Di beberapa bidang pekerjaan, penampilan menarik menjadi salah satu syarat wajib. Namun, jaringan kedai kopi di Boston, Amerika Serikat, dianggap mendiskriminasi karyawan karena diduga hanya mempekerjakan wanita cantik.
Marylou's Coffee yang sudah memiliki 29 gerai memang dikenal akan pramusajinya yang muda dan cantik. Sesuai dengan warna perusahaan yang didominasi pink, para pelayan pun mengenakan seragam kaus atau tank top warna merah muda. Di setiap iklan TV Marylou's, mereka tampil sambil menyanyi atau menari.
Rupanya hal ini dianggap sebagai bentuk diskriminasi oleh Equal Employment Opportunity Commission (EEOC). Tahun lalu, EEOC memeriksa lamaran kerja yang masuk ke Marylou's, mewawancarai pengelola perusahaan, dan menanyai para pekerja.
Marylou Sandry, pemilik kafe ini, menyatakan keberatan atas tuduhan EEOC. "Selama 25 tahun lebih beroperasi, kami tidak pernah mendapat keluhan karena diskriminasi dalam bentuk apapun," ujarnya. Ia menduga EEOC berusaha mencemarkan nama baik bisnisnya.
Menurut Sandry, lamaran yang masuk memang kebanyakan dari wanita muda. Namun, seleksi dilakukan berdasarkan kepribadian si pelamar dan semangatnya untuk melayani pelanggan. "Kami hanya mempekerjakan orang-orang yang paling berkualitas, sesuai dengan hukum negara dan federal," tegas Sandry.
Sandry mengiyakan bahwa warna brand kafenya memang pink dan banyak wanita muda yang bekerja di sana, namun ia mengaku tidak pernah melakukan diskriminasi. Ia pun melayangkan surat kepada Robert L. Hedlund, senator Massachussets, untuk meminta dukungan.
Menurut Robert, penyelidikan ini tidak masuk akal. "Apakah karena Marylou's tidak mempekerjakan pria gendut yang mau memakai kaus pink dan menyajikan kopi? Banyak hal penting lain yang bisa diurusi pemerintah federal daripada melecehkan bisnis yang sah," kata Robert.
Berdasarkan keterangan salah seorang pekerja di Marylou's, kafe ini juga mempekerjakan pria, namun di bagian maintenance. Ia juga mengatakan bahwa tidak semuanya berusia muda. Dari 600 orang yang bekerja, sepertiganya berusia di atas 40 tahun.
Namun, seorang staf lain mengatakan sebaliknya. "Sudah jadi rahasia umum bahwa Sandry hanya mau mempekerjakan wanita yang berambut panjang, berdada besar, dan ramping," kata Lisa Doran yang sudah lama bekerja di Marylou's, seperti dikutip dari FOX 25.
Hingga saat ini, EEOC telah mengirimkan tujuh tuntutan terkait Marylou's kepada pemerintah federal. Namun, EEOC menolak berkomentar lebih lanjut.
Sumber: food.detik.com
0 komentar:
Post a Comment