About Me

Monday, 30 January 2012

10 Penyakit Mematikan yang Bisa Menular Antar Spesies

Sejumlah penyakit mematikan bisa menular dari hewan ke manusia dan kebalikannya. Parasit pembawa penyakit ini tidak memilih-milih inangnya. Ketahui penyakit mematikan apa saja yang bisa ditularkan antar spesies.

Infeksi silang spesies ini memberi kesempatan patogen untuk bertukar gen dan bersiap membunuh inang yang sebelumnya dianggap asing. Penularan dapat terjadi dari kegiatan yang tampaknya tidak berbahaya seperti membiarkan monyet bergelayutan di kepala.

Mikroba dari dua spesies dapat berkumpul dalam usus dan berevolusi membentuk virus baru yang lebih mematikan dan menular. Seperti dilansir LiveScience, Senin (30/1/2012), berikut adalah 10 penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan sebaliknya.

1. Wabah influenza
Wabah flu babi yang menyerang beberapa negara saat ini tidak separah wabah flu yang pernah ada dalam sejarah. Tapi dengan banyaknya orang di bumi yang kebanyakan berdiam di kota dan bepergian dengan mudah, membuat potensi wabah ini tidak akan mudah diatasi.

Wabah influenza pada tahun 1918 pernah melanda dunia dalam beberapa bulan dan membunuh lebih dari 50 juta orang. Angka ini sangat luar biasa jika dibandingkan penyakit lainnya yang tercatat dalam sejarah untuk jangka waktu singkat.

Tidak seperti beberapa jenis virus flu yang banyak membunuh orang tua, anak-anak, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, virus flu tahun 1918 ini menyerang orang dewasa muda. Dalam satu tahun, rata-rata harapan hidup menurun sebesar 12 tahun.

2. Wabah pes
Sampai saat ini, belum ada yang dapat mengalahkan wabah di Eropa pada abad ke-14 atau disebut juga Wabah Bubonic. Sebanyak 75 juta orang meninggal dari populasi awal sebesar 360 juta.

Wabah ini disebabkan bakteri Yersinia pestis yang dibawa oleh hewan pengerat dan kucing, namun menjadi sangat mematikan saat ditularkan antar manusia. Gejalanya meliputi demam, meriang, lemas serta kelenjar getah bening yang bengkak dan nyeri. Bahkan sampai saat ini, wabah ini dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan baik.

Wabah abad 14 ini mengaktifkan bakteri langka yang telah terbengkalai selama berabad-abad di gurun Gobi, Asia. Setelah menyerang Eropa di tahun 1320, bakteri ini berkembang sepanjang rute perdagangan dari Cina melalui Asia dan akhirnya ke Italia pada tahun 1347, kemudian sempat menyerang Rusia.

3. Penyakit akibat gigitan hewan : malaria, demam berdarah, chagas
Berbagai penyakit yang disebabkan oleh gigitan hewan telah membunuh ratusan ribu orang setiap tahun. Kebanyakan penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk.

Malaria menginfeksi lebih dari 350 juta orang setiap tahun, dan lebih dari 1 juta orang meninggal dunia yang kebanyakan anak-anak muda di Afrika selatan Sahara. Sedang nyamuk demam berdarah menginfeksi sekitar 50 juta orang setiap tahunnya, yang mana 500.000 dirawat di rumah sakit dan 2,5 persen di antaranya meninggal.

Selain akibat gigitan nyamuk, rabies membunuh sekitar 55.000 orang di seluruh dunia setiap tahunnya, sebagian besar kasus terjadi di Asia dan Afrika. Sebagian besar kematian tersebut diakibatkan gigitan anjing peliharaan yang terinfeksi.

Sekitar 16 juta orang atau lebih di Meksiko hingga Argentina diperkirakan terserang penyakit Chagas yang ditularkan dari kotoran kutu pemakan darah triatomines atau biasa disebut 'kutu pencium'. Chagas banyak disebarkan oleh anjing atau ayam yang disimpan dalam ruangan pada malam hari, sehingga memungkinkan kutu mengigit manusia.

