Kabar menggembirakan dari Guiness World Record (GWR), sebuah lembaga terkenal yang mencatat pemecahan rekor tingkat dunia yang menobatkan Candi Borobudur sebagai situs arkeologi Candi Buddha terbesar di dunia pada 27 Juni lalu, dengan nomor klaim 396-198, praktis kini Candi Borobudur berhak menggunakan logo GWR untuk kegiatan promosi.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko, Purnomo Siswoprasetjo menerangkan, pihaknya telah menerima sertifikat resmi dari markas GWR di London, Inggris.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko, Purnomo Siswoprasetjo menerangkan, pihaknya telah menerima sertifikat resmi dari markas GWR di London, Inggris. Melihat keberhasilan itu, ia pun berencana mendaftarkan Candi Prambanan dan Sendratari Ramayana ke GWR.
Proses pendaftaran Candi Borobudur hingga akhirnya lolos untuk mendapatkan sertifikat menghabiskan waktu 3 bulan. Sedangkan mengenai rencana pengajuan Candi Prambanan agar bisa turut tercatat di GWR, saat ini masih dilakukan penelitian untuk mencari bagian yang bisa ditonjolkan untuk bisa diklaim memecahkan rekor dunia, sementara Sendratari Ramayana akan diajukan sebagai tarian terbesar dengan penari terbanyak dan berkelanjutan.
Ditambahkan, daftar candi-candi di dunia sudah dimiliki Guinness World Records dan mereka sudah menyurvei sejumlah tempat. Hanya saja hingga saat ini belum ada yang mengklaim sebagai candi terbesar. "Memang mereka sudah melakukan survei, hasilnya benar bahwa Borobudur yang paling besar. Karena belum ada yang mengklaim, jadi kita yang mengklaim," paparnya.
Setelah mengklaim sebagai candi yang terbesar, kata dia, selanjutnya klaim itu diterima dan dimasukkan daftar oleh Guinness World Records. Akhirnya tanggal 27 Juni 2012, candi peninggalan Wangsa Syailendra itu menjadi situs arkeologis candi Budha terbesar di dunia. Borobudur memiliki ukuran 123x123 meter persegi (403 x 403 kaki) dan volume bangunan sebesar 60.000 meter kubik (m3).
Dengan dicatatnya objek wisata Indonesia dalam museum rekor dunia, Purnomo berharap objek tersebut semakin dikenal di dunia. Hal itu akan berimplikasi pada meningkatnya turis yang berarti menambah devisa negara.
Saat ini tingkat kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur terus meningkat. Sepanjang 2011, jumlah wisatawan mencapai 250.000 orang atau meningkat 15 persen dibandingkan 2010.
“Mulai sekarang kita bisa pakai logo rekor dunia. Selain tu GWR juga lewat web dan media lainnya tentu sengaja atau tidak sengaja akan ikut mempromosikan Borobudur,” paparnya.
Lebih jauh, Purnomo melanjutkan 25 persen pendapatan perusahaannya dialokasikan khusus untuk peninggalan budaya yang sedang ia kelola. Sedangkan sisanya, sebanyak 75 persen digunakan untuk biaya operasional dan pengembangan pelayanan.
Sumber:
indonesiaberprestasi.web.id
suaramerdeka.com
travelbuck.ne
suarapembaruan.com
terima kasih atas informasinya..
ReplyDeletesemoga dapat bermanfaat bagi kita semua :) Yuni Shara