About Me

Tuesday, 20 March 2012

Diserang Tomcat, Sebaiknya Jangan Diobati Sendiri


Mereka yang terkena serangan serangga Tomcat atau kumbang Paederus dihimbau untuk segera berobat ke dokter atau rumah sakit terdekat. Pasien sebaiknya tidak melakukan pengobatan sendiri di rumah guna mendapatkan penanganan yang tepat dan menghindari infeksi yang lebih parah.

Hal itu ditegaskan Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (FKUI-RSCM) Jakarta, Dr. dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb, Sp.KK(K) menanggapi berita serangan Tomcat di media massa dalam beberapa hari terakhir.

"Memang benar, tindakan pertama itu harus dicuci, karena partikelnya harus dihilangkan segera dari kulit. Tetapi supaya penanganannya tepat, sebaiknya jangan mengobati sendiri," kata Tjut yang dihubungi Kompas.com, Selasa (20/3/2010) .

Protein Asing

Menurut Tjut, seseorang yang terkena partikel dari serangga Tomcat dapat mengalami reaksi mulai dari yang ringan sampai parah. Partikel yang terdapat pada serangga jenis Kumbang Rove ini merupakan sejenis protein atau bahan racun biologis asing bagi kulit. Bagi kebanyakan orang, partikel ini dapat menimbulkan dermatitis, tetapi bisa tidak pada beberapa orang.

"Protein asing ini kalau menempel bisa bereaksi dermatitis, tetapi ada juga ada yang kebal. Kalau yang terkena racunnya umumnya semua orang dapat terkena," ujar dokter yang menjabat Ketua Kolegium Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin ini .

Untuk reaksi yang ringan, partikel kumbang ini hanya akan menyebabkan peradangan ringan di sekitar kulit. Pada tahap ini, pengobatan biasanya dapat dilakukan dengan pemberian antiradang yang dioleskan.

Tetapi untuk reaksi yang berat, pengobatan akan lebih kompleks. Partikel bisa saja masuk ke aliran darah, sehingga peradangan kulit menyebar luas menyebabkan kulit merah, bengkak dan melepuh. Infeksi dapat menyertai apabila bersama partikel terkandung bakteri ditandai dengan gelembung mengandung nanah yang timbul beberapa hari kemudian. Pada tahap ini, lanjut Tjut, pengobatan yang dilakukan tidak bisa lagi obat luar tetapi harus sistemik (diminum atau suntik), selain obat antiradang, tetapi juga diperlukan antiinfeksi.

Tjut juga meluruskan informasi keliru yang beredar tentang penggunaan obat salep Acyclovir. Ia menegaskan, obat tersebut bukanlah ditujukan untuk mengatasi dermatitis dan infeksi akibat serangan Tomcat. Acyclovir yang diminum dipakai untuk pengobatan herpes.


Sumber: kompas.com

0 komentar:

Post a Comment