About Me

Friday, 27 January 2012

Rokurokubi Hantu Wanita Jepang Berleher Panjang


Jepang juga sama dengan seperti negara-negara lain di asia yaitu memiliki banyak cerita hantu legenda yang berkembang pada pada zaman dahulu kala dan menjadi mitos yang dipercaya. klo ngga salah mitos-mitos ini berkembang pada zaman edo, dimana masyarakat jepang masih dalam keadaan tradisional dan belum tersentuh oleh kebudayaan asing. sebagaimana kita ketahui bahwa dahulu jepang menerapkan politik pintu tertutup dan masih sangat menjaga tradisi jepangnya.

Ada banyak cerita hantu tradisional khas jepang yang telah beredar bahkan sampai kemancanegara. kita tidak akan membahas semuanya karena memang pengetahuanku mengenai hantu jepang sangat terbatas hihihi...

Hantu rokurokubi atau lebih dikenal dengan hantu leher panjang adalah hantu dengan sosok wanita yang memiliki leher yang sangat panjang. hantu ini dipercaya terjadi karena ia melanggar suatu peraturan dalam agama budha (masyarakat dijepang mayoritas beragama sitto dan budha) ia mendapatkan kutukan berupa leher yang memanjang.



Hantu leher panjang ini pada siang hari akan terlihat seperti manusia biasa pada umumnya dan bahkan ia membaur dengan masyarakat dan memiliki keluarga, ia hidup seperti manusia normal dengan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, namun apabila malam hari tiba (klo ngga salah tengah malam) maka leher dari hantu ini akan memanjang karena kutukan. biasanya sebelum lehernya memanjang ia keluar rumah agar keluarganya tidak mengetahuinya. hantu ini sangat gemar sekali menakut-nakuti orang dengan lehernya yang panjang (ternyata ia bangga, ckckckck).


Ia akan berjalan seorang diri ditengah gelapnya malam dan menakut-nakuti seseorang biasanya orang yang sedang mabuk atau sedang tertidur pulas dan banyak yang percaya bahwa hantu ini juga menghisap darah. kemudian pada saat pagi menjelang, lehernya akan kembali normal dan ia akan menjalani aktivitas / kehidupan normalnya kembali.

Sumber: http://www.dhaniels.com/2012/01/rokurokubi-hantu-wanita-jepang-ber.html

0 komentar:

Post a Comment