Jenna, meskipun dalam formulir pendaftarannya menyatakan bahwa ia seorang perempuan, dianggap tidak memenuhi persyaratan untuk berkompetisi. "Meskipun demikian, kami menghargai tujuan dan tekadnya (untuk mengikuti kompetisi), dan mendoakan yang terbaik baginya," demikian pernyataan Yayasan Miss Universe.
Miss Universe juga tidak memedulikan meskipun sebelumnya Jenna telah berhasil mencapai babak final di kompetisi Miss Vancouver. Setelah mendaftar untuk Miss Universe tahun 2012 ini, sebenarnya ia telah terpilih menjadi salah satu dari 65 finalis. Namun keikutsertaannya dibatalkan oleh pihak yayasan, meskipun menurut harian The Province tak ada aturan mengenai perubahan jenis kelamin.
Tidak heran Jenna merasa kecewa berat. "Saya sangat kecewa dengan keputusan yang diambil oleh pengelola Miss Universe," katanya dalam pernyataan resmi pada Senin (26/3/2012) lalu. "Namun, saya akan mengubah situasi ini menjadi sesuatu yang positif, agar kelak orang lain dengan situasi yang sama tidak didiskriminasi."
Di lain pihak, ketua kontes kecantikan ini menegaskan bahwa ada peraturan yang berkaitan dengan jenis kelamin kontestan saat dilahirkan. Jenna menyebut dalam formulir pendaftaran bahwa ia terlahir perempuan, namun belakangan mengakui bahwa ia lahir sebagai laki-laki, demikian menurut Denis Davila, direktur nasional Miss Universe Canada.
"Ia merasa seperti perempuan sejati, dan ia memang perempuan sejati. Ia tidak menyangka orang akan mempertanyakannya," ujar Davila. "Ia berharap kami akan memasukannya kembali ke kompetisi ini, tapi peraturannya sangat jelas. Kami tidak punya cara untuk memasukkannya lagi."
Meskipun banyak orang menyepakati keputusan Miss Universe, tak sedikit yang memberi dukungan agar Jenna bisa kembali mengikuti kompetisi ini. Sebuah petisi dari change.org berhasil mengumpulkan 20.171 tandatangan untuk mengubah keputusan untuk mendiskualifikasi Jenna dari kontes kecantikan yang dimiliki oleh pengusaha Donald Trump ini.
Sumber: kompas.com
0 komentar:
Post a Comment