Kebanyakan orangtua di Indonesia akan melarang anaknya ketika ia melakukan sesuatu (seperti ketika makan atau menulis) dengan tangan kiri karena dianggap tidak sopan. Padahal pelarangan tersebut justru bisa mematikan kreatifitas anak.
"Orang Indonesia sering melarang anaknya bila menggunakan tangan kiri dan pasti langsung mengatakan 'ayo mana tangan manisnya (tangan kanan)'. Karena sering dilarang-larang akibatnya anak menjadi tidak kreatif," ujar Dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi, konsultan tumbuh kembang-pediatri sosial, dalam acara Konferensi Pres Bonakid dari Wyeth untuk Anak Aktif Indonesia di The Only One, fX Plaza, Jakarta, Kamis (12/7/2012).
Menurut Dr. Soedjatmiko, ketika orangtua menghalangi anak menggunakan tangan kiri maka perkembangan otaknya akan terganggu. Otak kanan dan kiri harus digunakan secara seimbang, sehingga kecerdasan otak kanan dan kiri sama berkembangnya.
Otak kiri dicirikan dengan karakteristik yang berhubungan dengan kemampuan analisis, logis, urutan, objektif dan rasional. Dengan karakterisitik ini, orang yang dominan menggunakan otak kiri (dominan pada tangan kanan) cenderung memiliki pendekatan rasional terhadap kehidupan.