About Me

Jasa Menghapus Malware (Virus) Komputer Tanpa Format

Stres karena laptop bervirus dan tidak ingin diformat? Di sini solusinya.

Jauhi Aplikasi RAM Booster dan Task Killer Pada Android

Sering menggunakan aplikasi pembersih seperti Clean Master? Hati-hati!

Pohon Soekarno, Hadiah Sang Proklamator bagi Arab Saudi

Pohon inilah yang mengurangi efek panas terhadap umat islam yang menuaikan ibadah Haji di sana

Hyperloop Siap Bangun Transportasi Tercepat di Indonesia

Lebih cepat dari pesawat penumpang, hanya kalah cepat dari pesawat tempur. Wow!

5 Bukti Bahwa Smartphone Ubah Manusia Menjadi 'Zombie'

Bukti bahwa kecanduan Smartphone sudah sangat meresahkan.

Saturday 11 August 2012

Operasi caesar Mengurangi IQ Anak


Ilmu pengetahuan modern telah menyajikan bukti yang meyakinkan dari saling ketergantungan langsung antara kemampuan mental anak dan dengan proses cara kelahirannya.

Bayi lahir dengan cara alami kemungkinan memiliki tingkat kecerdasan (IQ) yang lebih besar. dibandingkan dengan bayi-bayi yang lahir melalui operasi caesar, menurut para ilmuwan dari Amerika Serikat yang diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE.

Operasi caesar bukan cara terbaik untuk melahirkan, sebab operasi dapat mempengaruhi kesehatan otak anak. Bayi yang dilahirkan secara normal di dalam otak bayi ada protein yang berfungsi untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Tingkat protein lebih tinggi bila bayi lahir melewati jalan kelahiran, para peneliti dari Yale University, melakukan percobaan pada tikus.

Malam Ini Puncak Hujan Meteor Perseid


Sabtu sampai dengan Minggu besok adalah puncak dari hujan meteor Perseid. Pengamatan sebaiknya dimulai sejak jam 10 malam waktu setempat. Saat ini posisi Bumi dan Bulan sedang melewati area penuh batuan kecil yang ditinggalkan oleh komet Swift-Tuttle.

Jika Anda beruntung, Anda dapat melihat sekilas hasil ledakan dari tumbukan meteor Perseid dengan Bulan. Tentu saja untuk melihat hal itu Anda harus membutuhkan teleskop berdiameter minimal 20 cm dan peralatan video untuk merekam, karena kilasan itu hanya terjadi beberapa detik saja.

Laba-laba Bersarang, Masuk Dalam Lubang Telinga


Legenda lama tentang laba-laba yang masuk ke lubang telinga ketika Anda tidur, menjadi sebuah kenyataan.

Seorang wanita yang diperiksa ke Rumah Sakit Pusat Changsha di Cina, pada Jumat (10/8), dengan perasaan gatal di telinga, ternyata seekor ditemukan seekor laba-laba kecil "menghuni" saluran telinganya, menurut laporan berita setempat.

Laba-laba kecil tersebut sudah menghuni telinga si wanita selama lima hari ketika ia sedang tidur.

Gula Bisa Bikin Bodoh ?


Gula bisa bikin bodoh? Mengkonsumsi gula yang tinggi memberikan 2 dampak negatif sekaligus yaitu menaikkan berat badan dan juga membuat kinerja otak berkurang. Penelitian tentang gula ini telah dilakukan oleh Universitas California di Los Angeles dan kemudian di muat di sebuah jurnal bernama jurnal fisiologi.

Hasil penelitian ini menunjukkan semakin banyak gula di dalam diet anda dapat membuat kerja otak anda menjadi menurun dan daya ingat menjadi menurun. Tak lupa juga dibawah ini ada sebuah kutipan yang di sampaikan oleh peneliti Universitas California saat itu.

Sebagai alat percobaan, penelitian menggunakan tikus. Mereka membagi 2 kelompok tikus yang akan diberikan minuman yang mengandung tinggi fruktosa sirup jagung (High Fructosa Corn Syrup) selama 6 minggu. Namun salah satu dari kelompok tikus tersebut diberikan tambahan asam lemak Omega-3  setiap hari.

Perlu diketahui bahwa sebelum proses ini, tikus - tikus tersebut diberi makanan standar tikus dan dimasukkan kedalam labirin selama 5 hari. Peneliti juga menempatkan sebuah “Landmark Visual” yang berguna agar tikus itu tetap dapat mengetahui jalan keluar dari labirin tersebut. Setelah 5 hari, mulailah tikus itu diberikan Minuman HFCS selama 6 minggu.

Lalu setelah 6 minggu apa yang terjadi? Ternyata kelompok tikus yang diberikan tambahan asam lemak omega-3 dapat menemukan jalan keluar nya lebih cepat dari pada kelompok tikus yang tidak.

Anak yang Suka Menentang Cenderung Tumbuh Menjadi Pecandu


Kecenderungan seseorang untuk berperilaku ketika dewasa dapat diketahui sejak masa kanak-kanaknya. Anak-anak yang menunjukkan perilaku menentang berisiko kecanduan nikotin, ganja dan kokain. Sedangkan anak yang kurang dapat memusatkan perhatian, risikonya kecanduan nikotin lebih tinggi.

Kesimpulan tersebut diperoleh ilmuwan di Sainte-Justine University Hospital Center's (UHC) dan University of Montreal lewat penelitian selama 15 tahun. Dalam laporan yang dimuat jurnal Molecular Psychiatry, peneliti mengevaluasi perilaku 1.803 anak-anak berusia 6 - 12 tahun setiap tahun lewat ibu dan gurunya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada usia 21 tahun, sebanyak 13,4% anak kemudian mencandu alkohol, sebanyak 9,1% kecanduan ganja, sebanyak 2,0% kecanduan kokain dan yang kecanduan tembakau ada sebanyak 30,7%. Namun pada gejala ganggguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (ADHD), penelitian tidak menemukan keterkaitan dengan penyalahgunaan zat.