Menjelang ujian atau ketika banyak pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru, banyak siswa yang menghabiskan waktu semalaman untuk belajar, bahkan hingga tidur larut malam.
Padahal belajar dengan metode SKS (sistem kebut semalam) semacam ini sangat tak sebanding dengan hasilnya karena kebanyakan hasilnya buruk.
Temuan ini dikemukakan oleh para peneliti dari University of California, Los Angeles dalam studinya yang dipublikasikan dalam jurnal Child Development.
Peneliti melibatkan 535 siswa menengah di kawasan Los Angeles yang tengah berada di kelas 9, 10 dan 12. Peneliti meminta partisipan untuk membuat diary berisi jumlah waktu yang mereka habiskan untuk tidur dan belajar selama dua minggu. Termasuk kapan saja partisipan merasa kesulitan memahami pelajaran di kelas dan kapan saja partisipan mendapatkan nilai jelek dalam tugas atau ujian.
Setelah dianalisis, peneliti menemukan bahwa semakin banyak jam tidur yang dikurangi siswa untuk belajar maka semakin buruk kinerja mereka saat mengerjakan tugas atau ujian.
"Meskipun tampaknya terkadang kita perlu memiliki jam ekstra untuk belajar di malam hari, namun ternyata ada 'harga' yang harus dibayar untuk ini," ujar peneliti Andrew J. Fuligni, seorang profesor dari UCLA dan ilmuwan senior di Institute of Neuroscience and Human Behavior, UCLA seperti dilansir dari huffingtonpost, Jumat (24/8/2012).
Untuk itu Fuligni merekomendasikan agar para siswa memikirkan cara lain untuk meningkatkan waktu belajar mereka di siang hari tanpa harus mengambil waktu tidurnya di malam hari.
Seperti yang telah banyak diungkap studi-studi sebelumnya bahwa kekurangan jam tidur akan mendorong munculnya kecemasan berlebihan dan membuat kinerja pelakunya menjadi jauh lebih lambat.
Selain itu, kurang tidur juga meningkatkan risiko penyakit jantung, menurunkan sensitivitas insulin pada tubuh hingga mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Hal ini juga diamini oleh Mayo Clinic yang menyatakan bahwa anak-anak dan remaja secara umum membutuhkan lebih banyak jam tidur setiap malamnya dibandingkan orang dewasa.
Anak-anak usia sekolah seharusnya mendapatkan tidur selama 10-11 jam tiap malamnya, sedangkan orang dewasa hanya memerlukan waktu tidur 7-9 jam.
Sumber: health.detik.com
0 komentar:
Post a Comment