Tak dapat dipungkiri bahwa baik buruknya kualitas tidur seseorang berpengaruh besar terhadap kondisi kesehatannya.
Selain dapat mempengaruhi produktivitas, sistem kekebalan dan tingkat kecemasan seseorang, sebuah studi baru mengemukakan bahwa kurang tidur juga mempengaruhi kesehatan tulang berikut sumsum tulangnya.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Experimental Biology and Medicine ini menunjukkan bahwa tikus yang kekurangan jam tidur mengalami penurunan kepadatan mineral tulang yang dapat mengindikasikan osteoporosis.
Sumsum tulang tikus percobaan itu juga dilaporkan mengandung lemak lebih sedikit daripada tikus yang diberi jam tidur cukup sekaligus melipatgandakan jumlah megakaryocytes atau sel-sel pada tulang belakang yang bertugas menghasilkan platelet (komponen darah yang berperan penting dalam pembekuan darah atau sering disebut dengan trombosit).
"Temuan ini menunjukkan bahwa kurang tidur yang kronis dapat mempengaruhi metabolisme tulang dan komposisi sumsum tulang yang dapat berimplikasi terhadap perkembangan, penuaan, penyembuhan dan perbaikan tulang serta diferensiasi sel darah," terang peneliti seperti dilansir dari huffingtonpost, Kamis (27/9/2012).
"Jika kondisi semacam ini juga terjadi pada manusia maka studi ini dapat memberikan pemahaman yang luar biasa kepada kita tentang dampak kurangnya jam tidur pada munculnya gejala osteoporosis dan ketidakmampuan tubuh untuk memperbaiki kerusakan tulang seiring dengan berjalannya usia," komentar editor jurnal Experimental Biology and Medicine, Dr. Steven R. Goodman.
Selain memperbaiki kualitas tidur, beberapa jenis makanan tertentu dapat membantu menjaga kesehatan tulang, bahkan membuatnya tetap kuat meski si pemilik tulang kurang memperhatikan jam tidurnya, antara lain:
1. Kedelai
2. Lemak ikan
3. Sereal
4. Almond
5. Sayuran hijau seperti bayam dan kale
6. Kentang
7. Pisang
8. Jus jeruk
Sumber: health.detik.com
0 komentar:
Post a Comment