Lendir di tubuh manusia seperti ingus dan dahak mungkin tampak menjijikkan, namun sebenarnya cairan tersebut banyak memiliki manfaat.
"Tanpa selaput lendir, kita takkan mampu mencium bau dan bereproduksi, bahkan kita bisa jadi korban dari berbagai jenis patogen," kata Katharina Ribbeck, asisten profesor Biological Engineering di Eugene Bell Career Development, MIT seperti dilansir Fox News, Kamis (26/4/2012).
Selaput lendir (mucus) adalah garis pertahanan pertama yang dimiliki tubuh karena selaput ini membiarkan molekul vital termasuk nutrisi dan sperma untuk masuk ke dalam tubuh. Selain itu, selaput lendir juga memblokir patogen berbahaya seperti bakteri dan virus tertentu.
Ribbeck mencoba mencari tahu mengapa selaput lendir juga bersikap pilih-pilih dalam memblokir beberapa patogen dibandingkan lainnya. Fakta ini mungkin bisa menjawab pertanyaan mengapa beberapa orang lebih rentan terhadap infeksi bakteri atau virus dibandingkan orang yang 'lebih sehat'. Hal ini karena susunan mucin atau lendirnya berbeda pada setiap orang, tergantung pola makan dan usianya.
Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa ASI mengandung banyak mucin yang bermanfaat untuk melindungi bayi dari HIV dan rotavirus. Jadi Ribbeck pun menguji kemampuan mucin untuk menghentikan 3 virus berbeda yang masuk ke sel.
Dalam studi yang dipublikasikan Biomacromolecules ini, Ribbeck dan mahasiswanya menciptakan sebuah gel dari mucin yang dimurnikan lalu melapisi sel epitel manusia yang dihasilkan selaput lendir dengan gel tipis itu.
Kemudian Ribbeck memaparkan human papilloma virus (HPV), influenza A dan polyomavirus sel Merkel pada sel-sel epitel manusia. Hasilnya, ketiga virus itu terjebak di dalam sel sehingga tak mampu menginfeksi sel.
Ribbeck percaya bahwa virus-virus ini terjebak oleh molekul gula mucin yang juga ditemukan pada permukaan sel sehingga menurutnya molekul itu berfungsi sebagai perangkap.
Ribbeck juga menemukan bahwa konsentrasi garam tinggi buatan mucin tak mampu ditembus sehingga hal ini mampu menjelaskan mengapa para dokter menyuruh Anda untuk berkumur dengan air garam atau membilas hidung Anda dengan itu saat pilek.
Ribbeck pun mengira mucin akan menjadi bahan tambahan yang baik dalam berbagai produk kebersihan dan susu formula.
Sumber: health.detik.com
"Tanpa selaput lendir, kita takkan mampu mencium bau dan bereproduksi, bahkan kita bisa jadi korban dari berbagai jenis patogen," kata Katharina Ribbeck, asisten profesor Biological Engineering di Eugene Bell Career Development, MIT seperti dilansir Fox News, Kamis (26/4/2012).
Selaput lendir (mucus) adalah garis pertahanan pertama yang dimiliki tubuh karena selaput ini membiarkan molekul vital termasuk nutrisi dan sperma untuk masuk ke dalam tubuh. Selain itu, selaput lendir juga memblokir patogen berbahaya seperti bakteri dan virus tertentu.
Ribbeck mencoba mencari tahu mengapa selaput lendir juga bersikap pilih-pilih dalam memblokir beberapa patogen dibandingkan lainnya. Fakta ini mungkin bisa menjawab pertanyaan mengapa beberapa orang lebih rentan terhadap infeksi bakteri atau virus dibandingkan orang yang 'lebih sehat'. Hal ini karena susunan mucin atau lendirnya berbeda pada setiap orang, tergantung pola makan dan usianya.
Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa ASI mengandung banyak mucin yang bermanfaat untuk melindungi bayi dari HIV dan rotavirus. Jadi Ribbeck pun menguji kemampuan mucin untuk menghentikan 3 virus berbeda yang masuk ke sel.
Dalam studi yang dipublikasikan Biomacromolecules ini, Ribbeck dan mahasiswanya menciptakan sebuah gel dari mucin yang dimurnikan lalu melapisi sel epitel manusia yang dihasilkan selaput lendir dengan gel tipis itu.
Kemudian Ribbeck memaparkan human papilloma virus (HPV), influenza A dan polyomavirus sel Merkel pada sel-sel epitel manusia. Hasilnya, ketiga virus itu terjebak di dalam sel sehingga tak mampu menginfeksi sel.
Ribbeck percaya bahwa virus-virus ini terjebak oleh molekul gula mucin yang juga ditemukan pada permukaan sel sehingga menurutnya molekul itu berfungsi sebagai perangkap.
Ribbeck juga menemukan bahwa konsentrasi garam tinggi buatan mucin tak mampu ditembus sehingga hal ini mampu menjelaskan mengapa para dokter menyuruh Anda untuk berkumur dengan air garam atau membilas hidung Anda dengan itu saat pilek.
Ribbeck pun mengira mucin akan menjadi bahan tambahan yang baik dalam berbagai produk kebersihan dan susu formula.
Sumber: health.detik.com
0 komentar:
Post a Comment