Salah satu ambisi manusia adalah menjadi kaya dan memiliki banyak uang. Manusia pun rela menghalalkan segala cara untuk mendapatkan alat tukar utama itu. Namun sebuah penelitian baru di Inggris menunjukkan bahwa memiliki lebih banyak uang mungkin tidak selalu membuat Anda bahagia, terutama jika Anda neurotik atau mengidap gangguan saraf.
Dalam penelitiannya, ekonom Dr. Eugenio Proto dari University of Warwick melihat bagaimana ciri-ciri kepribadian dapat mempengaruhi perasaan Anda tentang pendapatan dalam hal tingkat kepuasan hidup.
Proto pun menemukan bahwa pengidap neurotik bisa melihat kenaikan gaji sebagai kegagalan jika jumlahnya tidak sebanyak yang diharapkan.
Neurosis atau gangguan saraf sendiri ditandai dengan kecemasan yang berlebihan dan gangguan emosional, sedangkan neurotisisme adalah kecenderungan untuk mengalami emosi negatif seperti kecemasan, rasa bersalah, kemarahan dan depresi.
Proto, yang melakukan penelitian bersama Aldo Rustichini, Ph.D. dari University of Minnesota mengatakan bahwa orang-orang yang gajinya tinggi namun memiliki tingkat neurotisisme yang juga tinggi lebih cenderung melihat kenaikan gaji sebagai kegagalan.
"Seseorang yang memiliki tingkat neurotisisme tinggi akan melihat peningkatan pendapatan sebagai ukuran keberhasilan. Saat berpenghasilan rendah, kenaikan gaji tidak terasa begitu memuaskan bagi mereka karena mereka melihat hal itu sebagai prestasi.
"Namun jika penghasilannya sudah lebih tinggi, mereka mungkin tidak berpikir kenaikan gaji sebanyak yang mereka harapkan. Jadi mereka melihat hal ini sebagai kegagalan parsial dan menurunkan kepuasan hidup mereka," terang Dr. Proto seperti dilansir dari psychcentral, Rabu (13/6/2012).
Dalam studi ini, Dr. Proto menggunakan data dari British Household Panel Survey dan German Socioeconomic Panel.
"Hasil ini menunjukkan bahwa kita melihat uang hanya sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan, bukan sebagai sarana untuk mencapai kondisi yang lebih nyaman," ujar Dr Proto.
Sumber: health.detik.com
Dalam penelitiannya, ekonom Dr. Eugenio Proto dari University of Warwick melihat bagaimana ciri-ciri kepribadian dapat mempengaruhi perasaan Anda tentang pendapatan dalam hal tingkat kepuasan hidup.
Proto pun menemukan bahwa pengidap neurotik bisa melihat kenaikan gaji sebagai kegagalan jika jumlahnya tidak sebanyak yang diharapkan.
Neurosis atau gangguan saraf sendiri ditandai dengan kecemasan yang berlebihan dan gangguan emosional, sedangkan neurotisisme adalah kecenderungan untuk mengalami emosi negatif seperti kecemasan, rasa bersalah, kemarahan dan depresi.
Proto, yang melakukan penelitian bersama Aldo Rustichini, Ph.D. dari University of Minnesota mengatakan bahwa orang-orang yang gajinya tinggi namun memiliki tingkat neurotisisme yang juga tinggi lebih cenderung melihat kenaikan gaji sebagai kegagalan.
"Seseorang yang memiliki tingkat neurotisisme tinggi akan melihat peningkatan pendapatan sebagai ukuran keberhasilan. Saat berpenghasilan rendah, kenaikan gaji tidak terasa begitu memuaskan bagi mereka karena mereka melihat hal itu sebagai prestasi.
"Namun jika penghasilannya sudah lebih tinggi, mereka mungkin tidak berpikir kenaikan gaji sebanyak yang mereka harapkan. Jadi mereka melihat hal ini sebagai kegagalan parsial dan menurunkan kepuasan hidup mereka," terang Dr. Proto seperti dilansir dari psychcentral, Rabu (13/6/2012).
Dalam studi ini, Dr. Proto menggunakan data dari British Household Panel Survey dan German Socioeconomic Panel.
"Hasil ini menunjukkan bahwa kita melihat uang hanya sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan, bukan sebagai sarana untuk mencapai kondisi yang lebih nyaman," ujar Dr Proto.
Sumber: health.detik.com
0 komentar:
Post a Comment