About Me

Friday 18 May 2012

Google Plus, Bagaikan Sebuah “Kota Hantu”


Sang raksasa internet, Google, boleh saja mengklaim mengenai produk jejaring sosial mereka, Google+, memiliki sekitar 100 juta pengguna, terhitung hingga awal April 2012. AKan tetapi, sebuah riset mengatakan hal yang berlawanan.

Google+ bagaikan sebuah “kota hantu” , banyak penghuni, akan tetapi sangat minim aktivitas.

RJ Metrik, sebuah lembaga nirlaba yang melakukan survei dengan sampel acak terhadap 40 ribu pengguna Google plus, mencatat bahwa interaksi serta keterlibatan dari setiap anggota Google+ sangatlah rendah.

Berdasarkan survei RJ Metrik pula, bahwa setiap publish posting rata-rata hanya memperoleh sebuah “+1″ (layaknya “Like” di Facebook) serta satu komentar pula.

Dan, terdapat 30% pengguna Google+ yang hanya memposting satu kali. Untuk selanjutnya mereka tidak pernah melakukannya lagi.

Untuk pengguna Google+ yang aktif, rata-rata mereka update setiap 12 hari sekali, bahkan 15% pengguna G+ yang telah memposting sebanyak 5 kali, berhenti memposting dan tidak pernah melakukannya lagi.

Jumlah posting publik pengguna Google+, rata-rata mengalamu penurunan setiap bulannya.

Dengan adanya penelitian dari RJ Metrik tersebut, terhadapt posting serta aktivitas pengguna Google+, membuat sang raksasa Search Engine angkat bicara.

“Pelacakan yang dilakukan hanya terhadap posting publik untuk merepresentasikan berbagai aktivitas serta sharing yang terjadi pada jejaring sosial kami, menunjukkan bahwa penelitian ini tidak akurat atau cacat.” pernyataan Google, terhadap situs teknologi, Fast Company.

Google menyatakan bahwa, aktivitas yang terjadi di Google+ lebih privasi hal ini dikarenakan para pengguna hanya berbagi kepada orang-orang yang ada di”Circle” mereka, mulai postingan kata, video, maupun foto.

Penelitian tersebut bukanlah yang pertama yang ditujukan kepada Google+ yang disebut sebagai “kota hantu”.

Sebelumnya comScore pernah melakukan sebuah riset dan survei pada Januari 2012. Di Google+, pengguna rata-rata hanya menghabiskan waktu sebanyak 3 menitan, sedangkan pengguna Facebook, sangat betah “nongkrong” hingga rata-rata 7,5 jam dalam sehari.

Pew Internet & American Life Project juga membuat sebuah survei terhadap jejaring sosial, hasilnya, sebanyak 52% pengguna Facebook serta 33% dari pengguna Twitter, selalu aktif di jejaring sosial tersebut.

Vic Gundortra, Vice President for Engineering Google, dalam artikel majalah The Times, pernah menyebut bahwa jejaring sosial Google+ merupakan “sebuah selimut sosial, yang melingkupi seluruh pengalaman di dalam Google.” Dengan kata lain, para pengguna yang telah melakukan log-in terhadap akun Gmail lalu mereka menggunakan YouTube ataupun mesin pencari Google, mereka menghitung bahwa pengguna telah menggunakan Google+. Dengan cara tersebut pula, Google mengatakan, bahwa Google+ adalah produk mereka yang berkembang pesat, dalam sejarah perusahaan Google.

Sumber: fastlinenews.com

0 komentar:

Post a Comment