berkesan keibuan merupakan tipe yang disukai oleh para pria di Afghanistan. Penduduk Afghanistan banyak yang masih menganut pola hidup nomaden. Mungkin itulah yang menyebabkan mereka kesulitan untuk menerapkan gaya hidup yang mewah atau nyaman. Oleh karena itu perempuan yang bertubuh subur jadi dianggap memiliki kehidupan yang nyaman, berbeda dengan kebanyakan orang Afghanistan pada umumnya.

5. Kuwait



Negara di jazirah Arab ini terkenal sebagai salah satu produsen minyak bumi terbesar di dunia. Pembangunan infrastruktur di sana pun sudah demikian maju. Tapi siapa sangka kalau sebagian besar penduduk negara ini masih menganut pemikiran tradisional bahwa berat badan berlebih merupakan lambang dari kemakmuran dan kesejahteraan?

Para perempuan di negara ini diharapkan memiliki tubuh yang gemuk untuk menjaga status sosial suami di depan masyarakat. Semakin gemuk berarti semakin sejahtera hidup keluarganya. Bahkan perempuan yang berolah raga untuk menjaga kesehatan pun dianggap tabu.

6. Fiji



Negara ini dulunya terpencil. Taraf hidup penduduknya pun masih banyak yang di bawah rata-rata. Sekarang, dengan meningkatnya perekonomian di Fiji, penduduknya pun mulai mengembangkan pola hidup yang lebih nyaman. Warga Fiji tergolong konsumtif dalam urusan makanan untuk menunjukkan kemampuan finansial mereka. Tetapi rendahnya tingkat kesadaran terhadap risiko kesehatan menyebabkan mereka terjebak dalam obesitas.

Tipe tubuh yang dianggap proporsional di sana adalah yang berotot dan berisi. Para wanita di Fiji bahkan bangga jika dianggap gemuk, karena dengan tubuh subur mereka mendapat kesan sebagai pribadi yang makmur dan mudah memiliki keturunan.

Itulah enam negara yang merayakan obesitas pada wanita.

Sumber: http://www.merdeka.com/gaya/6-negara-ini-menganggap-wanita-obesitas-cantik.html