About Me

Saturday, 25 August 2012

Kloset Duduk vs Kloset Jongkok


Kira-kira lebih sehat mana pakai toilet duduk atau toilet jongkok? Berbicara mengenai toilet, saat ini sudah jarang sekali ditemukan toilet jongkok. Hampir sebagian besar kantor, mall dan rumah sudah menggunakan toilet duduk. Mana yang lebih sehat toilet duduk atau toilet jongkok? Budaya barat sebagian besar menggunakan toilet duduk, tetapi di beberapa negara Asia dan Eropa Timur masih sangat lazim dijumpai toilet jongkok. Meskipun kini banyak negara-negara itu yang sudah mengadopsi toilet duduk.

Bagi orang barat, toilet duduk identik dengan sanitasi pembuangan kotoran yang tepat dan menurunkan penyakit yang terkait dengan diare dibandingkan dengan toilet jongkok. Toilet duduk juga kerap diidentikkan dengan mudahnya penyebaran virus atau bakteri yang bisa menginfeksi organ reproduksi.

Selalu ada pro dan kontra dari setiap metode yang digunakan yaitu:

Kloset duduk


Plus

Biasanya orang yang lanjut usia, ibu hamil, individu yang mengalami obesitas, hingga yang memiliki masalah kesehatan utamanya yang berhubungan dengan tulang, otot dan persendian kaki memilih untuk menggunakan kloset duduk. Kloset jenis ini juga tepat digunakan pada orang yang telah mengalami penurunan fleksibilitas dan kekuatan otot serta keseimbangan tubuh yang buruk.

Toilet duduk juga mencegah kontak langsung dengan bau dan kutu saat tersambung ke limbah saniter yang tepat.

Saat menggunakan kloset duduk, rasa nyaman lebih terasa karena saat BAB atau BAK tak menyebabkan perut tertekan sekaligus menghindari timbulnya rasa pegal pada kaki, paha, betis, lutut, dan punggung.

Minus

Kerugian dari toilet ini adalah memicu beberapa masalah medis seperti wasir, panggul prolapse (turun panggul) pada perempuan, radang usus buntu, inkontinensia, masalah prostat dan disfungsi seksual. Selain itu toilet duduk diduga bisa menjadi tempat penyebaran bakteri atau virus yang dapat menginfeksi manusia seperti dermatitis (iritasi kulit).

Posisi BAB dengan duduk membuat usus besar tertekuk, dan untuk bisa mengeluarkan kotorannya, maka harus melakukan mengejan. Padahal, mengejan sambil menahan napas akan meningkatkan tekanan dalam usus bagian bawah serta menyebabkan regangan dan pembengkakan pembuluh darah balik membentuk wasir, terutama jika kebiasaan ini dilakukan secara kontinyu dalam jangka lama. Oleh sebab itu, orang-orang di negara-negara asia dan Afrika lebih sedikit yang terkena wasir dibandingkan orang Eropa dan Amerika.

Ahli onkologi telah mengamati bahwa 80% dari kanker usus besar terjadi di usus buntu dan kolon sigmoid, dua bagian yang tidak sepenuhnya dapat mengeluarkan kotorannya jika kita menggunakan toilet duduk. Hal ini menyebabkan penumpukan kotoran dan mungkin menjelaskan mengapa kanker usus besar adalah penyebab kedua kematian akibat kanker di Amerika Serikat. Dalam budaya tradisional Asia dan Afrika, di mana toilet jongkok digunakan, kanker usus besar hampir tidak dikenal!

Toilet jongkok


Plus

Salah satu peneliti pernah mengungkapkan bahwa toilet duduk sangat bagus untuk mencegah wasir, mengurangi tekanan yang diperlukan saat buang air besar serta mengobati sembelit. Gagasan yang menyebutkan bahwa toilet duduk lebih bermartabat dibanding toilet jongkok adalah salah.

