Anda perlu lebih jeli dalam membaca label bahan yang tertulis dalam kemasan produk makanan untuk menghindari adanya zat aditif berbahaya yang ditambahkan dalam makanan. Beberapa produk makanan yang memiliki manfaat sehat ternyata seringkali mengandung zat aditif tanpa sepengetahuan Anda.
Zat aditif seperti monosodium glutamate (MSG), sirup jagung tinggi fruktosa, gula, garam, dan minyak nabati terhidrogenisasi memiliki dampak buruk bagi kesehatan karena dapat mempengaruhi fungsi otak dan menurunkan kecerdasan.
Berikut 3 produk makanan sehat yang seringkali mengandung zat aditif, seperti dilansir naturalnews, Kamis (4/10/2012) antara lain:
1. Saus tomat
Saus tomat yang sering Anda jadikan teman makan ternyata mengandung sejumlah bahan yang mengejutkan. Selain mengandung bahan murni seperti tomat dan air, beberapa merk saus tomat juga mengandung MSG, sirup jagung tinggi fruktosa, garam, bawang putih, minyak sayur yang terhidrogenisasi, rempah-rempah, gluten, asam sitrat dan ragi.
Produsen tidak diharuskan untuk mengungkapkan bahan apa saja yang terkandung dalam saus tomat pada labelnya, sehingga pastikan untuk memilih saus tomat dengan seksama. Banyak produk yang menyamarkan bahan aditif berbahaya seperti MSG dengan memberi label 'rasa alami' pada botolnya.
Pilihlah saus tomat yang dikemas dengan menggunakan botol kaca dan bukan kaleng untuk menghindari paparan zat kimia berbahaya lainnya dari kaleng.
2. Selai kacang
Selai kacang merupakan makanan yang sehat karena mengandung lemak nabati dan vitamin. Sayangnya, beberapa merk selai kacang menambahkan bahan seperti gula, sirup jagung, dan minyak nabati terhidrogenasi seperti lemak trans.
Idealnya, selai kacang yang baik hanya berisi kacang saja atau bahan pendukung lain yang tidak berbahaya. Zat aditif seperti sirup jagung ini akan menghilangkan manfaat sehat kacang dan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi jangka panjang, seperti penurunan fungsi kognitif otak.
3. Cuka sari apel
Cuka sari apel menawarkan berbagai manfaat kesehatan, diantaranya mengatasi mulas, nyeri sendi, dan kekakuan sendi, meningkatkan fungsi usus, dan memecah lemak untuk membantu penurunan berat badan.
Untuk mendapatkan manfaat tersebut, pilihlah cuka sari apel yang melalui proses pasteurisasi, organik dan tanpa filter. Baca label cuka sari apel dengan hati-hati, karena beberapa merk diketahui mengandung zat aditif seperti pewarna dan penyedap rasa.
Bahkan produsen yang curang kadang memasang label 'cuka rasa sari apel', dimana cuka tersebut terbuat dari cuka putih biasa dari jagung dan bukan apel yang diberi perasa dan pewarna buatan agar terlihat seperti cuka sari apel.
Sumber: health.detik.com
0 komentar:
Post a Comment