Udara di dalam kabin pesawat bisa berbahaya bagi kru dan penumpang. Dilaporkan dua kasus kematian di Inggris, diduga dipicu dampak lanjutan kontaminasi udara di kabin pesawat.
Musim panas 2012, pilot sebuah pesawat GermanWings, dengan tenaga terakhirnya berhasil mendaratkan pesawat di bandara Köln/Bonn. Mereka nyaris pingsan akibat uap beracun mencemari kokpit. Fenomena ini sudah dikenal sejak bertahun-tahun, tapi selalu hanya dibahas diam-diam, karena akan membuat buruk citra sektor penerbangan.
Sejak lebih dari 50 tahun kokpit dan ruang penumpang pesawat terbang dipasok dengan udara segar dari apa yang disebut sistem "bleed air". Dalam proses ini udara yang dikompresi dengan turbin, disedot dan disalurkan ke instalasi saluran udara.
"Sistemnya terpercaya, handal dan murah", tegas produsen pesawat terbang. Syaratnya, semua peralatan dipasang, dirawat dan diawasi secara optimal. Jika terjadi kerusakan pada lapisan penyekat atau agregat tidak berfungsi, ada kemungkinan uap bahan bakar pesawat masuk ke sistem ke sirkulasi udara.
Ini menyebabkan bau yang tercium di kokpit dan kabin penumpang. Hal ini dibenarkan ketua perhimpunan pilot Lufthansa Werner Knorr dalam sebuah edaran kepada kolega-koleganya. Namun ia juga menekankan; "Badan Keamanan Penerbangan Eropa EASA, sebagai lembaga keamanan tertinggi transportasi udara di Eropa merujuk laporan aktual dan pengetahuannya, tidak melihat alasaan harus segera menerbitkan peraturan mendasar.“
Banyak Insiden Lainnya
Organisasi independen pramugara dan pramugari (UFO) menjabarkan situasi agak berbeda. Berdasarkan keterangan sendiri, per bulan mereka memperoleh sekitar 20 laporan dari kolega-koleganya mengenai insiden terciumnya bau pada saat tinggal landas dan mendarat.
"Simptoma yang terjadi antara lain pusing, radang membran mukosa dan mual. Beberapa mengeluhkan tidak bisa tidur dan gemetar otot”, kata Andreas Sitek dari kelompok kerja kesehatan serikat pramugari dan pramugara.
Menurut UFO ada daftar lebih dari 300 substansi yang dapat muncul, saat kebocoran atau menguapnya bahan bakar mesin pesawat. Beberapa diantaranya sudah terbukti mengganggu kesehatan. Namun untuk analisa komprehensif diperlukan data yang lebih lengkap.
Pramugara dan pramugari mengajukan tuntutan utama, menimbang produksi pesawat terbang generasi mendatang adalah, pengembangan sistem sirkulasi udara tanpa sistem bleed air semacam ini.
Model "Dreamliner" dari perusahaan Boeing, saat ini merupakan satu-satunya model yang dilengkapi teknik terbaru, dimana udara disedot dengan agregat ekstra, dimampatkan dan dipanaskan. Namun sampai teknologi baru dan mahal semacam ini dapat direalisasikan pada pesawat-pesawat baru, untuk menggantikan sistem lama "bleed air", masih dibutuhkan waktu cukup lama.
Tekanan Politis di Uni Eropa
Uni Eropa mengangkat isu ini lewat diskusi terbuka bertema : "ancaman kesehatan akibat udara di kabin“. Anggota parlemen Eropa dari Partai Hijau Austria, Eva Lichtenberger mengupayakan agar EASA mencatat lebih lengkap data mengenai kasus-kasus kontminsai udara di kabin pesawat.
Namun untuk mengeluarkan peraturan yang menjamin keamanan lebih besar bagi penumpang dan terutama bagi pekerja dalam pesawat terbang, Uni Eropa hampir tidak bisa berbuat sesuatu.
"Pada dasarnya agenda untuk perlindungan hak pekerja dan kesehatan di tempat kerja bukan kompetensi langsung Uni Eropa, jadi ini kompetensi masing-masing negara anggota."
Namun Lichtenberger menunjuk pada sebuah laporan yang saat ini sedang dibicarakan di Dewan Transportasi Uni Eropa, dimana untuk selanjutnya tidak hanya kecelakaan dalam transportasi udara melainkan juga kasus-kasus, seperti halnya kontaminasi udara di dalam kabin, harus dilaporkan.
Sumber: http://www.dw.de/bahaya-polusi-di-kabin-pesawat/a-16630844
0 komentar:
Post a Comment