PT PLN (Persero) mengungkapkan program kampanye global "earth hour" berhasil menghemat pemakaian listrik hingga 462 MW di Jawa, Bali dan Sumatera.
Menurut Senior Manajer Komunikasi Korporat PT PLN (Persero), Bambang Dwiyanto, program "earth hour" atau pemadaman listrik yang dijalankan serempak Sabtu malam (31/3) selama 1 jam dari pukul 20.30 sampai 21.30 telah menghemat pemakaian listrik jumlah besar.
"Beban listrik di Jawa Madura Bali (Jamali) turun sekitar 350 Mega Watt (MW) dan beban listrik di Sumatra turun sekitar 112 MW," imbuh bambang dalam keterangan tertulisnya kepada detikFinance, Minggu (1/4).
Menurut Bambang, beban listrik (pemakaian) di Jawa Madura Bali (Jamali) pada hari Sabtu malam normal sebelum program "earth hour" sekitar 17.516 MW dan pada saat Earth Hour tadi malam berada di kisaran 17.166 MW. Sedangkan beban listrik Sumatra normal di Sabtu malam sekitar 3.435 MW dan pada saat "earth hour" tadi malam bebannya di kisaran 3.323 MW.
"Sedangkan penurunan beban di wilayah Indonesia Timur, saat ini masih dalam proses pengumpulan data karena sistem kelistrikannya tersebar dan isolated (terpisah-pisah) kecil kecil," tegasnya.
Dari program earth hour tadi malam itu, PLN merilis penghematan pemakaian listrik mencapai 462 MWh (Mega Watt hour) atau senilai Rp 508 juta, dengan asumsi rata-rata biaya produksi listrik adalah Rp 1.100/kWh.
Earth hour merupakan sebuah kegiatan global yang diadakan oleh WWF (World Wide Fund for Nature, juga dikenal sebagai World Wildlife Fund) dan diadakan pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya yang meminta rumah-rumah dan perkantoran untuk memadamkan lampu dan peralatan listrik yang tidak perlu selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran atas perlunya tindakan terhadap perubahan iklim.
Sumber: www.analisadaily.com
0 komentar:
Post a Comment