About Me

Tuesday 14 August 2012

Cara Makan Sushi yang Baik dan Benar


Memakan makanan khas negara lain tak bisa sembarangan. Kita harus memahami dan menghormati budaya serta kebiasaan yang berhubungan dengan makanan tersebut. Contohnya saat makan sushi. Seperti apa tata cara memakan sushi yang baik dan sopan? Serta mengerti dan memahami bahan-bahan pelengkapnya yang ternyata ada fungsi dan manfaatnya masing-masing.

HASHI - Sumpit


Jika Anda kesulitan menyuap sushi berukuran besar menggunakan sumpit, Anda diperkenankan langsung menggunakan tangan. Sashimi (potongan ikan mentah tipis-tipis) harus selalu disuap dengan sumpit.

Jika sumpit sedang tak digunakan, sandarkan sumpit Anda pada hashi oki (kotak kecil tempat sandaran hashi/sumpit) atau taruh melintang di atas piring Anda. Jangan simpan di atas meja dengan bersandar pada piring.

SHOYU - Kecap asin Jepang


Sushi dan sashimi biasanya dicelup ke dalam kecap ini sebelum dimakan. Tuangkan secukupnya ke dalam piring kecil wadah kecap, dan jangan celupkan sushi terlalu dalam. Selain dianggap kurang sopan, mencelup sushi terlalu dalam ke piring kecap Jepang membuat rasanya akan jadi terlalu asin dan kemungkinan nasi sushi pun akan pecah berantakan.

Perlu diingat!! Tidak semua sushi harus menggunakan Shoyu untuk menyantapnya! Perhatikan terlebih dahulu, apakah sushi tersebut adalah kategori sushi authentic atau menggunakan daging ikan "mentah" sebagai bahan bakunya. Dan apakah sushi tersebut sudah diberikan siraman saus di atasnya? Bila iya, kemungkinan besar itu adalah saus yang cocok untuk sushi tersebut, tidak perlu lagi kita menambahkan shoyu waktu menyantapnya yang malah akan merusak cita rasa sushi itu sendiri. Biasanya sushi tersebut adalah kategori sushi fusion (sushi yang sudah dimodifikasi).

WASABI - Horseradish


Selain sebagai penyedap rasa, rasa pedas pada wasabi yang mengandung isotiosiant ternyata bersifat antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Jadi memang cocok disajikan bersama dengan makanan mentah seperti sashimi dan sushi yang terdapat daging ikan mentah tentunya. Wajib hukumnya untuk menambahkan wasabi bila ingin menyantap sashimi dan sushi yang menggunakan ikan mentah, karena fungsi wasabi ini adalah untuk membunuh bakteri yang ada di daging ikan mentah. sehingga anda pun terhindar dari resiko sakit perut atau diare setelah menyantap hidangan ikan mentah.



Wasabi merupakan keluarga dari jenis kubis atau lobak. Tumbuhan wasabi hanya hidup di aliran air yang bersih dan sejuk. Oleh karena itu akan lebih sering ditemui pada daerah pegunungan, seperti di pegunungan Honshu, Kyushu, dan Shikoku di Jepang. Menurut sejarah, awalnya wasabi tumbuh liar di hulu Sungai Abe, Prefektur Shizuoka.

Bagian utama yang digunakan dari wasabi adalah akarnya. Akar wasabi bentuknya menyerupai lobak dan memiliki banyak manfaat. Beberapa manfaat dari akar wasabi di antaranya, dapat mengaktifkan antioksidan dalam tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan bakteri, mengaktifkan fase enzim untuk proses detoksifikasi atau pengeluaran racun dalam tubuh, menangkal keracunan makanan yang disebabkan oleh mikroba, membersihkan organ hati sebagai pembentuk cairan empedu, menciptakan berbagai enzim pencernaan makanan, melindungi dari serangan kanker perut, kanker usus besar, dan kanker payudara, mengobati sakit gigi dengan mengurangi pertumbuhan bakteri yang menyebabkan lubang pada gigi, serta membantu proses pembekuan darah. Selain itu wasabi juga berkhasiat sebagai perangsang hasrat seksual bagi laki-laki.


Wasabi berbeda dengan cabai. Rasa pedas yang dihasilkan berasal dari pengeluaran uap panas dan pedas ketika akar wasabi itu diparut. Karena memiliki aroma yang berciri khas, para ilmuwan Jepang, menggunakan bau wasabi sebagai pengenalan aroma pedas kepada orang-orang tuna rungu.

Untuk penggunaan wasabi, terlebih dulu aduk hingga tercium aroma ‘pedas’ yang khas baru dioleskan ke sushi dan sahimi yang akan kita makan bukan dengan mencampurnya dengan saus shoyu, seperti yang selama ini dilakukan banyak orang. Karena dengan cara tersebut aroma wasabi akan teredam oleh aroma shoyu, yang mengakibatkan penguapan daya pedasnya akan menjadi berkurang.

