SLOGAN “Mari kita selamatkan bumi” juga bisa dilakukan anak-anak dengan berbagai cara, lho! Mengajarinya membuat mainan dari bahan bekas (daur ulang), adalah salah satunya.
Tak hanya itu, lewat ‘sulap’ barang bekas menjadi mainan itu, kreativitas di kecil akan semakin terasah. Simsalabim!
Lebih kreatif dan mandiri
Mau hadiah apa? “Mainan...” Kebanyakan anak-anak akan menjawab itu bila ditanya.
Memang, mainan buatan pabrik yang sudah jadi - mulai dari alat edukatif sampai alat konstruktif - dapat merangsang motorik halus dan kasar pada anak-anak.
Apalagi mainan tersebut mudah didapat dan bisa langsung dimainkan (ready for use). Moms and Dads pun tinggal membeli tanpa repot-repot membuatnya.
Sesekali coba sesuatu yang tak lain, membuat mainan sendiri. Anda bisa memanfaatkan bahan bekas yang tak terpakai lagi, bisa pula dari tumbuh-tumbuhan atau kulit buah.
Menurut Dra Mayke S Tedjasaputra, MSi, Psikolog dan Play Therapist UI, dengan membuat mainan daur ulang, secara tidak langsung orangtua sudah menjadi contoh bagi anaknya.
“Jika anak melihat ibunya terbiasa membuat mainan recycle, paling tidak ia melihat contoh yang dilakukan ibunya tersebut. Ia akan meniru ibunya membuat mainan sendiri atas usahanya sendiri,” papar Mayke.
Nah, semakin anak besar, ia terbiasa mengembangkan ide-ide kreatif dan belajar berkreasi sendiri. Otomatis, hal tersebut menjadikan anak lebih mandiri.
Tidak konsumtif
Anak juga akan merasa puas dan bangga saat berhasil membuat mainan dari barang bekas. Selain merangsang kreativitas, kegiatan ini juga mengedukasi anak. Ia akan belajar tidak berperilaku konsumtif, mengerti bahwa mainan itu tidak harus dibeli.
Seperti diketahui, anak usia 1-3 tahun belum dapat membuat mainan sendiri. Di sinilah perlunya peran orangtua untuk membantu membuatkan. Selain akan meningkatkan rasa kebersamaan antara orangtua dan anak, mereka juga akan lebih bahagia sebab merasa orangtuanya peduli kepada mereka.
Kreatif tidaknya suatu mainan sangat bergantung pada mainan yang dibuat. Dalam membuat mainan gunakan konsep dasar yaitu warna, bentuk, urutan (pengelompokan).
Jika Moms or Dads mengalami kesulitan berkreasi, tak ada salahnya membeli buku-buku panduan cara membuat mainan dari barang bekas.
Selain itu, pemilihan bahan yang aman juga menjadi prioritas. Jangan menggunakan bahan yang mengandung racun dan jangan gunakan benda-benda yang tajam. Tunggu apalagi, panggil si kecil dan mulailah menyulap si bekas jadi mainan baru.
4 mainan "ajaib" buatan sendiri
1. Drum dari kaleng bekas
Bahan: Kaleng susu/biskuit/cat berbagai ukuran, sumpit kayu, kertas kado, gunting, selotip
Cara membuat: Posisi kaleng dibalik. Pasang 3 sumpit pada pinggir kaleng bagian luar (sebagai penyangga) dan rekatkan dengan selotip melingkari kaleng agar kuat dan tidak lepas. Lalu hiasi kaleng dengan kertas kado. Ambil sumpit dan lilitkan karet gelang di atasnya, gunakan sebagai pemukul/stik drum.
Tip: Ajak si kecil memainkan drum mini-nya. Iringi dengan tepukan tangan atau nyanyian. Ajarkan ia mengetuk secara berirama, pelan, cepat, sangat cepat dan seterusnya. Biarkan si drummer cilik menikmati sensasi bunyi-bunyian tersebut.
2. Mencocokkan bentuk
Bahan: 2 buah kotak plastik bekas es krim dan tutupnya, 1 lembar kartun tebal, gunting, pensil, lem, spidol aneka warna, alat pemotong/cutter.
Cara Membuat: Lubangi tutup es krim dengan bentuk geometris lingkaran, bujursangkar, balok dan sebagainya. Gambar pula bentuk prisma, kubus, lingkaran, atau silinder di kartun tebal lalu warnai dalam berbagai warna dan corak. Misal, bentuk silinder diwarnai dengan spidol kuning, kubus dengan warna hijau dan prisma berwarna biru. Setelah selesai, gunting semua bentuk geometris di kartun tebal. Siapkan pula tutup es krim yang telah dilubangi tadi.
Cara Bermain: Biarkan si kecil mencoba memasukkan gambar dari kartun tebal tadi ke lubang tutup es krim. Misal, gambar silinder dimasukkan ke lubang lingkaran, gambar kubus dan balok dimasukkan ke lubang kotak bujursangkar, dan seterusnya.
Selain belajar memasukkan ke lubang, anak juga diajarkan gambar corak mana yang bentuknya sesuai dengan lubangnya.
Permainan ini akan mengasah motorik halus anak. Anak akan terlatih secara bertahap bagaimana meletakkan kotak-kotak itu di lubangnya. Untuk anak pemula, ajarkan satu bentuk dulu, misalnya lingkaran.
3. Mobil-mobilan
Bahan: Kulit jeruk bali, tali, tusuk gigi, pensil, pisau/cutter.
Cara membuat: Kulit jeruk bali dipotong setengah bagian untuk membuat badan mobilnya. Beri lubang kecil untuk menandakan bagian depannya. Ambil setengah bagian kulit jeruk yang lain untuk membuat roda. Bentuk 4 bulatan atau lingkaran yang sama ukurannya.
Setelah itu potong mengikuti bentuknya dengan menggunakan pisau atau cutter. Pasang roda di bagian sisi kanan dan kiri badan mobil dengan menggunakan tusuk gigi agar roda menempel pada badan mobil. Setelah itu masukkan tali ke lubang di bagian depan badan mobil, ikat kuat. Mobil dari kulit jeruk siap digunakan.
Tip: Ketika membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk, si kecil yang sudah berusia 3 tahun boleh dilibatkan membantu memasang atau menempel roda. Ajak dia bermain bersama-sama. Ajari cara menarik tali mobil-mobilan kulit jeruk itu. Kegiatan ini bermanfaat untuk merangsang saraf motorik kasar anak dan kreativitasnya.
4. Kuda lumping
Bahan: Pelepah daun kelapa yang kering, tali rafia/ijuk, pisau.
Cara membuat: Belah pelepah daun kelapa menjadi bilah-bilah seperti untuk kayu bakar. Lalu ambil beberapa bilah itu dan ikat dengan tali rafia atau ijuk. Selempangkan bilah yang telah diikat tadi ke pundak dan diapit di antara paha sehingga menjadi kuda lumping.
Tip: Ajaklah si kecil menaiki kuda lumping seperti menaiki kuda sungguhan. Orangtua mengiringi dengan tabuhan kaleng sebagai irama musiknya, dan potongan kayu untuk menabuhnya. Ajak si kecil mengoyang-goyangkan badannya mengikuti irama tabuhan kaleng sambil naik kuda lumping. Kegiatan ini akan merangsang saraf motorik kasar anak.
Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=13659775
0 komentar:
Post a Comment