Orang yang menggunakan toilet jongkok lebih baik dalam hal mengembangkan otot kaki dan punggung. Tidak hanya itu, penggunaan kloset jongkok juga dapat melatih otot dasar panggul hingga membuat bokong lebih seksi. Kemudian posisi jongkok membantu kotoran lebih mudah keluar. Pasalnya, otot-otot dinding perut kontraksinya lebih bagus.

Toilet jongkok juga memberikan keuntungan mencegah kontak langsung antara permukaan toilet dengan tubuh, hal ini bisa mencegah penularan berbagai penyakit atau infeksi.

Minus

Kerugian dari toilet ini adalah tidak bisa digunakan oleh semua kalangan, terutama orangtua, orang cacat atau obesitas karena akan menimbulkan rasa tak nyaman. Selain itu toilet jongkok diduga bisa memicu timbulnya artritis dan meningkatkan tekanan pada lutut. Tapi hal ini bisa dicegah dengan meletakkan sepenuhnya kedua telapak kaki di lantai dan postur tubuh yang tepat.

Begitu pun masih ada saja orang yang menganggap bahwa menggunakan kloset jongkok adalah orang yang ketinggalan zaman dan tidak bermartabat.

Anggapan seperti ini tentu saja salah. Kesan seperti ini mungkin muncul, karena sistem sanitasi serta pengelolaan limbah yang baik untuk menghindari kontaminasi tanah dan air pada kloset jongkok, masih sering kurang diperhatikan.

Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah sistem sanitasi serta pengelolaan limbah yang baik untuk menghindari kontaminasi tanah dan air. Karena sanitasi yang buruk bisa menjadi salah satu penyebab utama penyakit dan kematian bayi di beberapa negara berkembang.

Wanita Lebih Rentan Terkena ISK (Infeksi Saluran Kencing)

Saat duduk di kloset duduk, tentu bagian paha dan bokong harus menempel pada dudukan kloset. Hal inilah yang rentan menjadi sarana perpindahan kuman dan virus penyakit yang ada pada permukaan dudukan kloset.

Jika terkena infeksi saluran kencing (sistitis), infeksi dapat menjalar ke saluran kencing dan alat kelamin wanita. Resiko yang paling ringan adalah infeksi pada kulit vagina yang bisa disebabkan bakteri atau jamur. Keluhannya gatal-gatal, kulit sekitar vagina memerah, daerah selangkangan gatal hingga memerah khususnya daerah antara vagina dan anus yang mengalami kontak dengan dudukan toilet.

Tidak higienisnya kloset duduk dapat menyebabkan seseorang mengalami Infeksi Saluran Kemih (ISK) akibat terpapar bakteri E. coli, Pseudomonas dan Klebsiella. Konon wanita lebih rentan terkena ISK loh Moms!

Posisi kandung kemih yang berdekatan dengan vagina yang menyebabkan kerentanan itu terjadi. Sedangkan vagina rentan menjadi sumber kuman dan bakteri, sehingga saat terjadi infeksi dengan mudah dapat menjalar ke saluran kemih. Lain halnya dengan laki-laki, selain karena saat BAK pun posisinya berdiri sehingga dapat meminimalisir organ intim bersentuhan dengan dudukan kloset. Jarak antara penis dan kandung kemih lebih jauh, salurannya lebih panjang sehingga bakteri atau virus sulit masuk, kemungkinan berpindahnya jadi lebih kecil.

Umumnya gejala awal yang timbul jika seseorang terkena ISK adalah keputihan serta anyang-anyangan, yaitu keinginan untuk buang air kecil secara terus-menerus, padahal keluarnya hanya sedikit atau bahkan tidak keluar sama sekali.

Infeksi yang terjadi pada kelamin atau mulut vagina dapat menjalar lebih dalam lagi! Jika hal itu terjadi dapat mengakibatkan Endometritis (infeksi rongga rahim) hingga infeksi Salpingitis (saluran telur) yang menyebabkan tertutupnya saluran telur sehingga penderita tidak dapat memiliki keturunan.”

Jangan Jongkok di Toilet Duduk!

