Jerawat yang biasa muncul di kulit rata-rata karena adanya hormon yang tidak seimbang di dalam tubuh dan tidak ada hubungannya antara coklat yang dikonsumsi dengan jerawat yang muncul.
Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Albert M. Ligman, seorang professor dermatology, melibatkan 65 orang yang wajahnya memiliki jerawat dan setiap harinya mengonsumsi sejumlah coklat. Didapatkan 46 orang tidak menunjukkan perubahan pada jerawatnya, 10 orang berkurang jerawatnya dan 9 orang bertambah parah jerawatnya, padahal semuanya mendapat jumlah coklat yang sama setiap harinya.
Seperti dikutip dari Worldwidehealth, Selasa (29/9/2009), kemungkinan coklat seringkali dihubungkan dengan jerawat, karena coklat mengandung jumlah lemak dan minyak sebum tinggi. Mungkin orang berpikir jika mengonsumsi coklat berlebih, tubuh akan berusaha mengurangi lemak dari kelenjar sebaceous yang dihambat pori-porinya sehingga menyebabkan jerawat. Padahal coklat tidak ada hubungannya dengan jerawat.
Peneliti justru menemukan bahwa coklat memiliki antioksidan ditambah kaya akan kalori serta kafein dan bisa memberikan efek relaksasi bagi pikiran orang yang mengonsumsinya. Selain itu, antioksidan yang terkandung di dalam coklat juga bisa berguna untuk perawatan kulit, sehingga saat ini coklat menjadi bahan masker yang sangat digemari oleh masyarakat.
Makan coklat dalam jumlah cukup tidak akan menimbulkan kerugian apapun. Yang terpenting adalah menghindari makanan yang tinggi kadar gula, karena bisa menyebabkan meningkatnya produksi hormon.
Sumber: health.detik.com
0 komentar:
Post a Comment