4. HIV / AIDS
HIV atau virus penyebab AIDS berasal dari simpanse atau primata lain dan diperkirakan telah menginfeksi manusia sejak satu abad yang lalu. Virus ini menghancurkan sistem kekebalan tubuh dan memperbesar kemungkinan terjadinya infeksi mematikan atau kanker. Salah satu penyakit yang dipicu AIDS adalah tuberkulosis yang membunuh hampir seperempat juta orang yang hidup dengan HIV setiap tahunnya.

Pada akhir 2007, diperkirakan 33 juta orang mengidap HIV, ditambah sekitar 2,7 juta kasus baru untuk tahun 2011. Sekitar 2 juta di antaranya meninggal dunia, termasuk 270.000 anak-anak.

5. Parasit penyebab gila: toxoplasma
Parasit Toxoplasma gondii menginfeksi otak lebih dari setengah populasi manusia, termasuk sekitar 50 juta orang di Amerika. Parasit ini diperkirakan dapat meningkatkan risiko neurotisisme dan dapat menyebabkan skizofrenia. Gejala awalnya pada manusia menyerupai flu.

Kucing rumah yang dibiarkan menjelajah oleh pemiliknya adalah lebih rentan terserang, biasanya didapatkan dari kotoran kucing. Tak hanya kucing, parasit ini juga ditemukan pada mamalia lain di mana ia dapat bereproduksi secara aseksual.

6. Borok perut
Helicobacter pylori adalah bakteri patogen yang menyebabkan borok usus pada manusia. Bakteri ini diduga berasal dari singa, cheetah dan macan. Penyakit ini masih berlanjut sampai hari ini pada kucing besar.

7. Ebola
Ebola adalah ancaman bagi gorila dan simpanse di Afrika Tengah. Virus ini bisa menular antar manusia melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Ebola telah menewaskan beberapa ratus orang pada pertengahan tahun 1970-an dan dapat disebarkan oleh kelelawar yang tidak mati meski terinfeksi.

Gejalanya cukup mengerikan yaitu demam mendadak, rasa lemah yang intens, nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan, seringkali diikuti dengan muntah-muntah, diare, ruam pada ginjal, gangguan pada fungsi hati. Dalam beberapa kasus menyebabkan pendarahan internal maupun eksternal.

8. Polio, frambusia, Anthrax
Para ilmuwan menduga simpanse di Taman Nasional Gombe Streaming, Tanzania mengidap polio dari manusia. Ada juga kekhawatiran gorila tertular frambusia dari manusia, penyakit yang terkait dengan sifilis namun tidak menular secara seksual.

Gorila dan simpanse di Afrika Barat telah terbunuh oleh wabah antraks, yang diduga berasal dari ternak yang digiring oleh manusia. Namun ada juga kemungkinan kejadian ini disebabkan oleh antraks yang ada secara alami ada di hutan.

9. Virus manusia yang membunuh simpanse : HRSV dan HMPV
Human respiratory syncytial virus (HRSV) dan human metapneumovirus (HMPV) membunuh bayi-bayi di negara berkembang. Hampir semua bayi manusia melakukan kontak dengan kuman, sehingga dapat mengembangkan antibodi secara alami yang dirancang untuk melawan kuman.

Tapi ada bukti virus HRSV dan HMPV yang ditularkan langsung dari manusia ke kera besar liar telah membunuh seluruh populasi simpanse di bagian Afrika Barat pada tahun 1999 hingga 2006.

10. Kutu kemaluan pada manusia
Pada tahun 2007, manusia tertular kutu kemaluan dari gorila sekitar 3 juta tahun lalu. Kutu ini tidak menular karena tidur dengan gorila, tapi jika tidur di sarang gorila atau makan bersama dengan gorila.

Manusia adalah satu-satunya primata yang memiliki kutu kemaluan dan kutu kepala. Simpanse hanya memiliki kutu kepala, dan gorilla memiliki kutu pada kemaluannya.

Sumber: Detikhealth.com

0 komentar:

Post a Comment