Solusinya? Eits, jangan salah kaprah! Sebagian orang kadang memilih jalan pintas dengan berjongkok di atas kloset duduk untuk menghindari dudukan kloset yang kotor.

Hal ini tidak boleh dilakukan! Karena bahan pembuat kloset cenderung licin dan tidak mampu menahan berat manusia yang bertumpu pada satu titik. Akibatnya saat Anda kesulitan menyeimbangkan tubuh, utamanya orang yang memiliki gangguan tulang, sendi dan otot kaki, bisa jadi Anda justru terpeleset dan terjerembab ke dalam toilet. Ini malah lebih bahaya. Selain pantat Anda jadi menyentuh dasar toilet yang penuh bakteri, kuman dan virus penyakit, cedera atau luka serius bisa terjadi!” tegas Muki.

Siasati Penggunaan 

Tips dr Dewi Ratih Hendarto Putri SpOG Msi Med saat menggunakan kloset duduk di ruang publik:

- Jangan lupa bersihkan dudukan kloset terlebih dulu sebelum menggunakannya. Di beberapa mal besar dan area publik, biasanya menyediakan cairan pembersih dudukan kloset sejenis disinfektan di dalam kubikel toilet. Sebagai pengganti, Anda juga dapat menggunakan cairan antiseptik yang biasa dijual di apotek. Gunakan tisu untuk membalurkan cairan tersebut. Setelah dibalurkan merata pada dudukan kloset, diamkan sekitar 2-3 menit hingga kering dan cairan bekerja maksimal.

- Selain cairan disinfektan, beberapa tempat umum biasanya menyediakan kertas khusus pelapis dudukan kloset. Pastikan Anda memasang kertas tersebut dengan tepat, jangan sampai terbalik! Duduklah dengan perlahan agar kertas tidak bergeser dari posisi yang semestinya. Kertas toilet hanya dapat digunakan satu kali saja, jadi segera buang setelah kloset selesai digunakan. Kertas ini dapat dibeli di supermarket dan toko peralatan rumah tangga.

- Jika tak ada cairan disinfektan maupun kertas pelapis toilet, gunakan tisu gulung yang tersedia. Lapisi seluruh dudukan kloset hingga tertutup sempurna, jika memungkinkan buat dua hingga tiga lapisan agar sisa-sisa air di dudukan kloset tidak tembus. Duduk secara perlahan agar tisu tidak bergeser atau jatuh, segera buang setelah selesai menggunakan kloset.

- Jangan membuka dudukan kloset saat ingin digunakan, karena posisi bokong Anda akan semakin mendekati lubang kloset dan kemungkinan menyentuh pinggiran dalam kloset yang higienitasnya buruk akan lebih besar.

- Untuk penggunaan di rumah, naikkan dudukan kloset setiap kali selesai digunakan, tujuannya agar permukaannya kering. Kuman, bakteri, virus senang loh berkembang-biak di tempat yang lembap!

Baca juga: Waspada! Bahaya Toilet Umum Bagi Perempuan

Sumber:
http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=6936116
http://doktercare.com/wc-duduk-vs-wc-jongkok-lebih-baik-mana.html
http://lifestyle.okezone.com/read/2010/12/24/196/406908/kloset-duduk-vs-jongkok-mana-lebih-baik
http://mypotik.blogspot.com/2011/05/perbedaan-toilet-jongkok-dengan-toilet.html
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2011/01/30/17398/pilih_kloset_duduk_atau_jongkok

2 comments:

  1. Infonya sangat bermanfaat kawan.... terima kasih....

    ReplyDelete
  2. ane dari kecil udah biasa pakai kloset duduk, tapi masih sehat2 aja gan, asal jangan kelamaan , sekarang ane mulai pakai kloset jongkok di rumah yang baru ane tempati, malah kaki sering kesemutan gan, agan ada rekomendasi mungkin .. atau jujur, menurut agan sendiri lebih nyaman mana??

    tengkyu sudah share, tolong dibalas ya ..

    ReplyDelete