Penggunaan wasabi tidak hanya dengan dimakan, namun juga bisa diaplikasikan langsung pada kulit. Wasabi yang dapat mengaktifkan antioksidan dapat melindungi dan mengobati kulit dari radikal bebas. Banyak industri perawatan kulit yang memasukkan bahan ini ke dalam produknya. Di antaranya sebagai bahan facial dan perawatan tubuh di tempat-tempat spa.

Sayangnya wasabi hanya bisa dipanen setelah 3-4 tahun masa tanamnya. Hal ini yang menyebabkan harga wasabi menjadi mahal di samping manfaatnya yang sangat besar. Walau sebenarnya ada jenis wasabi yang ditanam di ladang dan dapat dipanen hanya dalam waktu 18 bulan, namun manfaatnya berbeda dengan wasabi yang ditanam di aliran air. sangat jarang sekali ada restoran yang menggunakan wasabi asli dari alam, karena harganya yang sangat mahal. kebanyakan wasabi yang beredar di restoran jepang pada umumnya menggunakan wasabi olahan dalam bentuk bubuk dan pasta.

GARI SOGA - Acar jahe


Selain wasabi dan kecap Jepang, satu hal yang umum ditemui di meja makan restoran Jepang adalah acar jahe yang berwarna pink dengan rasa asam, manis, dan pedas khas jahe. Acar jahe ini bisa Anda makan di sela-sela makan sashimi dan sushi. Fungsinya untuk “membersihkan” atau "menetralisir" lidah dari rasa sashimi dan sushi yang terakhir disantap. Serta dapat berfungsi juga untuk menghilangkan rasa eneg atau mual untuk pemula atau yang sudah kekenyangan.

Anda dapat mencampurkannya bersama shoyu, maupun mengonsumsinya langsung. Sementara menambahkan mayonais pada menu sushi hanya optional saja, kembali lagi pada selera konsumen. Gari soga atau acar jahe akan tidak diperlukan bila anda menyantap sushi fusion yang tidak menggunakan daging ikan mentah.

ICHIMI TOGARASHI - Bubuk cabe


Anda sering melihat botol kecil berwarna merah di atas meja restoran jepang? Bila iya, itu adalah Ichimi Togarashi yakni bubuk cabai. Fungsinya adalah untuk menambahkan cita rasa pedas cabai ke dalam makanan yang berkuah seperti Ramen atau Udon. Ichimi togarashi ini terbuat dari campuran cabai kering, wijen dan aunori (bubuk nori-rumput laut). Cita rasa pedas dari Ichimi togarashi tergolong sangat halus dan tidak menggigit, cuma menonjolkan rasa pedas yang sifatnya hanya "sekedar" pedas saja. Sangat jauh sekali dari rasa pedas sambal makanan indonesia. Walaupun anda menambahkan banyak ichimi togarashi ke dalam makanan anda jangan harap anda bisa mendapatkan cita rasa yang super pedas dari ichimi togarashi ini, malah rasa makanan anda akan cenderung terasa pahit dan asin

Terlebih lagi bila anda akan menyantap sushi dan menambahkan Ichimi Togarashi, sangat tidak disarankan untuk memberikan Ichimi Togarashi untuk sushi. Jika anda penikmat makanan pedas lebih baik anda meminta cabai rawit saja kepada pelayan.

Tata Cara Menyantap Sushi


Saat mengambil sushi dengan sumpit atau dengan tangan, celupkan bagian atas/toping sushi ke mangkuk/piring berisi Shoyu.

Jangan celupkan bagian nasi ke shoyu, karena akan membuat nasi jadi buyar dan sushi pun akan berantakan. Juga jangan celupkan sushi ke dalam shoyu terlalu lama, hal itu akan membuat shoyu menyerap ke dalam nasi. Akibatnya rasa sushi akan terlalu asin. Cara terbaik makan sushi adalah dengan memasukkannya ke dalam mulut dengan posisi terbalik (daging ikan menempel di lidah).

Pada dasarnya satu potong sushi memang diperuntukkan untuk langsung di masukkan ‘full’ ke mulut. Jadi, usahakan memasukkan seluruh sushi ke dalam mulut sekaligus. Sushi khawatir akan pecah dan berantakan jika kita menggigit dan membelahnya menjadi dua terlebih dulu. Kecuali untuk sushi yang berukuran cukup besar. Jika ukuran sushi terlalu besar dan Anda harus menggigitnya, tahan sisa sushi di sumpit Anda dan habiskan di suapan selanjutnya. Jangan disimpan di atas piring karena dianggap tak sopan juga jorok.



Sumber:
http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=14921166
http://lapar.com/wasabi-teman-makan-sushi/
http://www.okefood.com/read/2011/05/05/304/453500/ini-dia-cara-makan-sushi-yang-benar
http://inikabarku.blogspot.com/2012/06/cara-makan-sushi-yang-benar.html

Baca juga:

Fakta-Fakta Menarik Tentang Sushi

2 comments: