About Me

Friday 3 February 2012

Bahaya Tisu


Kertas tisu adalah benda umum yang sangat biasa dan digunakan oleh hampir seluruh manusia. Tisu kita gunakan untuk membersihkan sesuatu, memegang makanan, dll.. Tidak ada yang aneh dengan ini bukan? Tetapi tahukah anda bahwa tisu juga bisa berbahaya untuk kita dan dunia kita?

Bahaya Global Warming


Konsumsi tissue per kapita:
Di Amerika Utara 23.0 kg
Di Eropa Barat 13.8 kg
Di Amerika Selatan 4.2 kg
Di Asia 1.8 kg
Di Africa 0.4 kg

Estimasi penjualan tisu toilet:
Di United States (2005) US$5.7 billion
Di Canada US$643 million
Di India US$7.7 million

Bukan khayalan aktivitas di toilet sangat berpengaruh terhadap pemanasan global. Jutaan ton tisu toilet diproduksi dari sebuah lahan hutan tropis yang digantikan kebun kayu akasia dan eucalyptus. Kawasan kehidupan komunitas lokal dan kawasan konservasi pun dirambah. Raksasa industri bubur kertas (pulp) menghabiskan lahan hutan yang menjadi pengolah emisi karbon.

Pemanasan global berawal dari perilaku konsumtif penduduk dunia. Keinginan sebuah kepraktisan melakukan sesuatu, berujung pada sebuah penghilangan sumber kehidupan penduduk dunia masa datang. Pemodal selalu berlomba membangun gunung keping emas. mengabaikan keseimbangan, menyisakan bencana ekologi.

Air yang semakin berkurang akibat perilaku buruk industri, hingga penguasaan kawasan sumber air bersih menjadikan tak ada pilihan lagi untuk sekedar membersihkan diri. Sumber-sumber air semakin berkurang akibat ditebangnya kawasan hutan. sungai-sungai dicemari oleh limbah pabrik bubur kertas dan tisu toilet. Tisu toilet, berdampak pada percepatan kematian generasi.

Bahaya Untuk Kesehatan


Ancaman kesehatan yang justru tidak kita sadari berasal dari kertas tisu. Kita kerap menggunakannya untuk mengambil atau membungkus makanan, misalnya gorengan, untuk menghindari tangan kotor atau menyerap minyak yang berlebihan pada makanan tersebut. Padahal, zat kimia yang terkandung dalam kertas tisu, kata Sapto Nugroho Hadi, dari Departemen Biokimia IPB, dapat bermigrasi ke makanan.

Zat ini disebut pemutih klor yang memang ditambahkan dalam pembuatan kertas tisu agar terlihat lebih putih dan bersih. Zat ini bersifat karsinogenetik (pemicu kanker). Hal yang sama juga terjadi pada kertas yang lain, entah kertas koran atau majalah, yang sering dipakai untuk membungkus makanan. Kertas-kertas ini mengandung timbal (Pb) yang bisa berpindah kemakanan karena panas makanan. Timbal yang masuk ketubuh akan meracuni tubuh dan menyebabkan beragam gangguan, dari kondisi pucat sampai lumpuh.

Jadi, lebih baik gunakan wadah lain, piring beling atau plastik yang memang khusus digunakan untuk makanan, bila hendak membungkus atau membawa makanan.

Saran: Gunakanlah tisu seperlunya saja. Gunakan sampai benar-benar tidak bisa digunakan lagi barulah mengambil tisu baru dan jangan menggunakan tisu untuk membawa makanan.

Bahaya Tisu toilet dan Handuk Kertas

       

Kebiasaan menggunakan tisu kertas setelah mencuci tangan di toilet umum ternyata memiliki dampak yang kurang baik.
Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Infection Control mengungkap bahwa tisu kertas tersebut mengandung bakteri (meskipun belum terpakai), dan jika digunakan setelah mencuci tangan, bakteri tersebut tanpa sengaja terpindah ke tangan.

Penelitian di Laval University Kanada menguji enam merek tisu kertas dan kemudian membagi-bagikan ke kamar mandi umum. Setelah beberapa hari ditemukan bakteri dalam tisu kertas tersebut, terlebih pada tisu kertas yang terbuat dari serat daur ulang.
Penelitian ini juga menguji enam merek tisu toilet yang dijual umum dipasaran. Jenis tisu- tisu itu sengaja dijadikan contoh karena banyak digunakan di toilet umum. Tak diduga, peneliti menemukan banyak kuman dan bakteri pada keenam merek tisu, namun tisu yang terbuat dari serat daur ulang (seperti Tisu toilet dan Handuk kertas) merupakan jenis yang paling terkontaminasi.

"Dalam penelitian kami, konsentrasi bakteri di dalam kertas daur ulang yaitu antara 100-1000 kali lipat lebih tinggi daripada jenis kertas yang dibuat tanpa proses daur ulang", ujar salah seorang peneliti seperti dilansir WebMD.

Para peneliti mengatakan, penemuan bakteri pada tisu toilet cocok dengan penelitian lain yang telah mencatat jumlah bakteri yang tinggi dalam produk kertas daur ulang dari jenis yang lain. Bakteri bisa berkembang di kertas daur ulang karena bahan tersebut mengandung bahan pengikat, seperti tepung dan pengisi yang berfungsi sebagai makanan.

Bakteri yang bersarang di kertas daur ulang mengandung bahan pengikat seperti pati yang berfungsi sebagai bahan makanan bakteri tersebut. Sebagian besar bakteri yang ditemukan adalah bakteri Bacillus yang bisa menyebabkan keracunan makanan. Selain itu, juga ditemukan setidaknya ditemukan 16 spesies bakteri yang terkandung dalam tisu toilet. Lendir bakteri diketahui sebagai masalah utama yang terdapat dalam tisu kertas.

Namun dalam satu jenis tisu kertas yang diteliti, ditemukan kandungan jenis bakteri Bacillus cereus. Selain dapat memicu keracunan makanan, bakteri jenis ini dipercaya dapat memicu infeksi mata, paru-paru, darah, dan sistem saraf pusat.

Penemuan bakteri B. cereus pada dasarnya tidak akan membahayakan, namun jenis bakteri ini berbahaya bagi orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah, bayi, dan juga orang lanjut usia.

Meskipun sejumlah bakteri B. cereus tidak akan membahayakan orang sehat, peneliti mencatat mungkin lebih berbahaya bagi orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, seperti bayi dan orang tua, dan bagi orang-orang yang pengobatan yang menekan fungsi kekebalan tubuh mereka.

"Orang tidak harus berpikir bahwa lebih baik untuk tidak mencuci tangan, jika hanya memiliki tisu toilet yang tersedia untuk mengeringkan tangan setelah mencuci tangan. Mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun selama 20 detik masih aturan yang paling ideal. Terutama setelah melakukan kegiatan yang secara signifikan dapat meningkatkan paparan kuman. Jika terdapat alternatif pengering udara untuk mengeringkan tangan di toilet umum, mungkin hal tersebut merupakan pilihan yang paling sehat," kata Angela Golden, DNP dari American Academy of Nurse Practitioners. Dtc,ins.

Perluasan kata kunci: Tissue, Tisu basah, Tisu Wajah

Sumber:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4808987
http://www.go4healthylife.com/articles/4982/1/Bahaya-Mengintai-di-Balik-Tisu-Kertas/Page1.html
http://industri17ary.blog.mercubuana.ac.id/2012/02/24/bahaya-tisu-toilet-umum/

0 komentar:

Post a Comment