Penyakit jantung merupakan salah satu kondisi yang bisa membuat orang meninggal secara mendadak. Dalam lima tahun mendatang, akan segera hadir vaksin terhadap penyakit jantung.
Menurut para ahli, suntikan antibodi dapat mencegah penumpukan lemak di arteri yang menyebabkan penyempitan-penyempitan dan pecahnya pembuluh darah, yang mengakibatnya serangan jantung.
Ini akan menjadi pertama kalinya penyebab penyakit jantung dijadikan sasaran, bukan dengan mengurangi faktor-faktor seperti tingkat kolesterol jahat dan tekanan darah tinggi yang meningkatkan kemungkinan penyakit jantung.
Menurut para ahli dalam pertemuan CardioVascular Biology di Imperial College London, ada beberapa pendekatan yang berbeda dalam pembuluh darah dan dilisensikan dalam lima tahun.
Para ahli mengatakan vaksin ini akan sangat menjanjikan dan bisa memiliki dampak besar pada pengobatan penyakit.
Penyakit jantung telah menjadi momok penyebab kematian terbesar bagi semua orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kurang olahraga, pola makan yang buruk, merokok dan minum terlalu banyak alkohol adalah penyebab utama penyakit jantung, tetapi juga diketahui bahwa ada faktor keturunan.
Penyakit jantung koroner terjadi ketika plak lemak menumpuk di pembuluh darah yang memberi 'makan' jantung dan dari waktu ke waktu menjadi menyempit.
Bagian dari plak, yang dikenal sebagai ateroma (zat yang mengandung lipid dalam jaringan terutama dalam dinding arteri), bisa pecah kemudian menyebabkan bekuan yang dapat menghambat arteri, yang akhirnya menyebabkan serangan jantung.
"Orang yang menghadapi risiko tinggi serangan jantung cenderung menjadi kandidat pertama untuk pendekatan kekebalan tubuh. Perawatan semacam ini, karena punya modus yang sama sekali berbeda dari tindakan, dapat digunakan sebagai tambahan pada terapi saat ini," jelas Prof Nilsson, profesor penelitian kardiovaskuler eksperimental di Lund University, Swedia, seperti dilansir Telegraph, Senin (2/4/2012).
Prof Nilsson mengatakan meskipun perawatan saat ini seperti statin dan obat tekanan darah sangat efektif mengurangi risiko masalah kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke sekitar 40 persen, tapi tidak boleh dilupakan bahwa 60 persen kejadian kardiovaskular terus terjadi.
"Percobaan telah menunjukkan bahwa vaksin ini mungkin mengubah cara sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap plak di arteri untuk mengurangi peradangan dan keparahan yang terjadi," jelas Prof Nilsson.
Prof Nilsson bersama dengan tim Prof Prediman Shah, dari Cedars-Sinai Heart Institute di Los Angeles, mampu merumuskan vaksin yang mengurangi penumpukan plak sekitar 60 sampai 70 persen pada tikus.
Vaksin CVX-210 yang dihasilkan saat ini dalam pengembangan suntikan oleh CardioVax, menunggu peraturan untuk memulai uji klinis. Sedangkan vaksin kedua menggunakan bahan yang sama telah dirumuskan sebagai obat semprot hidung.
Sumber health.detik.com
0 komentar:
Post a Comment