About Me

Friday, 6 January 2012

Buah-buah yang Sebaiknya Dihindari Saat Diet


Buah umumnya dianggap makanan yang bermanfaat serta menyediakan banyak nutrisi dan serat. Namun mengonsumsi buah-buahan tertentu yang mengandung kadar gula tinggi bisa saja mengganggu program diet Anda.

Ketika kadar gula yang tinggi masuk aliran darah, energi potensial dicegat oleh insulin yang menyimpan gula sebagai glikogen. Ketika gula disimpan, tubuh akan berpikir Anda perlu makan lebih banyak dan merasa lapar. Jika siklus ini berulang, dari waktu ke waktu mengubah gula yang tersimpan menjadi lemak, dan Anda mendapatkan berat badan.

Berikut beberapa buah-buahan yang sebaiknya dihindari saat Anda diet, seperti dilansir Livestrong, Jumat (6/1/2012):

1. Kurma
Kurma kering mengandung kadar gula tertinggi dari buah apapun. Kurma memiliki skor glikemik 103, lebih tinggi dari glukosa murni yang memikiki glikemik 100. Bila Anda sedang diet, cobalah mengganti kurma dengan buah kering lain seperti aprikot kering atau kismis yang memiliki indeks glikemik 50-an.

2. Semangka
Semangka tampak seperti buah sehat yang mengandung banyak air dan serat. Namun kadar gula semangka jauh lebih tinggi dibanding buah-buah lain, yaitu 72, yang dianggap tinggi pada skala indeks glikemik.

Bila Anda sedang diet, cobalah ganti buah semangka dengan salad buah yang terdiri jeruk, stroberi dan buah pir yang memiliki skor glikemik 40 atau lebih rendah. Energi dari buah-buahan tersebut dapat berlangsung lebih lama, yang dapat membantu Anda menghindari mengonsumi kalori berlebihan.

3. Nanas
Mungkin tidak mengherankan bila nanas memiliki skor gula darah yang tinggi karena rasanya yang manis. Indeks glikemik nanas adalah 66, yang dianggap tahap moderat (sedang). Persik dengan indeks glikemik 42 dan apel di pertengahan 40-an bisa menjadi pengganti nanas yang lebih baik.

4. Leci
Leci merupakan buah tropis yang berasal dari China Selatan dan memiliki skor glikemik tinggi sekitar 70-an. Buah leci bisa digantikan dengan buah black cherry yang memiliki indeks glikemik 22.


Sumber: Detikhealth.com

0 komentar:

Post a Comment