About Me

Wednesday 6 March 2013

Lampu HID, Lampu Penyebab Kecelakaan


Lampu HID dapat merugikan pengguna jalan, disebabkan cahaya lampu HID yang begitu terang dan menyebabkan orang lain tidak dapat melihat dengan jelas. Dan akhirnya bisa menyebabkan kecelakaan.

Banyak orang yang menggunakan lampu HID, baik di mobil Maupun di motor. Padahal lampu HID itu dilarang, tapi masih ada saja orang yang tetap memakai lampu HID.

Apa itu lampu HID?

HID (High Intensity Discharge) atau yang lebih dikenal dengan nama lampu Xenon mampu menghasilkan cahaya dengan tingkat intensitas yang tinggi. Untuk tingkat keterangan warna dari lampu HID ditentukan oleh satuan derajat Kelvin (K). Sedangkan untuk menyalakan lampu HID diperlukan Ballast yang merupakan alat untuk menyediakan dan mengendalikan voltase lampu termasuk juga untuk menstabilkan aliran listrik.

Jenis/Tipe Lampu HID

Sekarang ini sudah banyak sekali jenis lampu HID dari berbagai merk/tipe dengan kualitas yang berbeda-beda, produksi dan penggunaannya pun saat ini tidak hanya untuk mobil melainkan motor pun sudah bisa.

Karena banyak merk dan kualitas yang berbeda-beda inilah kita harus jeli dalam memilih lampu HID untuk diaplikasikan pada kendaraan, terutama buat pengguna mobil.

Untuk jenis/tipe lampu HID yang beredar di pasaran, umumnya terdiri dari lampu-lampu model H1, H3, H4, H7, H8, H11, HB3, HB4. Yang membedakan satu dengan yang lainnya ada pada kedudukan bohlamnya, sedangkan untuk ballast sama semuanya. Model yang umum beredar di Indonesia adalah tipe H4 dimana antara lampu jauh dengan lampu dekat jadi satu.

Tingkat Keterangan Warna

Lampu HID punya banyak tingkat keterangan yang ditentukan berdasarkan satuan derajat Kelvin (K) dan setiap nilai memiliki warna sinar lampu yang berbeda-beda. Berikut adalah macam warna berdasarkan tingkat derajat Kelvin (K)

1. 4300K Kuning
2. 5500K Putih agak kuning
3. 6500K Putih
4. 8500K Putih-biru
5. 10000K Biru agak ungu
6. 12700K Ungu
7. 15000K Pink

Cara Menghindari Pancaran Lampu HID



Jangan pernah melihat lampu HID atau sumber cahaya lainnya yang terlalu terang hingga menyilaukan mata. Hal ini akan mengakibatkan kebutaan sesaat. Pasalnya, kilauan lampu tersebut akan berada di mata kita untuk beberapa saat. Akibatnya kita tidak bisa melihat. Inilah yang berbahaya.



Sinar lampu mobil mengarah ke atas dan melebar. Ini jelas berbeda dengan standar yang telah diterapkan. Lampu standar haruslah mengarah ke bawah. Cahaya lampu kiri sedikit melebar ke kiri dan mengarah lurus ke depan bawah, sementara lampu kanan melebar, tetapi agak sedikit mengarah ke dalam. Kedua lampu mempunyai batas cahaya yang tidak mengarah ke atas (cut off). Hal ini bertujuan agar tidak membuat silau pengendara dari arah berlawanan. Dan jika dirasa kurang, barulah menggunakan high-beam alias lampu jauh yang mengarah jauh ke depan dan arah pencahayannya ke atas. Tapi menggunakan ini pun tidak boleh sembarangan.

Biasanya lampu jauh ini digunakan untuk melihat kondisi jalan jauh ke depan, ketika penerangan minim atau tidak sama sekali. Atau, secara etika, lampu ini juga digunakan untuk “meminta” jalan kepada kendaraan dari arah berlawanan.



Kita bisa melakukan tiga hal:

1. Jangan pernah bosan melakukan tehnik SEE (Search Evaluate Execute)

Dimana biker harus konsisten melihat jauh ke depan, mengevaluasi halangan/potensi kecelakaan serta memutuskan sikap dalam kondisi tersebut. Dalam kasus Ableh, kesalahan minor juga dilakukan Ableh yang melihat dari jauh kondisi ini, tetapi tidak melakukan evaluasi mengenai bahayanya cahaya lampu tersebut.

2. Akan sangat lebih baik untuk mengurangi kecepatan ketika menemui kondisi seperti ini

Pengurangan kecepatan pun dilakukan dengan hati-hati. Artinya, jika dari jauh sudah melihat adanya kendaraan yang menggunakan lampu jenis ini, maka antisipasilah.

Jangan melakukan asumsi, lakukanlah analisa! Jika memungkinkan, pinggirkan kendaraan perlahan-lahan hingga mobil/motor tersebut berlalu. Mengapa? Karena dengan mengurangi laju kendaraan kita, resiko menabrak kendaraan di depan bisa dikurangi. Namun hal ini tetap tidak mengurangi resiko ditabrak dari belakang oleh kendaran lain. Itulah sebabnya, selalu cek spion dan blind spot.

3. Jika memang ada kendaraan dari arah belakang menggunakan lampu HID atau sejenis, biarkan dia melaju dahulu

Biasanya, pengemudi yang di depan akan terganggu oleh pantulan sinar HID melalui kaca spion.

Arah Sinar Lampu Halogen (Standar)
Arah Sinar Lampu HID

Sumber: http://klik77.blogspot.com/2013/02/lampu-hidlampu-sumber-celaka.html

0 komentar:

Post a Comment