About Me

Friday, 21 September 2012

Kebiasaan Menyikat Gigi yang Justru Bisa Merusak Gigi


Menyikat gigi merupakan kebiasaan sehat yang dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda. Namun bila cara melakukannya salah, alih-alih membuat gigi tambah sehat, sikat gigi justru dapat merusak gigi Anda.

Saat menyikat gigi, ada beberapa tata cara yang dianjurkan oleh dokter gigi untuk dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda. Tapi bagaimana bila cara menyikat gigi malah bisa membuat Anda lebih rentan terhadap gigi berlubang, kerusakan gigi dan penyakit gusi?

Berikut beberapa kebiasaan buruk menyikat gigi yang justru dapat merusak gigi, seperti dilansir youbeauty, Kamis (20/9/2012):

1. Tidak cukup lama menggosok gigi

Kebanyakan orang hanya menghabiskan tak lebih dari satu menit untuk menggosok gigi mereka. Padahal kebanyakan dokter gigi menyarankan untuk menggosok gigi Anda dalam waktu 2 hingga 3 menit. Hal ini memungkinkan tidak semua kuman dapat dibersihkan dan membuka peluang terjadinya kerusakan gigi. Lain kali, sikat gigi Anda minimal tiga menit untuk benar-benar menghilangkan bakteri di dalam mulut.

2. Anda tidak melihat apa yang Anda lakukan

Ketika menyikat gigi, daerah tepat di garis gusi biasanya sering terlewatkan padahal ini merupakan bagian paling penting. Disitulah plak, tartar dan bakteri dapat terbentuk dan menyebabkan gusi menjadi meradang dan terinfeksi (gingivitis).

Anda harus melihat pada cermin, bagian gigi mana yang sedang Anda sikat, dan seperti apa cara Anda menggosok. Jika Anda hanya menggosok tanpa melihatnya, seringkali Anda akan melewatkan beberapa gigi atau gusi yang masih kotor. Ini bisa menyebabkan plak dan bakteri yang bisa membahayakan kesehatan mulut.

3. Cara menggosok gigi yang salah

Enamel terbuat dari batang padat seperti kaca yang memanjang menuju permukaan gigi. Bila Anda menyikat gigi dengan menggerakkan sikat ke samping, batang ini bisa rapuh dan pecah sehingga merusak email gigi dan menyebabkan gigi retak dan melemah. Ingat, gigi Anda bukan pohon, sehingga jangan gunakan teknik 'menggergaji' untuk membersihkannya.

Cara yang benar adalah dari atas ke bawah, dengan sedikit gerakan memutar. Perhatikan setiap gigi yang sedang Anda bersihkan.

Fokus pada beberapa gigi sekaligus kemudian beralih ke berikutnya, terus berkeliling dari satu sisi depan, atas, bawah dan belakang. Untuk gigi geraham, Anda bisa menyikatnya dengan tegak lurus permukaan gigi.

4. Menggosok terlalu keras

Anda bisa merusak enamel dengan menggosok gigi terlalu keras. Jika Anda memiliki kebiasaan mengerat gigi, kemungkinan enamel untuk rusak akan semakin besar. Dan jika Anda memiliki kecenderungan untuk mengepal atau menggiling gigi, taruhannya bisa lebih tinggi.

Kebiasaan menyikat gigi dengan keras dapat menyebabkan lecet di dekat garis gusi yang disebut Lesi Abfraction. Bila terjadi terus-menerus, kondisi ini dapat terjadi lebih dalam ke dentin gigi dan lapisan sementum. Terlebih lagi, agresif menyikat dapat menyebabkan traumatis bagi gusi sensitif, menyebabkan iritasi dan resesi.

5. Sikat gigi yang salah

Pastikan Anda menggunakan sikat gigi dengan sikat yang lembut. Anda boleh menggunakan sikat gigi listrik yang akan membantu Anda menggosok gigi lebih lama jika Anda bisa menggunakannya dengan benar. Jika sikat gigi Anda sudah mulai terlihat kotor, tercabut, atau bulu sikatnya berubah arah, maka lebih baik Anda segera menggantinya.

Pastikan untuk membeli sikat gigi yang lembut untuk meminimalkan kerusakan gusi. Sikat gigi yang salah dan keras dapat melukai gusi, menyebabkan gusi lecet dan memungkinkan kuman masuk dan berkembang.

Dokter gigi biasanya akan menyarankan untuk menyikat gigi dengan sudut bulu membentuk sudut 45 derajat.

6. Pasta gigi yang salah

Pasta gigi yang mengandung baking soda bagus untuk menghilangkan noda, karena mereka bersifat abrasif. Namun baking soda juga bisa merusak enamel. Lebih baik menggunakan pasa gigi pemutih yang tidak merusak gigi Anda.

7. Kegagalan dalam penggunaan dental flos

Dental flos digunakan di antara gigi Anda, tempat yang tidak bisa dijangkau oleh sikat gigi. Tempat sempit di antara dua gigi biasanya menjadi sarang bakteri yang bisa merusak enamel. Namun jangan gunakan dental flos dengan cara yang salah. Berhati-hatilah untuk tidak menggerakkannya seperti menggergaji. Berhati-hatilah saat menariknya ke bawah, agar tidak melukai gigi dan gusi.

8. Tidak berkumur setelah gosok gigi

Setelah menggosok gigi, tentu bakteri masih ada dalam mulut Anda. Dengan berkumur Anda memastikan bahwa semua bakteri sudah keluar dari mulut Anda. Anda juga dapat menggunakan cairan pembersih mulut (mouthwash) yang tidak mengandung alkohol. Jika tidak, maka air bersih saja sudah cukup untuk membersihkan mulut Anda.

9. Langsung Menyikat Gigi Setelah Makan

Jangan langsung menyikat gigi setelah makan, setelah minum kopi atau minuman bersoda. Peneliti menjelaskan, setelah seseorang menenggak minuman bersoda atau asam, maka asam tersebut akan mengikis enamel gigi dan lapisan di bawah enamel, yang disebut dentin.

Menyikat gigi pada waktu yang "salah" (terutama dalam waktu kurun waktu 20 menit setelah makan) dapat mendorong asam menyerap ke dalam gigi sehingga lebih cepat memicu korosi pada gigi ketimbang proses pembusukan secara alami.

Jadi, sebaiknya Anda harus menunggu setidaknya 30 menit setelah makan terlebih dahulu sebelum menyikat gigi.

Itu dia kebiasaan-kebiasaan buruk yang mungkin masih sering Anda lakukan saat menggosok gigi. Segera perbaiki kebiasaan Anda. Jika tidak, bisa jadi menggosok gigi teratur tak cukup untuk menjaga kesehatan mulut Anda.

Sumber:
health.detik.com
merdeka.com
health.kompas.com

2 comments:

  1. Ada lg,kebiasaan menyikat gigi segera setelah mkn.seharusnya dtunggu bbrp jam br boleh disikat.masukkan dari saya..haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih atas masukannya..
      Akan sesegera mungkin saya tambahkan poin ini.. :)

      Delete