About Me

Friday 25 April 2014

Belajar Berpikir Ala Sherlock Holmes


Sherlock Holmes, dialah detektif cerdas yang diciptakan Sir Arthur Connan Doyle lewat novel-novelnya dan sekarang pun sudah ada filmnya sampai sekuel kedua. Tetapi kita tidak membahas filmnya melainkan cara berpikirnya yang unik dalam memecahkan kasus yang bahkan polisi tidak bisa memecahkannya.

Apa yang unik dari jalan pemikirannya? Ternyata, yang menjadi senjata andalannya adalah kemampuan mengambil deduksi dari segala hal yang dia lihat, dengar, maupun rasakan. Bahkan petunjuk sekecil apapun yang biasanya lepas dari perhatian orang, tidak luput dari perhatiannya. Ketika suatu hal terlihat aneh, Sherlock Holmes akan mencoba mencari hubungan-hubungan yang memungkinkan untuk membuat sebuah deduksi atau relasi.

Sherlock Holmes juga ternyata memiliki sebuah kemampuan memorizing (daya ingat) yang luar biasa. Dimana pada teknik deduksi ini, Holmes akan meletakkan informasi-informasi yang didapatnya dan membaginya ke dalam beberapa tempat di dalam pikirannya. Dengan begitu, ketika Holmes membutuhkan informasi yang diperlukan, dia bisa menyusuri jalan-jalan dalam pikirannya dan mengambil informasi-informasi tersebut tanpa perlu kesulitan, layaknya sebuah komputer, yang dia sebut Mind Palace.

Memang mungkin terdengar sangat sulit, dan memang itu suatu hal yang luar biasa, tapi setidaknya kita bisa mencobanya di dunia nyata. Bukan menjadi Consultant Detective, tapi sekedar mempraktikan cara berpikirnya.

Teknik Berpikir Deduksi

Apakah itu teknik berpikir deduksi? Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan dari keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum. Deduksi adalah cara berpikir yang di tangkap atau diambil dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus.
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Anda bisa mencoba teknik berpikir ini dengan tidak hanya melihat, tetapi benar-benar memperhatikan, memahami sesuatu hal. Selain memahami, anda juga harus dapat mengkritisi dan mempertimbangkan semua aspek.

Jika anda suka membaca bukunya, ada sebuah kutipan menarik dalam Novel Sherlock Holmes seri pertama, yang berjudul A Study in Scarlet (terbit tahun 1887), seperti ini kutipannya:

Otak manusia pada awalnya seperti loteng kecil yang kosong, dan Anda harus mengisinya dengan perabotan sesuai dengan pilihanmu. Orang bodoh mengambil semua informasi yang ditemuinya, sehingga pengetahuan yang mungkin berguna baginya terjepit terjepit di tengah-tengah atau tercampur dengan hal-hal lain. Orang bijak sebaliknya, dengan hati-hati dia memilih apa yang dimasukkannnya ke dalam loteng otaknya. Dia tidak akan memasukkan apa pun kecuali peralatan yang akan membantunya dalam melakukan semua pekerjaannya, sebab peralatan ini saja sudah banyak. Semuanya itu diatur rapi dalam loteng otaknya sehingga ketika diperlukan, dia dapat dengan mudah menemukannya. Keliru jika Ada pikir loteng otak kita memiliki dinding-dinding yang bisa membesar. Untuk setiap pengetahuan yang Anda masukan, ada sesuatu yang sudah Anda ketahui yang terpaksa Anda lupakan. Oleh karena itu penting sekali untuk tidak membiarkan fakta yang tidak berguna menyingkirkan fakta yang berguna.

Bisakah kita berpikir seperti Sherlock Holmes? Tentu saja bisa!

Secara umum, ada 4 tahapan dalam memecahkan semua misteri dan menjawab semua masalah yang ada.

1. Mengamati (Mencari Fakta)



Setiap anda dalam masalah atau situasi baru, anda harus mengamati dahulu. Pengamatan memerlukan totalitas, mendengarkan, perhatikan bau, lihat dengan teliti. Peka dengan semua gerakan, petunjuk dan apa pun itu yang menarik.

Sherlock menyuruh anda diam, sebelum anda mendapatkan fakta-fakta yang sudah dikumpulkan. Mengamati dengan seobjektif mungkin dengan cara mengamati masalah mulai dengan sudut yang berbeda sebanyak mungkin.

"It is a capital mistake to theorize before one has data. Insensibly one begins to twist facts to suit theories, instead of theories to suit facts." ~ Sherlock Holmes

2. Analisis (Memilah-milah Potongan Puzzle)


Layaknya puzzle, masalah yang anda hadapi seperti kesatuan puzzle dari yang beberapa bagian. Bila Anda sudah memiliki semua bagian dengan cara yang benar, Anda bisa menganalisis mana yang benar dan mana yang bisa digabungkan dengan bagian yang lain, dan berfikir bagaimana cara menghubungkan satu sama lain. Bagaimana satu puzzle itu bisa mempengaruhi pada gambar keseluruhannya. Semakin banyak puzzle itu semakin besar anda bisa melihat solusinya.

3. Mencari Sampai ke Intisari



Bagian ini adalah mengambil sudut yang berbeda selama tahap observasi. Dalam tahap ini, Anda diharuskan mencari Intisari dalam masalah ini, mencari alat bukti lainnya di lapangan dan mencari petunjuk yang terkecil.

"He was out on the lawn, in through the window, round the room, and up into the bedroom, for all the world like a dashing foxhound drawing a cover." ~ The Devil's Foot

4. Imajinasi



Sherlock Holmes sering menyendiri untuk membantunya memecahkan masalah, mengasingkan diri dari semua gangguan sehingga dia menggunakan imajinasinya agar bebas mengeksplorasi masalah dari semua sudut.

Tahukah Anda mengapa Sherlock suka dengan biola? Karena dengan biola, membantu dirinya rileks, sementara bagian pikirannya sibuk dengan bermain biola, sebagiannya lagi membentuk ide-ide baru.

Melamun juga membantu interaksi ide untuk menghasilkan wawasan baru ke dalam kasus berat yang sedang dihadapi. Jadi, begitulah apa yang dilakukan Sherlock. Ambil inspirasi dari dia dan cobalah rilekskan pikiran Anda, dan Anda akan kagum pada apa yang anda temukan dalam diri Anda.

Nah, sekarang Anda sudah mengetahui cara berpikir Sherlock holmes, cara pemecahan masalah sampai melihat kecerdasan yang di kalian miliki sendiri. Mulai dari sekarang anda harus bisa berpikir seperti itu. Diam, dengarkan, perhatikan, dan amati dengan teliti dalam menghadapi masalah apapun dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kita akan terhindar dari penipuan, kesalahan fatal, atau pun kecelakaan.

Sumber: http://guntursigarlangit.blogspot.com/2013/11/belajar-berpikir-ala-sherlock-holmes.html

0 komentar:

Post a Comment