About Me

Tuesday, 14 August 2012

Kurangi Jumlah Tar dalam Rokok Tetap Tak Beri Perlindungan


Salah satu kandungan dalam rokok yang bisa berbahaya bagi kesehatan adalah senyawa tar. Namun meski senyawa tar ini sudah dikurangi jumlahnya, tetap tidak bisa memberikan perlindungan apa-apa bagi perokok.

Sebuah studi yang mengamati risiko kematian akibat kanker paru-paru yang disebabkan oleh rokok telah menemukan bahwa rokok yang mengandung tar rendah tetap tidak memberikan perlindungan apapun.

Dalam studi kecil peneliti melibatkan partisipan sebanyak hampir 1 juta laki-laki dan perempuan yang berusia 30 tahun atau lebih, partisipan ini diikuti selama 6 tahun untuk diteliti.

Hasil yang didapatkan, seseorang yang merokok dengan kandungan tar rendah cenderung mengonsumsi rokok lebih banyak dibanding dengan orang yang mengonsumsi rokok dengan kandungan tar sedang.

Perokok mengkompensasikan kadar tar yang rendah dengan menghirupnya lebih dalam dan lebih banyak merokok. Bahkan risiko kanker lebih serius jika seseorang menarik napas dalam-dalam karena menyebarkan karsinogen lebih jauh ke dalam paru-paru.

Kondisi ini membuat perokok yang konsumsi kandungan tar rendah atau pun sedang memiliki peningkatan risiko yang sama, seperti dikutip dari ABC.net.au, Selasa (14/8/2012).

Tar adalah bahan kimia beracun yang ditemukan dalam rokok. Konsentrasi tar pada rokok terbagi menjadi 3 yaitu kadar tinggi jika mengandung minimal 22 mg tar, sedang jika mengandung 15-22 mg dan rendah jika mengandung 7 mg atau kurang.

Senyawa tar dalam semua rokok cenderung meningkat jika rokok dibakar, serta isapan terakhir pada rokok bisa mengandung tar 2 kali lipat dibanding isapan pertama. Tar dalam asap rokok ini bisa melumpuhkan silia di paru-paru sehingga memberikan kontribusi terhadap penyakit paru seperti emfisema, bronkitis kronis dan kanker paru.

Sumber: health.detik.com

0 komentar:

Post a Comment