About Me

Sunday, 15 January 2012

Inilah Alasan Menyalakan Lampu di Siang Hari Bagi Sepeda Motor


Dasar Hukum:
UU NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

Pasal 107
(1) Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib menyalakan lampu utama Kendaraan Bermotor yang digunakan di Jalan pada malam hari dan pada kondisi tertentu.
(2) Pengemudi Sepeda Motor selain mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyalakan lampu utama pada siang hari.

Pasal 293
(1) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan tanpa menyalakan lampu utama pada malam hari dan kondisi tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
(2) Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan tanpa menyalakan lampu utama pada siang hari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 15 ( lima belas) hari atau denda paling banyak Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah).

Setelah kewajiban menyalakan lampu disiang hari bagi sepeda motor diumumkan oleh Polri, ternyata masih saja banyak orang (termasuk saya) yang belum paham keuntungan dari menyalakan motor di siang hari. Ada yang beralasan menyalakan motor di siang hari adalah pemborosan energi, ada juga yang merasa cahaya matahari sudah lebih dari cukup untuk membuat motor terlihat oleh pengendara lain. Bahkan ada yang mengeluhkan reflektornya meleleh kepanasan karena terus terusan meyalakan lampu di siang hari.
Namun, apapun alasan untuk tidak menyalakan lampu, tetap saja, keuntungan menyalakan lampu disiang hari lebih banyak ketimbang kerugiannya. Salah satunya keselamatan diri kita sendiri.

Menyalakan lampu akan membuat kehadiran kita mudah di lihat oleh pengendara lain. Memang, jika tanpa menyalakan  lampu-pun kita masih bisa terlihat, namun dengan lampu menyala, pengendara lain hanya membutuhkan waktu yang lebih sedikit untuk melihat kehadiran anda.
Bandingkan kedua foto di bawah ini, mana yang menurut anda lebih gampang terlihat. Perhatikan foto dibawah dengan sekilas layaknya kita melihat spion. Motor yang mana yang jelas terlihat?

 Pandangan pengendara mobil ketika melihat motor yang tidak menyalakan lampu dari spion.
Pandangan pengendara mobil ketika melihat motor yang menyalakan lampu dari spion.
Dalam berlalu lintas, kita akan menggunakan prinsip “To See and To be Seen” (untuk melihat dan dilihat). Saat di jalan, kita harus melihat keadaan sekitar dan untuk dilihat orang lain. Kita juga perlu ingat bahwa tidak semua orang mempunyai kemampuan melihat dan mencerna situasi dengan baik. Ada yang cepat tanggap, ada yang lambat, bahkan ada yang tidak peduli.

Kita lihat di Indonesia, khususnya di kota-kota besar. Angka kepemilikan sepeda motor meningkat tajam dari tahun ke tahun. Namun sayangnya tidak diikuti dengan kesadaran berkendara yang baik, ditambah tingkat emosional yang makin memprihatinkan akibat kemacetan lalu lintas. Faktor-faktor tersebut membuat meningkatnya angka kecelekaan yang terjadi pada sepeda motor.
Program DRL atau Daytime Running Light (MENGHIDUPKAN LAMPU UTAMA PADA SIANG HARI) untuk Indonesia memang sudah perlu dan benar untuk dijalankan. Hal paling utama adalah untuk memperkecil angka kecelakaan lalu lintas khususnya yang melibatkan sepeda motor.

KAJIAN TEORI
Saat siang hari yang sangat terang, membuat mata kita seakan terbiasa melihat benda-benda sekitar (jalanan, trotoar, pohon, dsb). Ketika kita melihat ada kilasan atau sinar cahaya pada saat seperti itu, membuat perhatian kita mengarah ke cahaya tersebut. Hal inilah yang menjadi dasar mengapa DRL perlu dilaksanakan.


Refleks saat mengemudi dari apa yang kita lihat, menentukan seberapa cepat respon kita saat melaju dalam kecepatan tertentu. Semakin cepat kendaraan kita melaju, maka jarak pandang yang dapat segera ditangkap mata untuk melakukan reaksi adalah seperti dalam tabel di atas.
Dalam tabel di atas terbaca bahwa saat akan menyusul di kecepatan 60km/jam mata kita harus dapat melihat benda / kendaraan dengan jarak 220 meter di depan kita. Lebih dekat dari itu, respon kita akan lambat mencerna benda apakah itu dalam kecepatan 60km/jam tersebut.

Jika dibantu dengan MENGHIDUPKAN LAMPU PADA SIANG HARI, maka akan sangat membantu kita melihat dari jauh kendaraan (sepeda motor) yang datang dari arah depan atau samping, juga belakang (melalui kaca spion).

MANFAAT YANG PALING MENCOLOK ADALAH MEMBANTU PENGENDARA LAIN
Dalam ilmu Fisika pun kita sudah mengetahui bahwa kecepatan cahaya (300.000 km/detik) jauh lebih tinggi dari pada kecepatan suara (344 m/detik). Ini berarti respon dari lampu lebih cepat diterima (melalui spion) daripada respon suara klakson.

Ilustrasi: pengemudi mobil, dengan kaca tertutup, AC hidup, menyalakan tape dengan suara yang cukup keras akan lambat respon/antisipasinya hanya dengan mendengarkan suara atau klakson motor (apabila ia masih bisa mendengar), bagaimana jika tidak terdengar? Bandingkan dengan keadaan yang sama, dimana pengemudi masih dapat melihat kilasan lampu dari sepeda motor walaupun bunyi klakson tidak terdengar.

Program DRL sangat membantu pengemudi mobil dan pengendara motor untuk dapat melihat keberadaan sepeda motor di belakangnya atau jauh di depannya.


PERLU DIINGAT : lampu yang harus Anda hidupkan adalah lampu besar atau lampu UTAMA bukan lampu senja, Fakta perbandingannya bisa Anda lihat dari gambar atas yang menghidupkan lampu UTAMA dengan gambar bawah yang hanya menghidupkan lampu SENJA.


Anda dapat bandingkan kembali jika kita melihat lihat sepeda motor menyalakan lampu di siang hari.



Dengan lampu sepeda motor yang menyala, membuat pengemudi mobil melihat keberadaan sepeda motor tersebut. Pengendara mobil atau motor pasti melihat spion hanya dalam waktu sangat singkat. Lampu yang menyala akan mempermudah pengendara lain mendeteksi kehadiran anda melalui spion. Sehingga pengendara yang melihat anda akan bisa melakukan antisipasi ketika melihat anda.
Karena seringkali pengendara motor tidak mampu diterdeteksi oleh pengendara mobil karena cepatnya motor bergerak. Sehingga tak jarang mobil dan motor saling bersenggolan.

KESIMPULAN
  1. ProgramDaytime Running Light (DRL) sangat baik untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
  2. Sosialisasi manfaat DRL bagi pengendara perlu terus dijalankan khususnya yang menyangkut keselamatan.
  3. Penerapan SAFETY/Keselamatan tidak mengenal geografis, budaya, dsb.
  4. Jika program DRL berhasil, maka motor tanpa lampu di siang hari akan semakin sedikit atau bahkan tidak ada lagi
Budayakan rasa malu untuk berbuat salah atau melanggar peraturan lalu lintas. INGAT !!! Pelanggaran adalah awal kecelakaan.  Dan satu hal lagi, pabrik sudah mendisain lampu motor kita untuk tahan panas karena dinyalakan terus-terusan. Percayalah, saya sudah membuktikannya. Kecuali lampu anda imitasi tentunya.

Perluasan kata kunci: tilang, polisi, aman, apa, ilmiah, latar belakang

0 komentar:

Post a Comment